KEGARANGAN sang mentari sedikit takluk pada rumpun-rumpun bambu yang bergerombol di tepian sungai. Tak ada deru kendaraan bermotor. Celotehan dan obrolan manusia juga tak ada. Hanya ada desir angin yang menggoyang pepohonan.
Kuliarkan pandangan ke segenap penjuru mata angin. Waspada! Iya. Aku harus tetap waspada. Di tempat terbuka seperti ini, musuh bisa menyergap dari mana saja.
Sembari memegang erat tali pengendali kuda, kupasang telinga baik-baik. Wah, sepertinya ada yang mengejar! Seketika aku merasa panik bukan kepalang. Terlebih ketika derap kaki kuda terdengar kian jelas dan dekat. Lalu, berhenti tepat di belakangku.
"Woiii. Akhirnya terkejar juga kamuuuh! Haha! "
Astagaaa. Rupanya, oh, ternyata. Aku tadi berhalusinasi. Merasa menjadi anggota pasukan berkuda yang sedang dikejar musuh. Hihihi ....
Ampuuun, deh. Naik kudanya memang betulan. Fakta. Sebab kenyataannya, aku betul-betul duduk di punggung kuda dan sempat menyusuri sungai. Tapi aku bukan di medan perang. Aku tuh sebenarnya sedang berwisata kuda di Bale Kuda Stable Yogyakarta. Haha!
TENTANG BALE KUDA STABLE
Apa sih, Bale Kuda Stable itu? Sesuai dengan namanya, sudah pasti Bale Kuda Stable berkaitan dengan kuda. Yup! Kenyataannya memang demikian. Bale Kuda Stable merupakan satu dari sedikiiit tempat wisata berkuda yang terdapat di Yogyakarta. Lokasinya tak begitu jauh dari pusat kota. Bila naik mobil atau motor dari Titik Nol, cuma butuh kurang lebih setengah jam. Tentu dengan catatan tidak nyasar lho, ya.
Paddock yang dimiliki Bale Kuda Stable memang sederhana dan tak begitu luas. Maklumlah. Ini 'kan tempat wisata baru. Mulai beroperasi pada tahun 2017. Tapi jangan meremehkan kualitas kuda-kudanya. Semua kuda di situ bukanlah kuda sembarangan. Fisiknya oke, pengalamannya pun oke.
Ada empat kuda di situ. Keempatnya adalah Putri, Dalmi, Jelita, dan Dewi Merapi. Berdasarkan informasi yang kuperoleh dari hasil cerewet bertanya, Putri dan Dalmi merupakan kuda-kuda senior. Usia mereka di atas 10 tahun. Keduanya sama-sama berpengalaman sebagai kuda untuk pacuan.
Lalu, bagaimana halnya dengan Jelita dan Dewi Merapi? Hmm. Kalau kedua kuda yang ini memang dipersiapkan sebagai kuda tunggang. Namun saat aku datang tempo hari, Jelita belum bertugas. Penyebabnya, si Jelita masih takut air. Sementara susur sungai merupakan salah satu paket asyik yang ditawarkan oleh Bale Kuda Stable Yogyakarta.
AMAN UNTUK PEMULA
Walaupun belum pernah berinteraksi sama sekali dengan kuda, tak usah ragu. Percayalah. Aku pun awam kuda. Sebelumnya tak pernah terpikirkan olehku untuk bersentuhan dengan kuda. Apalagi untuk menaikinya bagai seorang joki. Tapi di Bale Kuda Stable yang mengusung tagline #bukanberkudabiasa itu, aku terprovokasi. Yakni terprovokasi untuk ikutan merasakan sensasi berkuda.
Iya. Semula aku berniat menonton saja. Tapi setelah mendengar aneka penjelasan mengenai tips dan trik merebut hati kuda, aku menjadi tertantang. Sudah repot-repot bangun pagi dan datang ke situ, masak cuma menjadi penonton?
Maka tekadku untuk uji nyali menguat. Patah hati berkali-kali saja aku berani, kok. Masak cuma naik kuda malah takut? Apalagi semua kuda di Bale Kuda Stable berjenis kelamin betina. Yang artinya mudah dikendalikan dan cenderung bersikap tenang. Lebih dari itu, kita tak langsung dilepas begitu saja. Ada mentornya, kok. Ketika sudah stabil berperan sebagai joki, barulah kita dilepaskan sendiri.
O, ya. Sebagai tambahan informasi nih, ya. Kebanyakan kuda tunggang dan kuda pacu ternyata memang betina. Mengapa begitu? Karena kuda betina mudah dilatih, berpembawaan lebih tenang daripada kuda jantan, dan relatif penurut. Duileee. Mirip aku bangeeet. Tapi dalam hal penurutnya lho, ya. Bukan dalam hal kemiripan paras. #Mohon jangan salah paham yaaa ....
PAKET YANG DITAWARKAN
Ada tiga paket wisata berkuda yang ditawarkan oleh Bale Kuda Stable. Jadi, pengunjung bisa leluasa memilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Tentunya sesuai pula dengan tingkat keberanian pengunjung yang bersangkutan. Haha!
Pertama, paket mengelilingi paddock yang bertiket Rp20.000,00. Sejauh pengamatanku, biasanya paket ini diambil oleh pengunjung anak-anak. Namun bisa jadi, seorang pengunjung dewasa yang sangaaat tipis keberaniannya pun mungkin akan memilih paket ini.
