Kamis, 31 Agustus 2017

Swafoto yang (Setengah) Gagal

SWAFOTO? Apa itu? Hehehe .... Biasanya orang menyebutnya dengan "selfie". Nah, lho. Begitu kusebut "selfie", semua langsung paham 'kan? Hmmm. Kukira agar makin paham perihal "swafoto" dan "selfie", sebaiknya baca postinganku yang terdahulu. 


Lalu, ada apa dengan swafoto? Mengapa kujadikan sebagai bagian dari kalimat judul? Mengapa pula judul tulisan ini "Swafoto yang (Setengah) Gagal"? Haha! 

Apa jawaban tepatnya, ya? Eh? Jawaban tepatnya atau enaknya, ya? Hihihi .... Malah bingung sendiri. Ya, sudahlah. Lebih baik tak kujawab saja. Daripada tidak tepat dan tidak enak. Yang terbaik adalah ... Anda sekalian membaca tuntas tulisanku ini.

Plis, deh. Tolong tuntaskan, ya. Hanya sebuah tulisan ringan dan singkat, kok. Semoga bisa menghibur. Syukur-syukur malah bisa berguna pula bagi nusa dan bangsa. *Lho???* 

Jadi begini. Swafoto adalah kegiatan yang amat biasa untuk zaman sekarang. Tua ataupun muda, suka berswafoto. Demikian pula laki-laki ataupun perempuan (ataupun campuran keduanya). Yang berbusana terbuka ataupun  tertutup pun sama-sama gemar berswafoto.

Tapi entah mengapa, aku tak begitu suka. Alasanku ada dua. Pertama, tidak pede dengan tampilan wajahku (kalau swafoto itu 'kan wajah tampak sangat besar dan jelas). Kedua, kurasakan tanganku kurang luwes tatkala mengoperasikan kamera HP untuk berswafoto. Jadi, nyaris semua hasil swafotoku tak sukses.

Tapi aku tak merasa minder dan kesal gara-gara tak pandai berswafoto. Hingga akhirnya, aku berada di suatu acara yang dipenuhi oleh para tokoh. *Acara penuh tokoh itu bisa dibaca kisahnya di tulisan yang berjudul Nobar Oke, Reuni Gagal Total  ini, ya ....*

Mau minta tolong seseorang untuk memotretku tidak memungkinkan. Sebab semua orang sibuk, situasi pun tak kondusif untuk meminta tolong. Alhasil, aku nekad berswafoto meskipun tahu hasilnya bakalan tidak membahagiakan.

Dan, taraaaa! Tiga foto di bawah inilah yang menjadi hasilnya. Yang menjadi salah satu dari sekian penyebab ketidakbahagiaanku.  Apa boleh buat?  

MORAL CERITA:
Bila keahlian berswafoto adalah ukuran kemodernan seseorang, aku jelas tidak modern. Huft! 







2 komentar:

  1. Padahal mas ganjarnya sadar kamera lo. Sayang yg punya kamera nganu... heheee

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaaa hahahaha....mereka yang di belakang itu malah pada sadar kamera....aku yang kesulitan mencari posisi diri hihihi...

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!