Yang Kucatat dari Inspiraksi-ICD 2017

AKHIRNYA tibalah tanggal 13 Mei 2017. Sebuah hari yang ditunggu-tunggu oleh segenap insan perkomunitasan dan kompasianer. Terutama yang komunitasnya terlibat langsung dalam ICD 2017. 

Hmm. Apakah ICD itu? ICD adalah Indonesia Community Day. Yakni sebuah acara yang diselenggarakan oleh Kompasiana; yang tujuannya sebagai ajang apresiasi dan ekspresi untuk seluruh komunitas yang ada di Indonesia. 

Pada tahun 2017 ini, ICD diselenggarakan untuk yang pertama kalinya. Adapun tema yang diangkat adalah “Inspiraksi”. Dan, Jogja mendapatkan kehormatan sebagai tuan rumah dalam perhelatan perdana tersebut. Mengapa Jogja? Mungkin karena Jogja memang selalu istimewa .... #arogansi-orang-Jogja

ICD 2017 mengajak seluruh penggiat komunitas di Kompasiana dan Indonesia untuk berbagi. Berbagi apa? Yakni berbagi inspirasi dan aksi. Caranya dengan menciptakan dan menyebarkan konten serta aksi-aksi positif. 

Ya. ICD 2017 diharapkan bisa menjadi wadah bagi komunitas-komunitas di seluruh Indonesia, untuk bisa saling mengenal dan berbagi inspirasi. Tentunya juga berbagi cerita dalam suasana yang penuh kehangatan dan kekeluargaan. 

Berhasilkah harapan tersebut? Insya Allah lumayan berhasil. Paling tidak, aku merasa hangat dan punya keluarga gara-gara terlibat sebagai penjaga booth. Haha!

Tatkala pembukaan

Booth KJOG

Di sela-sela tugas narsis dulu

Si manis jaket putih itu akhirnya mendapatkan hadiah buku

Dua pengunjung belia

Di booth kami bebas narsis dengan properti apa pun, kok

Suasana di luar booth KJOG (iseng motret saja)

ICD 2017 yang berlangsung di Plaza Ngasem Jogja diikuti oleh 27 komunitas terpilih. Ke-27 komunitas tersebut terseleksi dari 50-an komunitas yang mendaftar. Asli, komunitas yang terpilih memang keren-keren. 

Yang patut disesali, pagi jelang siang itu aku berkelilingnya kurang tuntas. Maklum. Buru-buru hendak bertugas menjaga booth KJOG. Sudah begitu, lupa tidak jeprat-jepret lebih banyak. Dasar ....

MORAL CERITA:

Aku masih butuh mengasah insting dan jiwa arsipku. Tentu agar lebih rapi dalam mendokumentasikan apa-apa yang kulihat.