KALAU Anda orang Jogja atau sedang/pernah berdomisili di Jogja, pasti tahu pasukan Bregodo. Yang biasanya, dalam percakapan keseharian, disebut Bregodo saja. Hmmm. Rasanya keterlaluan deh, kalau sampai tidak tahu. Bregodo tuh Jogja banget, lho ....
Aih! Masih belum paham Bregodo? Baiklaaah. Mari simak penjelasan singkatku ini. Semoga setelah Anda menyimaknya baik-baik, bakalan menjadi paham.
Secara umum pasukan Bregodo itu dipahami sebagai prajurit Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Akan tetapi, banyak kampung di seantero DIY yang juga memiliki pasukan Bregodo. Maka untuk membedakannya, pasukan Bregodo jenis ini disebut Bregodo Rakyat.
Pasukan Bregodo Wirosobo Soboman Ngestiharjo Kasihan Bantul |
Yup! Bregodo Rakyat adalah prajurit-prajurit rakyat di luar keraton. Beberapa contoh Bregodo Rakyat adalah Bregodo Wirosobo dari Soboman Ngestiharjo Kasihan Bantul, Bregodo Wiro Binangun, Bregodo dari Ngeksigondo Kotagede, dan Bregodo Pangeran Purboyo dari Sompokan Margomulyo Seyegan Sleman.
Lalu, apa tugas mereka? Para prajurit rakyat tersebut bertindak seperti layaknya prajurit keraton. Hanya saja, wilayah aksi mereka terbatas di sejumlah acara yang digelar secara lokal di daerah masing-masing.
Lalu, apa tugas mereka? Para prajurit rakyat tersebut bertindak seperti layaknya prajurit keraton. Hanya saja, wilayah aksi mereka terbatas di sejumlah acara yang digelar secara lokal di daerah masing-masing.
Meskipun merupakan Bregodo Rakyat, seragam dan aksesoris yang mereka kenakan serupa dengan seragam dan aksesoris prajurit keraton. Bahkan, gaya prajurit keraton pun mereka duplikasi sedemikian rupa. Namun ada aturan, keserupaan itu wajib berbeda. Wajib dijaga sedemikian rupa sehingga merupakan keserupaan yang tak sama.
Alhasil sampai sekarang, aku belum mampu membedakan kedua macam pasukan Bregodo. Bila dalam suatu acara ada keduanya, hambok tenin aku tidak mampu untuk mendeteksinya. Apa boleh buat? Di mataku semua pasukan Bregodo itu sama. Yang Bregodo keraton begitu, yang nonkeraton pun begitu. Haha!
Alhasil sampai sekarang, aku belum mampu membedakan kedua macam pasukan Bregodo. Bila dalam suatu acara ada keduanya, hambok tenin aku tidak mampu untuk mendeteksinya. Apa boleh buat? Di mataku semua pasukan Bregodo itu sama. Yang Bregodo keraton begitu, yang nonkeraton pun begitu. Haha!
Pasukan musik |
Pasukan musik dan pembawa panji-panji |
Pasukan Bregodo, baik yang berasal dari kalangan keraton maupun kalangan rakyat, kadangkala juga dilengkapi dengan pasukan musik. Terkhusus Bregodo Wirosobo Soboman Ngestiharjo Kasihan Bantul, alat musik yang dipergunakan adalah drum dan gong. Tempo permainannya ya Allah, super slowly gitu. Hehehe ....
Seragam dan aksesoris Bregodo Rakyat mirip dengan yang dimiliki Bregodo keraton |
O, ya. Anggota Bregodo Rakyat tak hanya kaum pria. Ada pula kok, Bregodo Rakyat yang semua anggotanya berjenis kelamin perempuan. Misalnya saja Bregodo Wira Pratiwi, prajurit wanita dari Bantul. Emansipasi eeuuyy ....
Ngomong-ngomong, cukup sekian dulu obrolan mengenai Bregodo ini. Semoga bisa menambah khazanah pengetahuan Anda tentang Jogja. Yang tentunya, selalu istimewa!
#ODOP
#BloggerMuslimahIndonesia
baru tahu mba, waktu ke jogja tahunya cuma nyebut "penjaga keraton" ternyata namanya Bregodo toh hihi. thanks for sharing yaaa ^^
BalasHapusiyaaa, sama-sama ...
HapusBregodo..baru paham aku kalau namanya itu, Mbak. Meski beberapa kali ke Jogja, sering jumpa juga karena biasanya dilibatkan dalam satu gelaran acara:D
BalasHapusBtw, memang nggak ada aksesoris pembeda yang jelas ya antara mana yang bregodo kraton mana nonkraton? Siapa tau dari motif jarik, lurik atau blangkonnya gitu...
Sejauh pengetahuanku, pembeda terletak pada panji-panji yang dibawa, kekompakan gerak (keraton punya jelas lebih profesional; bregodo takyat latihan barisnya insindental klo mau ada acara tertentu), dan jenis bahan seragam ...(keraton punya lebih bagus, dananya lebih melimpah).
Hapusaku pernah dijelasin tentang Bregodo sama suami, langsung salut pada pengabdian mereka yg begitu tulus ya mbak, terimakasih infonya, jadi lebih ngerti deh :)
BalasHapusIya, Mbak. Sama-sama. BTW kalau aku malah salut kecampuran heran bin enggak ngerti, mengapa mereka bisa setulus/semenerima itu .... Enggak ngerti secara pasti, betapa mereka bisa bersetia total 😀😀
Hapussuper slow maak�� bisa dibayangkan hehe.... Yogya selalu bikin kangen. Seminggu saya liburan di sana rasane kuraaangggg��
BalasHapusSetidaknya setahun ya, liburan di Jogjaaa
HapusBerbeda namun tetap sama :) salam blogwalking
BalasHapusYupp... Salam BW jugaa
HapusBergodo keraton Yogyakarta ada 10 nama yg merupakan nama2 kampung di Yogyakarta :1. Wirobrojo : kampung Wirobrajan, 2. Daheng : Daengan, 3.Bugis : Kampung Bugisan, 4. Surokarso : Kampung Surokarsan, 5.Mantrijero : Kampung Mantrijeron, 6.Patang Puluh : Kampung Patang Puluhan, 7.Nyutro : Kampung Nyutran, 8. Jogokaryo : Kampung Jogokaryan, 9.Ketanggung : Kampung Ketanggungan 10.Prawirotomo : Kampung Prawirotaman, Nama - nama Prajurit / bregodo keraton yg merupakan nama kampung yg lingkup nya didalam maupun di luar tembok keraton, merupakan tempat tinggal para prajurit ini. Yang mempunyai tugas sendiri2/ Masing - masing bregodo punya tugas masing 2.
BalasHapusSedangkan untuk bregodo Puro Paku Alaman mempunyai 2 buah bergodo. Yang syarat dgn pasukan Belanda pada waktu itu, Sehingga Pasukan Puro Pakulaman Indentik dgn Seragam / Kostum Kolonial Belanda. Mgkn itu penjelasan sedikit dari saya semoga Masyarakat yg Cinta Budaya sedikit lebih paham. Terima kasih.👍
waah, makasih banyak atas penjelasannya Mas... sangat bermanfaat nihh
Hapus