SUBHANALLAH. Alhamdulillah. Terima kasih bangeeet, Ya Allah. Pagi itu, tatkala mengorder go-jek untuk ke sekolah, lha kok takdirku mendapatkan driver yang bernama PAHALA.
Ketika pada detik pertama membaca namanya, aku tertawa kecil. Sembari membatin, "Ada juga orang yang bernama Pahala." Tak sedikit pun aku menduga bahwa nama sang driver punya arti tertentu buatku.
Apa artinya? Hmm. Ternyata begini artinya. "Kalau sudah nyampe tujuan, nanti bakalan ada voucher go ride Rp80.000,00. Mbak bisa memakainya sampai 4 Juni nanti." Demikian penjelasan dari Mas Pahala, sang driver.
"Oh, begitu? Iya, iya. Makasih ya, Mas." Meskipun kurang begitu ngeh, kuucapkan terima kasih kepadanya. Tak lupa kubonusi seulas senyuman manis tiada tara. Haha!
Aku baru paham sepenuhnya ketika orderan tertuntaskan. Alias sudah tiba di tempat tujuan. Benar saja. Setelah semuanya beres, muncullah penampakan begini ....
Sudah pasti sebagai konsumen setia, daku amat berbahagia menerima hadiah tersebut. Sangat tepat dan bermanfaat, dong. Jumlahnya amat lumayan. Bisa menghemat ongkos transportasiku selama seminggu. Kiranya inilah yang disebut dengan rezeki nomplok.
Sekali lagi, Alhamdulillah. Alhamdulillah wa syukurillah. Nikmat manakah yang hendak aku dustakan?
Asal tahu saja, sebenarnya pagi itu yang paling kuinginkan adalah bertemu denganmu. Kamu, yang berada jauh di sana. Di perbatasan hatinya. Halah!
Tapi Dia Yang Maha Tahu kebutuhan hamba-Nya, justru mempertemukanku dengan Mas Pahala. Yang berujung voucher diskon Rp80.000,00. Begitulah. Kalau sudah rezeki memang tak bakalan ke mana-mana.
MORAL CERITA:
Ketika pada detik pertama membaca namanya, aku tertawa kecil. Sembari membatin, "Ada juga orang yang bernama Pahala." Tak sedikit pun aku menduga bahwa nama sang driver punya arti tertentu buatku.
Apa artinya? Hmm. Ternyata begini artinya. "Kalau sudah nyampe tujuan, nanti bakalan ada voucher go ride Rp80.000,00. Mbak bisa memakainya sampai 4 Juni nanti." Demikian penjelasan dari Mas Pahala, sang driver.
"Oh, begitu? Iya, iya. Makasih ya, Mas." Meskipun kurang begitu ngeh, kuucapkan terima kasih kepadanya. Tak lupa kubonusi seulas senyuman manis tiada tara. Haha!
Aku baru paham sepenuhnya ketika orderan tertuntaskan. Alias sudah tiba di tempat tujuan. Benar saja. Setelah semuanya beres, muncullah penampakan begini ....
Sudah pasti sebagai konsumen setia, daku amat berbahagia menerima hadiah tersebut. Sangat tepat dan bermanfaat, dong. Jumlahnya amat lumayan. Bisa menghemat ongkos transportasiku selama seminggu. Kiranya inilah yang disebut dengan rezeki nomplok.
Sekali lagi, Alhamdulillah. Alhamdulillah wa syukurillah. Nikmat manakah yang hendak aku dustakan?
Asal tahu saja, sebenarnya pagi itu yang paling kuinginkan adalah bertemu denganmu. Kamu, yang berada jauh di sana. Di perbatasan hatinya. Halah!
Tapi Dia Yang Maha Tahu kebutuhan hamba-Nya, justru mempertemukanku dengan Mas Pahala. Yang berujung voucher diskon Rp80.000,00. Begitulah. Kalau sudah rezeki memang tak bakalan ke mana-mana.
MORAL CERITA:
Diskonan jauh lebih penting daripada rindu!
"pahala sedang mengantar anda masuk ke surga"
BalasHapusberarti? hehe
Wuaahduuuughh ...hehehe..
Hapus