Jumat, 18 Agustus 2017

Panggung Agustusan Atau ...

TANGGAL 17 Agustus telah berlalu. Baru saja berlalu. Iya. Hari ini 'kan sudah tanggal 18 Agustus. Tapi jangan salah. Di mana-mana sang dwiwarna masih berkibar-kibar, lho. Apalagi kalau angin sedang bertiup kencang. Sedang tak kencang saja pun tetap bisa berkibar. Hehehe .... Tentu saja begitu, ya?

Alhamdulillah, Alhamdulillah. Semoga itu merupakan simbol bahwa rakyat memang masih mau NKRI tegak berdiri. Selalu ada. Selalu eksis tanpa pernah terkikis oleh apa pun jua. Selamanya. Forever!

Demikianlah adanya. Kalaulah tanggal 17 Agustus merupakan puncak pesta, berarti saat ini adalah masa-masa sisa pesta. Belum benar-benar usai, sih. Musik masih mengalun pelan. Masih ada pula beberapa orang yang melanjutkan pesta. Meskipun para petugas di sana, mulai membereskan apa-apa yang sekiranya tak lagi diperlukan. 

Ibaratnya, piring-piring bekas belum seluruhnya disingkirkan. Gelas-gelas kotor masih dibiarkan pada tempatnya. Masih ada sisa makanan dan minuman yang bisa dinikmati. Baru lampu-lampu di deretan terluar yang mulai dibereskan.

Ya. Yakinlah bahwa Sabtu dan Minggu nanti akan banyak panggung Agustusan. Dengan aneka rupa "judul". Ada yang menyebutnya panggung gembira, panggung seni dan budaya, malam merah putih, dan sebagainya.

Lokasinya di berbagai tempat di seantero Nusantara. Entah waktunya siang, entah malam. Dan kukira, susunan acaranya pun nyaris sama.  Yakni penyerahan hadiah lomba Agustusan dan penampilan hiburan bebas.

Nah, nah! Pada hiburan bebas itulah masalah (cenderung) terjadi. Hiburan bebas itu 'kan terdiri atas tarian, nyanyian/musik, dan aneka penampilan bentuk seni yang lainnya.

Namanya juga hiburan bebas. Jadi, tak ada aturan baku dan tertulis mesti gimana-gimana. Pokoknya bebas. Panggung boleh menampilkan apa saja.

Tapi ... justru kebebasan itulah yang (MENURUTKU) bikin kebablasan. Sejauh pengalamanku nongkrongin panggung-panggung Agustusan,  rata-rata acara dangdutan mendominasi. Yang sedihnya, lagu-lagu yang dibawakan adalah yang cenderung seronok. Wah!

Bukannya aku antidangdut, lho. Namun, aku menyayangkan belaka. Kok panggung Agustusan disalahgunakan begitu? Yang bikin tambah sedih, kalau pada akhir acara dangdutan malah ada yang mabuk segala. Duh, duh, duh.

#ODOP
#BloggerMuslimahIndonesia




2 komentar:

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!