APAKAH Anda tahu diari? Diari lho, ya. Bukan diare. Ya, betul. Diari yang buku harian itu. Bukan diare yang berarti mencret alias sakit perut.
Yup, yup! Betul banget. Diari yang biasanya dipakai untuk curhat-curhat itu. Yang boleh dibilang merupakan sebuah prasasti hati. *widiiih, prasasti hati*
Mungkin untuk sebagian orang, punya diari dianggap terlalu
mendayu-dayu. Terlampau melankolis romantis. Atau, malah dianggap
kurang kerjaan. *terutama yang berpikir seperti ini adalah golongan orang yang tak punya perasaan sama sekali*
Padahal sesungguhnya, sebuah
diari bisa sangat bernilai. Bila kita mampu mengisinya dengan
curhatan-curhatan yang elegan, tidak mengisinya dengan coretan kegalauan melulu, tidak mustahil bisa bermanfaat bagi
banyak orang. Luar biasa keren 'kan?
DIARI ANNE FRANK
Memang ada betulan diari yang luar biasa keren? Ada, dong. Misalnya saja diari milik Anne Frank yang mendunia itu.
Aih! Tapi rasanya ada yang aneh, deh. Masak sebuah diari bisa mendunia? Seriusan?
Bukankah diari itu sifatnya rahasia? Bukankah pada umumnya kita merasa malu jikalau diari kita dibaca oleh orang lain meskipun teman sendiri? Kok malah dipublikasikan sehingga mendunia?
Mungkin demikian selintas tanya yang menyempil di benak Anda.
Kalau isi diarinya tidak senonoh semua, memang memalukan. Tapi berbeda halnya bila isi diari kita seperti isi diari milik Anne Frank. Yang isinya tidak hanya curhatan kegalauan seorang remaja tanggung, tapi juga merekam situasi dan kondisi yang tengah berlangsung di sekelilingnya.
Alhasil selain menjadi rekam jejak pribadi seorang Anne Frank, diarinya pun layak menjadi bagian dari rekam jejak sejarah dunia. Terkhusus sejarah yang berkaitan dengan kekejaman NAZI terhadap orang-orang Yahudi. Eh? Insya Allah lain kali aku ceritakan tentang siapa Anne Frank lebih detil, deh.
MANFAAT DIARI
Berkaca pada kisah diari Anne Frank yang mendunia, kita mestinya menjadi paham akan manfaat sebuah diari. Yang antara lain bisa menjadi referensi sejarah, warisan yang mengabadi meskipun kita sudah lama berkalang tanah, dan (yang jelas) dapat menjadi ajang latihan menulis. Nah, nah. Jadi kapan dong, Anda mulai mengisi diari dengan cerita-cerita yang elegan?
#ODOP
#BloggerMuslimahIndonesia
Aisyah suka nulis diari kalau ada sesuatu yg ga bisa diungkapkan ke oranglain, jadi benar2 privasi sifatnya, he.. ^^
BalasHapusBerarti klo mau dimenduniakan mesti diedit duluuuu
HapusBerarti klo mau dimenduniakan mesti diedit duluuuu
HapusNgeblog jg bs jd diari online y mbak...
BalasHapusIya, Mas. Betul banget. Dan tulisan2 di blog kelak bisa pula dibukukan bila layak.
Hapus