PADA "Dua Makna Self Editing (1)" kita bicara tentang self editing dalam arti yang sebenarnya. Dalam arti denotatif. Maka sekarang, mari kita memperbincangkannya dalam arti konotatif. Aha! Apa pula itu?
Self editing dalam arti konotatif itu tidak berkaitan dengan tulisan. Tapi berkaitan dengan hidup kita. Lho? Kok bisa? Tentu saja bisa. Mungkin kesannya disambung-sambungkan, ya? Namun sesungguhnya, memang begitu. Hehehe ....
Tahukah Anda? Hidup kita ini juga perlu diedit, lho. Bukankah kita acap kali melakukan kesalahan di sepanjang hayat? Baik kesalahan yang disadari maupun tidak.
Oleh sebab itu, pada tiap kesempatan kita mestinya mau melakukan self editing atas kehidupan kita sendiri. Apa tujuannya? Sudah pasti tujuannya supaya kita bertumbuh menjadi manusia yang lebih baik; dari waktu ke waktu.
Jangan lupa. Manusia yang baik adalah manusia yang selalu mau memperbaiki diri. Senantiasa siap mengedit akhlaknya. Berbuat salah itu wajar sebab kita adalah manusia biasa. Namun, kita akan menjadi manusia yang luar biasa manakala selalu siap bermawas diri. Siap melakukan self editing!
Nah! Itulah makna self editing secara konotatif. Jadi, tunggu apa lagi? Ayolah segera kita edit hidup kita masing-masing.
MORAL CERITA:
Arti denotatif dan konotatif memang acap kali setia berdampingan. Seperti aku dan kamu. Haha!
Senantiasa siap mengedit akhlaknya
BalasHapusAh saya suka sekali kalimat ini.
Ini kata lain dari pengembangan diri secara terus menerus
salam saya
Terima kasih atas kunjungan dan apresiasinya, Om. Salam hangat dari Jogja.
Hapus