Senin, 07 Agustus 2017

Percakapan Gombal Mengenai Globalisasi

MARI kita (pura-pura) berbincang tentang globalisasi. Widih! Tumben-tumbenan diriku membahas sesuatu yang berat bin serius seperti ini. *tapi ngomong-ngomong, mengapa tidak pakai istilah 'binti'?*

Iya, tema globalisasi memang berat. Seberat beban hidup yang mesti kutanggungkan sejauh ini. Dan serius, seserius perasaan bersalahku kepadamu .... *mulai dramatis, deh*

Baiklah, baiklah. Sebaiknya lupakan saja soal berat dan serius itu. Mari kembali ke tema perbincangan yang ringan saja.  Biasalah. Ala-ala jalan pikiranku yang sering berliku-liku dan  kesasar begitu.

Toh postingan ini SESUNGGUHNYA tidak bakalan membahas tentang globalisasi. Tapi membahas tentang orang yang memperbincangkan  globalisasi. Mohon jangan salah paham, ya. *nyengir*

Mengapa tiba-tiba aku (pura-puranya) tergerak untuk menuliskan tentang globalisasi? Tak lain dan tak bukan, penyebabnya adalah dua tetangga tersayang. *(((TERSAYANG)))*

Entahlah bagaimana mulanya, mereka tahu-tahu sudah nongkrong tampan di teras depan. Sudah terlibat perbincangan seru terkait globalisasi. Tepatnya seru cenderung saling tarik urat leher.

Ckckck. Sebegitunya  deh, mereka. Sok serius berdiskusi dengan berapi-api. Padahal sesungguhnya, inti percakapan mereka secuil saja.

Tak perlu kuceritakan detil perbincangan mereka. Pokoknya kurang layak tampil dialog-dialognya. Alur perbincangannya simpang siur tak karuan. Ke sana kemari. Nyambung enggak nyambung.

Alhasil, susah payah aku menangkap inti dari percakapan mereka itu. Apa boleh buat? Nguping sedari awal hingga akhir kok tak kunjung paham?

Yeah .... Percakapan keduanya ibarat buku yang buru-buru diterbitkan sehingga editingnya buruk. Jadi akibatnya, susah banget dipahami maknanya. Kalimat-kalimatnya sungguh mengguncangkan jiwa saking ajaibnya. Bikin kaget dan tertawa ngakak.

Tapi apa boleh buat? Meskipun terkaget-kaget begitu, perbincangan tak jelas itu justru lumayan menancap di benakku. Buktinya aku sampai menjadikannya tulisan begini. Hehehe ....

Bagaimana tidak menancap? Lha wong kudengar, pada intinya mereka meyakini bahwa globalisasi itu = gombalisasi. Halah banget 'kan?



#ODOP
#BloggerMuslimahIndonesia







4 komentar:

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!