HALO para pembaca www.tinbejogja.com ....
Hai, hai, hai! Hari ini kita berjumpa lagi, yaaa. Semoga tidak bosan membaca coretan-coretan ringanku di blog ini. Kalau bosan, aku njuk piyeee? Gue mesti ngapain? *sok bicara ala Jakarte*
Yeah! Aku tahu bahwa blog ini cenderung kurang mengajak berpikir serius. Malah cenderung mengajak Anda sekalian untuk senyum-senyum simpul. *sampai-sampai tali simpul pramuka pun lewat*
Tapi aku mohon dengan sangat, Anda sekalian tidak hanya merasa terhibur dan bisa ketawa-ketiwi karenanya. Kalau hanya itu yang Anda rasa dan dapat, berarti daku gagal. Oh, alangkah sedihku.
Gagal? Iya, gagal. Sebab itu berarti aku telah gagal memilih niche blog. Haha!
Bayangkan saja. Mauku menjadikan blog sebagai blog gaya hidup, yang isinya tentang motivasi-inspirasi-literasi. Eh, malah ditertawakan melulu. Jadi blog komedi, dooong. *untung bukan komedo atau malah komodo*
Baiklaaah. Meskipun tertawa-tawa plus (mungkin) cengar-cengir, kuharap Anda sekalian tetap bisa mengambil hikmah dan inspirasi dari tulisan-tulisan di blog ini. Semoga.
Dengan kata lain, Anda sekalian tidak gagal fokus. Ehem, ehem. Gagal fokus seperti ... panggung Agustusan yang terjadi di kampung lamaku. *jangan lupa, sudah sebulan ini ku berdomisili di kampung yang baru, yang sekarang kujadikan lokasi untuk menulis postingan ini*
Panggung Agustusan yang gagal fokus? Apa maksudnya? Maksudnya yaaa, gagal fokus. Haha! Itu lho, panggung Agustusan yang dihiasi dengan sang dwiwarna plus aneka pernik merah putih, tapi isinya goyangan sensual biduan dangdut berbusana mini.
Aduh, aduh. Malu dan geram aku melihat foto-fotonya. Padahal, cuma lihat di foto. Tidak nonton langsung di TKP.
Iya. Sebab aku masih berada di grup WA PKK kampung lama, dan di situ saling berbagi foto kegiatan hari ini, aku jadi tahu. Tahu lalu malu.
Sang biduan memang berkostum merah putih. Menyesuaikan dengan "judulnya", yaitu panggung Agustusan. Tapi ya kostum merah putih yang mini. Tetap terlihat seronok. Dan, tetap bikin gagal fokus.
Sudah begitu, orang-orang malah enjoy berjoget. Bapak, ibu, pemuda, pemudi. Ampun, deh. Yang parah, Pak RT dan Bu RT ikut joget. Yang jauh lebih parah, Bu RT dan ibu-ibu yang lain itu berjilbab. Maklum saja, mereka adalah aktivis pengajian. Duileee!
Ya, sudah. Apa boleh buat? Kasihan Indonesia. Kasihan para pahlawan. Dan, kasihan sang ustaz kampung. Beliau meringis sedih di pojok sana. Melihat jamaahnya lupa diri gara-gara "Bidadari Keseleo" ....
NB: Bidadari Keseleo itu judul lagu dangdut
#ODOP
#BloggerMuslimahIndonesia
#BloggerMuslimahIndonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!