Pagi ini aku sangat sedih. Begitu membuka FB, mataku langsung
bersirobok dengan sebuah akun FB (grup) yang sedang lewat di linimasa.
Nama akun dan foto profilnya amat provokatif. Jiwa kepo yang kumiliki
bikin aku penasaran terhadapnya. Maka pergilah aku ke situ. Wah! Parah.
Isinya postingan kemarahan dan hujatan melulu. Penuh bahasa amarah dan
sama sekali tidak sopan. Ckckck ...
Tahukah Anda? Bagiku, menengok linimasa FB itu butuh kekuatan tersendiri. Yakni kekuatan untuk menahan. Menahan apa? Hmmm. Yang jelas bukan menahan rindu kepadamu .... #Eeeeaaaa
Begini, lho. Linimasa FB itu 'kan selalu hiruk-pikuk temanya. Mulai dari hal yang remeh-temeh hingga yang berat dan pelik. Mulai dari yang bahasa penyampaiannya syahdu hingga yang sarkasme. Mulai dari yang sesuai dengan pendapat kita hingga yang sangat bertentangan.
Pendek kata, isi linimasa FB itu berpotensi bikin baper. Emosi pun dapat meningkat. Bikin jari jemari ini gatal untuk ikut mengetikkan komentar pedas. Nah, nah! Di sinilah letak perlunya kekuatan untuk menahan.
Andai kita tak mampu menahan emosi, lalu hanyut dalam kebaperan tak berguna, kemudian berkomentar pedas di status orang, apa jadinya? Pasti kita tak bakalan bahagia ketika menengok FB. Sudah begitu, teman-teman FB kita akan jaga jarak. Enggan berkomunikasi lagi dengan kita. Duileee, rugilah kita jadinya.
Jadi, kekuatan untuk menahan memang wajib kita miliki saat menengok linimasa FB. Ini pendapatku. Kalau menurut Anda bagaimana?
MORAL CERITA:
Siap main FB berarti siap mengelola emosi.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!