Minggu, 06 Agustus 2017

Kisahku Mengenai ODOP Hari Ini

ALHAMDULILLAH sudah tanggal 6 Agustus 2017. Yup, yup! Sudah hampir seminggu bulan merah putih terjalani. Seminggu itu 'kan terdiri atas 7 hari. Jadi kurang sehari lagi, Agustus tahun ini terjalani.

Yang berarti, sudah hari keenam aku mengikuti program ODOP (One Day One Posting). Program apakah itu? Yakni sebuah program keren yang diselenggarakan oleh Komunitas Blogger Muslimah Indonesia.

Sesuai dengan namanya, tiap peserta ODOP wajib melakukan One Day One Posting. Tiap hari wajib membuat postingan di blog. Cukup satu postingan saja.

Temanya bebas. Sebebas merpati yang tak disangkari. Atau, sesuai dengan niche blog masing-masing. Panjang postingan minimal 300 kata.

Hmm. Sebetulnya sih, pada awalnya itu kurasakan ringan. Tiap hari menulis di blog, siapa takut? Bukankah sebelumnya aku juga pernah melakukannya? Malah secara mandiri. Tak ada yang menyuruh bin memerintah.

Apalagi minimal cuma sepanjang 300 kata. Ringanlah itu. *kuakui, semula pikiran arogan seperti inilah yang bercokol di benakku*

Tapi kenyataannya bagaimana? O la la! Sungguh tak kusangka dan tak kuduga. Baru juga berada di minggu pertama, napas ODOP-ku sudah mulai sedikit ngos-ngosan. Duh, duh! Ternyata ....

Jadinya diam-diam aku merasa malu setengah mati pada cicak di dinding itu. Malu telah sempat berpikir arogan. Malu telah meremehkan sesuatu yang ternyata toh tak mudah bagiku. *tepok jidat kuat-kuat*

Yeah! Rencana memang tak selalu terlaksana mulus. Sekalipun sudah semaksimal mungkin kita berusaha memuluskannya. Apa boleh buat? Kiranya kondisi demikianlah yang hari ini terjadi padaku, terkait dengan program ODOP yang kuikuti.

Iya. Aku termakan oleh arogansiku sendiri. Sedikit besar kepala di awalnya, lalu nangis sendirian di pojokan pada akhirnya. Wah, wah, wah! Memang sungguh memalukan toh? Hehehe ....

Meskipun semula (merasa) punya segudang simpanan ide, kenyataannya aku gagap juga tatkala hendak mengeksekusinya jadi tulisan-tulisan. Alhasil, sebongkah rasa ngos-ngosan itulah yang kemudian datang mendera.

Menyerahkah aku? Oh, tidak. Daku tidak mau menyerah. Setidaknya, untuk hari ini aku tidak mau menyerah. Toh sudah lumayan jauh aku berjalan. Jarak yang tertempuh pun telah lumayan menguras peluh. Jadi, mengapa mesti bertekuk lutut sekarang?

Maka semaksimal mungkin aku berusaha untuk bertahan. Di sela-sela aktivitas offline yang sungguh padat hari ini, aku paksakan diri untuk memikirkan sebuah tema. Yang sedapat mungkin bersifat inspiratif.

Alhamdulillah. Tatkala hari beranjak malam, aku sudah dibimbing-Nya untuk sampai pada satu keputusan. Daaan, postingan yang sedang Anda baca inilah yang menjadi keputusanku.

Yoiii. Aku memutuskan untuk bercerita saja tentang virus ngos-ngosan yang menyerangku hari ini. Sekadar untuk curhat, sekadar untuk melegakan katup-katup jiwa yang tertutup.

Hasilnya? Sebuah postingan manis untuk program ODOP hari keenam ini. Alhamdulillah, Alhamdulillah.


#ODOP
#BloggerMuslimahIndonesia.

4 komentar:

  1. Mari terus semangat, Mbak. Tidak ada alasan kehabisan ide untuk menulis. Katanya kehabisan ide sendiri bisa jadi sebuah ide tulisan. hihihihi Maksa ya? Yang penting terus menulis dan berkarya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha ....iyaaa, kita mesti keras pada diri sendiri nih

      Hapus
  2. Sejak kemarin aku juga mulai kehabisan ide kak, he.. Padahal belum juga sepekan ya.. ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, dek. Ternyata gak gampang untuk konsisten beride

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!