Jumat, 13 Oktober 2017

Malioboro di Ujung Sebuah Senja

Suasana Malioboro jelang Magrib
 

YEAH .... Malioboro Jogja di ujung senja hari ini. Ramai. Padat. Syahdu. Bahkan, sedikit mellow. Huft! Serasa sungguh sempurna melangutkan jiwa. Entah sebab apa.

Ada yang berjalan terburu-buru. Seolah berkejaran dengan waktu yang melaju. Ada yang melangkah dengan membisu. Ada yang terlihat ragu-ragu. Ada pula aku ...

Iya. Semua berbeda gaya dan ekspresi meskipun sama-sama berada di Malioboro. Satu hal saja yang menyamakan: masing-masing punya niat untuk menghirup udara senja Jogja di Malioboro.

Yoiii! Senja memang terlalu berharga untuk dinafikan. Apalagi senja di Malioboro. Mau yang cerah, mau yang temaram, semua sama-sama perlu diperhatikan secara mendalam.

Ada yang bergegas menuju masjid

Percayalah. Senja di Malioboro itu syahdu, lho. Terutama ketika Anda melihat orang yang berkostum rapi sedang melangkah menuju masjid. *Maksudku rapi itu bersarung-berpeci-berbaju koko*

Di Malioboro gitu, lho. Yakni sebuah tempat yang nuansanya tidak religius, bahkan boleh dibilang cenderung amat hedonis. Eh, ada yang mau shalat tepat waktu berjamaah di masjid. Hmmm. Tahu 'kan maksudku? 

Ah, sudahlah. Cukup sekian ceritaku mengenai Malioboro di ujung senja. Kapan-kapan kita menikmati senja di situ barengan, ya? 

MORAL CERITA:
Selalu ada syahdu yang disampaikan oleh udara senja Jogja.



4 komentar:

  1. marlboro, emang ngangenin mbak, mbak tinggal disekitar yogya kah? :D

    BalasHapus
  2. di jalan apa nya mbak, kapan kapan boleh donk saya mampir ke rumahnya mbak. ketemu sama keluarga mbak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Kampung Kauman, Mas, ntar malah gak hanya mampir di tempatku, kuajak keliling kampung deeh...silakan motret2 kampung bersejarah ituuu

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!