Menurutku pribadi, profesi guru (kalau boleh disebut sebagai profesi) merupakan
profesi yang paling mulia sejagad raya semesta. Manfaatnya dunia-akhirat. Sangat
dahsyat, bukan? Akan tetapi, tentu saja manfaat dunia-akhirat itu hanya akan
tercapai manakala si guru yang bersangkutan menjalankan profesinya secara
ikhlas lahir-batin.
Bagaimana
ujung pangkalnya sampai bisa dikatakan bermanfaat dunia-akhirat? Begini penjelasannya.
Yang namanya guru itu tugasnya mengajar. Yakni mengajarkan suatu ilmu kepada
anak didik yang belum tahu ilmu tersebut. Bahkan tak sekadar mengajarkan lalu
selesai, seorang guru akan mengajarkan ilmu tersebut hingga sang anak didik
paham.
Begitulah adanya. Guru yang baik adalah guru yang berhasil mentransfer ilmunya kepada para anak didiknya. Bila para anak didiknya itu belum memahami ilmu yang diajarkannya, maka dia akan berupaya sekuat tenaga dan pikiran untuk membuat mereka paham.
Selanjutnya, ketika anak didik sudah paham mengenai ilmu yang diajarkan tadi dan kemudian mempraktikkannya/mengamalkannya untuk kepentingan masyarakat, demi kebaikan bersama; bukankah ini menjadi suatu ilmu yang bermanfaat di dunia? Demikian juga jika sang anak didik kemudian ganti mengajarkannya kepada orang lain.
Lebih dari itu, ketika ilmu yang bermanfaat di dunia tersebut sedari awal diniatkan lillahi ta’ala oleh sang guru, semata-mata diajarkan kepada anak didik dengan tujuan mengabdi kepada-Nya; bukankah ada pahalanya di akhirat kelak? Bukankah segala sesuatu yang diniatkan karena Tuhan, Allah SWT, insya Allah akan dicatat-Nya sebagai suatu amalan kebaikan yang berbuah pahala dan akan menjadi “tiket” ke sorga-Nya? Anda sekalian tentunya sudah mafhum akan hal ini.
Ketika baru mentransfer ilmu ke anak didik saja sudah berpahala. Apalagi saat kemudian ilmu tersebut diamalkan dan gantian ditransferkan kepada orang-orang lain secara terus-menerus, secara turun-temurun. Sementara masyarakat yang kepentingannya terpenuhi dan kehidupannya terbantu (membaik) sebab pengamalan ilmu yang ditransfer oleh sang guru tadi, pastilah merasa senang.
Dampaknya, mereka pasti akan ada saja yang mendoakan kebaikan untuk sang guru. Yakni doa sebagai ungkapan rasa terima kasih. Kiranya inilah beberapa bukti bahwa profesi guru memang benar-benar ada manfaat akhiratnya.
#ODOP
#BloggerMuslimahIndonesia
Begitulah adanya. Guru yang baik adalah guru yang berhasil mentransfer ilmunya kepada para anak didiknya. Bila para anak didiknya itu belum memahami ilmu yang diajarkannya, maka dia akan berupaya sekuat tenaga dan pikiran untuk membuat mereka paham.
Selanjutnya, ketika anak didik sudah paham mengenai ilmu yang diajarkan tadi dan kemudian mempraktikkannya/mengamalkannya untuk kepentingan masyarakat, demi kebaikan bersama; bukankah ini menjadi suatu ilmu yang bermanfaat di dunia? Demikian juga jika sang anak didik kemudian ganti mengajarkannya kepada orang lain.
Lebih dari itu, ketika ilmu yang bermanfaat di dunia tersebut sedari awal diniatkan lillahi ta’ala oleh sang guru, semata-mata diajarkan kepada anak didik dengan tujuan mengabdi kepada-Nya; bukankah ada pahalanya di akhirat kelak? Bukankah segala sesuatu yang diniatkan karena Tuhan, Allah SWT, insya Allah akan dicatat-Nya sebagai suatu amalan kebaikan yang berbuah pahala dan akan menjadi “tiket” ke sorga-Nya? Anda sekalian tentunya sudah mafhum akan hal ini.
Ketika baru mentransfer ilmu ke anak didik saja sudah berpahala. Apalagi saat kemudian ilmu tersebut diamalkan dan gantian ditransferkan kepada orang-orang lain secara terus-menerus, secara turun-temurun. Sementara masyarakat yang kepentingannya terpenuhi dan kehidupannya terbantu (membaik) sebab pengamalan ilmu yang ditransfer oleh sang guru tadi, pastilah merasa senang.
Dampaknya, mereka pasti akan ada saja yang mendoakan kebaikan untuk sang guru. Yakni doa sebagai ungkapan rasa terima kasih. Kiranya inilah beberapa bukti bahwa profesi guru memang benar-benar ada manfaat akhiratnya.
#ODOP
#BloggerMuslimahIndonesia
Menjadi guru selain sebagai pahlawan juga adalah pekerjaan termulia kedua setelah nabi...luar biasa menjadi guru...
BalasHapusIya, memang mulia
HapusNegara ini tidak akan maju jika guru tidak ada, karena presiden mendapat ilmu pada saat kecil dari guru
BalasHapusbetul, maka patut disayangkan bila nasib para guru tak diperhatikan, patut disayangkan pula adanya oknum yang menodai nama baik profesi guru
HapusGuru adalah sumber segala profesi
BalasHapusyoi, betul banget
Hapus