HARI-HARI belakangan ini perasaanku sungguh jungkir balik tak karuan. Terlanda gundah gulana tiada tara. Rasanya terlalu banyak hal yang menyebabkan hatiku terserempet, bahkan nyaris tergores.
Rasanya pula, hatiku mendadak labil. Sebentar optimis, sebentar agak pesimis. Sebentar rindu, sebentar benci. Halah banget pokoknya.
Kukira, perasaan kalian kurang lebih juga begitu. Kita toh sama-sama berdarah merah putih. Pastilah (normalnya) kepikiran juga dengan adanya peristiwa-peristiwa tak mengenakkan yang terjadi di sini. Di bumi pertiwi kita ini.
Yang sedihnya, terjadinya secara beruntun. Dalam hitungan hari saja. Yang rasanya, sama sekali tak memberikan jeda bagi kita untuk sejenak merenung. Demi sekadar memahami apa yang sesungguhnya terjadi.
Huft! Tapi hidup terus berjalan 'kan? Apa pun yang terjadi, kita yang masih bernapas harus menuntaskan kewajiban-kewajiban yang mesti dituntaskan. Salah satunya (bagi yang beragama Islam) adalah menuntaskan kewajiban berpuasa Ramadan. Yang insya Allah akan dimulai Kamis nanti.
Nah, lho. Sudahkah kita menyiapkan hati, mental, dan fisik untuk menjalani ibadah istimewa itu? #tepokjidatsendiri
Yuk, ah. Mari move on. Jangan sampai kita terlena, membiarkan persiapan yang telah kita susun demi menyambut Ramadan suci, menjadi amburadul gara-gara sibuk nyinyirin peristiwa-peristiwa di luaran sana.
Sepakat?
Aku punya prinsip, perbedaan tidak untuk dibicarakan. Tambah dibicarakan, tambah kelihatan bedanya. Makanya dg teman2 yg beda, aku ajak ngobrol ttg persamaan kita aja.
BalasHapusOh, gitu ya Mbak. Sip, sip, formulanya
HapusJangan move on mbak... move on itu berat.. mbak gak akan kuat... biar aku saja... wkwkwkw
BalasHapusEeaaaaaaa wkwkwk.... Ternyata memang sungguh beraat!
Hapus