SEORANG teman--yang ingin sekali menjadi penulis--berkata kepadaku, "Bikin tulisan yang enak itu susah, ya. Huft! Capek, deh. Bolak-balik aku menghapus tulisanku sendiri. Rasanya kok selalu ada yang kurang. Atau, dasar akunya saja yang tidak berbakat?"
Aku terdiam mendengar celotehan itu. Menanggapinya dengan senyum-senyum belaka. Yeah, aku tidak tahu mesti berkata apa. Pada satu sisi aku ingin menyangkal pendapatnya. Namun pada sisi lain, aku juga memakluminya.
Katanya lagi, "Kalau kamu sih sudah hebat. Kalau nulis, pasti hasilnya bagus. Enak dibaca. Kamu sangat berbakat."
Wuahduh! Siapa bilang aku sangat berbakat? Ketahuilah, ketahuilah. Meskipun sehari-hari berkutat dengan naskah, tidak berarti aku selalu lancar jaya dalam menulis. Tidak mesti sekali menulis langsung jadi. Kalau sedang beruntung, memang begitu. Namun tak jarang, aku mesti berulang-ulang bongkar pasang kalimat. Termasuk ketika menyelesaikan tulisan yang sedang Anda baca ini.
Mohon--sekali lagi--jangan salah paham. Menulis bukanlah soal bakat, melainkan soal niat. Tepatnya niat untuk menguasai keterampilan menulis tersebut. Maka sesungguhnya, menulis sangat bisa diupayakan penguasaannya.
Rasanya sudah sering diulang-ulang bahwa menulis merupakan sebuah keterampilan. Bukanlah 100% bakat, melainkan 1% bakat plus 99% latihan. Dan, aku sangat percaya dengan keampuhan formula ini.
Tahukah Anda? Sejak pertama kali menulis (yaitu saat masih SD) hingga sekarang, aku tak pernah berhenti berlatih untuk menaklukkan kalimat. Jadi kalau tulisanku sedikit lebih manis daripada tulisanmu (sementara dirimu tak konsisten berlatih menulis), itu sangat wajar.
Jangan lupa. Siapa yang bersungguh-sungguh, tentu akan berhasil. Oleh sebab itu, lanjutkan saja proses menulismu. Jangan pernah mogok berproses hingga tulisan-tulisanmu terasa lebih enak. Oke? Deal, ya?
MORAL CERITA:
Konsisten berlatih menulis itu perlu!
menulis lah, walau nggak ada mood ya mbak. semoga dengan menulis , bisa bermanfaat walau penulisnya belum dikenal orang :)
BalasHapusyooooiiii, mood itu insya Allah bisa dikendalikan; untuk terkenal... itu bonuslah, yang penting tulisan kita bermanfaat untuk banyak orang
HapusSetujuuu dengan moral ceritanya ���� Konsisten untuk menulis, menulis dan menulis��
BalasHapusYup, Alhamdulillah disetujui ...hehehe ...
HapusDeal!
BalasHapusSedang berusaha menulis lebih baik
ayoooo semangat, Mbak!
HapusDeal!
BalasHapusSedang berusaha menulis lebih baik
Semangaaat
HapusYa, aku juga suka menyerah. Terutama kalau mata sudah gak bisa diajak bekerja sama, uppss. Alesan.
BalasHapushahaha ....sami mawon, klo ngantuk, aku yo tidur duluu
Hapussemoga saya bisa lebih baik dalam menulis... 😍😍😍
BalasHapusAamiin, semoga. Ayuklah kita sama-sama memperbaiki kemampuan menulis kita. Tengkiyu atas apresiasinya.
Hapus