Selasa, 01 Mei 2018

Masjid Agung Jawa Tengah

PADA deretan akhir hari-hari di bulan April 2018, aku kembali mengunjungi Semarang. Alhamdulillah bisa piknik lagi. Berarti sukses menjalani salah satu resolusi 2018-ku. Yakni sering pikniiik. Haha!

Dalam kesempatan itu, aku berhasil mengunjungi 3 destinasi wisata yang ada di Semarang. Terkhusus yang berlokasi di seputaran wilayah kota. Salah satunya adalah Masjid Agung Jawa Tengah, yang biasa disingkat MAJT.

MAJT tampak depan 

KESAN PERTAMA
Jujur saja, aku mengunjungi MAJT sebab terprovokasi oleh foto-foto di internet. Yakni foto-foto yang memperlihatkan sisi paling wow dari MAJT.

Faktanya bagaimana? Yup! Menurutku, gerbang masuk MAJT memang keren. Sekeren foto-fotonya di internet.

Tapi sayang sekali, tempo hari aku tak kuasa memotretnya (((TAK KUASA))). Posisi gerbang MAJT jauuuh dari tempatku turun dari taksi. Padahal, sang surya sedang sangat cetar membahenol.

Daripada kepala pusing sebab kepanasan demi memotret si gerbang, aku pun rela melepaskan kesempatan untuk memotretnya. Toh masih banyak sisi lain MAJT yang tak kalah indah. Foto-foto berikut merupakan buktinya.

Penampakan dari Batas Suci 

Penampakan dari ruang utama shalat


BAGIAN DALAM
Bagaimana interior MAJT? Menurutku sih, lumayanlah. Tak bisa disebut super keren, tapi tak bisa pula disebut kurang keren. Hmm. Silakan Anda cermati sendiri penampakannya ini.

Tempat imam 

Bagian tengah ruang shalat 


BAGIAN LUAR
Setelah melewati gerbang dan menyusuri boulevard, tibalah kita di tangga-tangga permanen. Di sebelah selatan ada sebuah menara. Pengunjung boleh menaikinya, lho. Di puncak menara itu kita bisa menikmati keindahan Semarang dari ketinggian.



Tak jauh dari menara ada sebuah prasasti batu. Dari prasasti itu kita bisa tahu bahwa MAJT diresmikan pada tanggal 14 November 2006 (23 Syawal 1427 H). Adapun yang meresmikannya adalah Presiden SBY.



Ada apa lagi di halaman MAJT?  Ada beduk, tuuuh. Yang ditaruh di sebuah bangunan mungil yang dikelilingi kolam.




MENJADI RUANG PUBLIK
Yup! Kompleks MAJT memang menjadi sebuah ruang publik yang asyik. Baik bagi penduduk sekitar maupun kaum wisatawan lokal sepertiku.

Terbukti makin sore makin banyak saja yang datang. Tujuan mereka pun beragam. Kaum wisatawan pada umumnya datang untuk shalat. Kemudian dilanjut potret sana potret sini.

Sementara penduduk sekitar MAJT datang untuk aneka keperluan. Ada yang datang untuk berolahraga, momong bocah, sepedaan, dan lain-lain. Seru 'kan?

Lalu, apa yang kulakukan di situ selain shalat dan motret-motret? Hmm.  Kalau aku sih, melakukan reuni singkat terbatas dengan seorang kawan semasa SMP. Haha! Kebetulan tempat kerjanya tak jauh dari MAJT.

Sudahlah. Pokoknya Alhamdulillah banget aku bisa berkunjung ke MAJT. Nongkrong seharian di situ pun tak merasa bosan. Kalau lapar tinggal jajan di salah satu kios makanan yang tersedia. Adapun yang paling asyik dunia akhirat, tidak bakalan ketinggalan shalat fardu berjamaah.

Jadi, kapan Anda mengajakku ketemuan di MAJT?


3 komentar:

  1. Salam kenal mbak ..saya Wilanti baru belajar menulis dan ngeblog ..pengen banget bisa menulis kaya mbak Tinbe ... keren tulisannya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal balik������. Ayo Mbak, kita belajar nulis bareng2 ��. Makasih yaaa ����

      Hapus
    2. Lhaah semua emoticon kok berubah jadi tanda tanya? Dasar HP eikeh yang suka2 atau gimana nihhh... hahaha

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!