Mahfud Ikhwan, Marcella Zalianty, Irwan Bajang (ki-ka) dalam satu panggung |
TELAH beberapa kali aku gagal menghadiri acara yang dibintangi oleh Mahfud Ikhwan. Namun Alhamdulillah, takdirku sore lalu adalah berjumpa dengannya. Akhirnya! Bahkan tak tanggung-tanggung, pertemuan tersebut berbonus pertemuan dengan dua pesohor lainnya. Maksudku selain dengan Mahfud, aku pun berjumpa dengan Marcella Zalianty dan Irwan Bajang.
Siapa mereka? Ketiganya adalah orang-orang yang sebelumnya sebatas kudengar nama. Belum pernah kujumpai secara langsung. Mahfud Ikhwan adalah sastrawan yang karya-karyanya keren habis. Marcella Zalianty adalah artis yang kini merupakan Ketua Parfi '56. Lalu, Irwan Bajang adalah penulis yang sekaligus pemilik Indie Book Corner.
Jadi, ceritanya begini. Mahfud dan Marcella manggung, mengobrolkan buku dan film, dengan dimoderatori Irwan Bajang. Rencananya sih memperbincangkan panjang lebar perihal buku dan film. Mengenai proses sebuah buku yang bisa menjadi sebuah film. Dan, hal-hal terkait lainnya. Sungguh! Itu merupakan tema yang sedang amat menjadi minatku. Namun, apa daya? Kemoloran jadwal acara bikin segalanya berantakan.
Dijadwalkan mereka manggung pada pukul 14.00 WIB. Faktanya, pukul 17.00 WIB Marcella baru nongol. Konon terjebak macet dalam perjalanan dari Magelang. Alhasil, tidak tuntaslah obrolan yang berlangsung. Apa yang kucari tidak kudapatkan. Tapi kehadiranku ke situ tidak sia-sia banget, kok. Tetap ada hikmahnya. Paling tidak, aku bisa berfoto bareng Mahfud. Haha! Selain itu, aku jadi paham penyebab musnahnya bioskop-bioskop kecil di kota-kota kecil.
O, ya. Mahfud dan Marcella tampil di panggung Gale Book Fair 2017. Sesuai dengan nama acaranya, pameran buku itu berlangsung di Galeria Mall, Jogja. Tumben memang Galeria Mall punya gawe begini. Apalagi gawe-nya berupa pameran buku dan diskusi terkait buku.
Buku-buku lawasan a.k.a. buku langka pun ikut dijual |
Situasi Gale Book Fair 2017 dilihat dari beberapa lantai di atasnya (sepi peminat) |
Terlepas dari segala kekurangannya, aku rela angkat topi untuk penyelenggara. Menurut pengamatanku, selama 3 jam nongkrong di situ, Gale Book Fair 2017 itu sepi peminat. Maka--tentunya--laba besar adalah sesuatu yang nyaris jadi obsesi. Entahlah apa penyebab kesepian tersebut. Mungkin karena tidak gencarnya promosi? Atau memang pada dasarnya, para pengunjung mal pada umumnya tidak doyan buku? Entahlah.
Poster ini yang bikin aku tergerak untuk datang ke Galeria Mall |
MORAL CERITA:
Ternyata, hanya acara serupa itu yang dapat menarik langkahku ke mal. Asal tahu saja, ini adalah kunjunganku yang kedua ke Galeria Mall. Kunjungan pertamaku sudah belasan tahun silam.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!