Kedua, paket mengelilingi paddock plus susur sungai yang bertiket Rp75.000,00. Ini paket solutif bagi orang seperti aku. Tak mau sekadar mengelilingi paddock, tapi juga takut berkuda lama melintasi jalanan desa.
Ketiga, paket mengelilingi paddock plus susur sungai plus melintasi jalanan desa di tepian Selokan Mataram yang bersejarah itu. Paket ketiga merupakan paket yang paling menantang. Rutenya terjauh. Dan tiketnya, tentu saja paling mahal. Yakni Rp250.000,00.
MEMANAH DAN BERKUDA
Setelah seru-seruan dengan kuda, aku baru menyadari sesuatu. Bukankah olah raga yang dianjurkan dalam agamaku (Islam) adalah berkuda dan memanah? Ya Allah. Mestinya aku lebih sering berkuda, dong. Hehehe .... Ini bukan modus lho, ya. Sebab faktanya, manfaat berkuda itu banyak. Maka wajar kalau menjadi anjuran.
Apa saja manfaat berkuda? Sejauh pengetahuanku, manfaat berkuda antara lain menstabilkan tekanan darah serta melatih keseimbangan, keberanian, dan ketangkasan. Nah, lho. Kompleeet 'kan? Konon ABK autis pun bisa diterapi motoriknya dengan cara berkuda dan berinteraksi dengan kuda.
Lalu, bagaimana dengan memanah? Hmm. Bagaimana, ya? Kalau menurutku sih, memanah itu bisa melatih konsentrasi dan keakuratan dalam membidik sasaran. Sebelas dua belas dengan manfaat berkuda, deh.
Dan asyiknya, di Bale Kuda Stable ada ajang panahan mini. Jadi, aku bisa sekalian belajar memanah. Tapi ya ampuuun. Memanah itu susah. Lebih susah lagi untuk memanah tepat di hatinya, eh, di targetnya. Hihihi ....
Aih, sudah yaaa. Sekian saja ceritaku ini. Sono, gih. Daripada cuma mupeng mantengin postinganku ini, lebih asyik kalau segera berkunjung ke Bale Kuda Stable. Untuk reservasi bisa menghubungi Pak Agung, ya. Nomor kontaknya 0878-3958-0689.
Kalau mau langsung ke lokasi pun mudah aksesnya. Ini nih, tolong dicatat alamatnya supaya tak nyasar. Kalaupun tetap nyasar, ya supaya nyasarnya tak keterlaluan. Haha!
Ampuuun, deh. Naik kudanya memang betulan. Fakta. Sebab kenyataannya, aku betul-betul duduk di punggung kuda dan sempat menyusuri sungai. Tapi aku bukan di medan perang. Aku tuh sebenarnya sedang berwisata kuda di Bale Kuda Stable Yogyakarta. Haha!
TENTANG BALE KUDA STABLE
Apa sih, Bale Kuda Stable itu? Sesuai dengan namanya, sudah pasti Bale Kuda Stable berkaitan dengan kuda. Yup! Kenyataannya memang demikian. Bale Kuda Stable merupakan satu dari sedikiiit tempat wisata berkuda yang terdapat di Yogyakarta. Lokasinya tak begitu jauh dari pusat kota. Bila naik mobil atau motor dari Titik Nol, cuma butuh kurang lebih setengah jam. Tentu dengan catatan tidak nyasar lho, ya.
Paddock yang dimiliki Bale Kuda Stable memang sederhana dan tak begitu luas. Maklumlah. Ini 'kan tempat wisata baru. Mulai beroperasi pada tahun 2017. Tapi jangan meremehkan kualitas kuda-kudanya. Semua kuda di situ bukanlah kuda sembarangan. Fisiknya oke, pengalamannya pun oke.
Ada empat kuda di situ. Keempatnya adalah Putri, Dalmi, Jelita, dan Dewi Merapi. Berdasarkan informasi yang kuperoleh dari hasil cerewet bertanya, Putri dan Dalmi merupakan kuda-kuda senior. Usia mereka di atas 10 tahun. Keduanya sama-sama berpengalaman sebagai kuda untuk pacuan.
Lalu, bagaimana halnya dengan Jelita dan Dewi Merapi? Hmm. Kalau kedua kuda yang ini memang dipersiapkan sebagai kuda tunggang. Namun saat aku datang tempo hari, Jelita belum bertugas. Penyebabnya, si Jelita masih takut air. Sementara susur sungai merupakan salah satu paket asyik yang ditawarkan oleh Bale Kuda Stable Yogyakarta.
AMAN UNTUK PEMULA
Walaupun belum pernah berinteraksi sama sekali dengan kuda, tak usah ragu. Percayalah. Aku pun awam kuda. Sebelumnya tak pernah terpikirkan olehku untuk bersentuhan dengan kuda. Apalagi untuk menaikinya bagai seorang joki. Tapi di Bale Kuda Stable yang mengusung tagline #bukanberkudabiasa itu, aku terprovokasi. Yakni terprovokasi untuk ikutan merasakan sensasi berkuda.
Iya. Semula aku berniat menonton saja. Tapi setelah mendengar aneka penjelasan mengenai tips dan trik merebut hati kuda, aku menjadi tertantang. Sudah repot-repot bangun pagi dan datang ke situ, masak cuma menjadi penonton?
Maka tekadku untuk uji nyali menguat. Patah hati berkali-kali saja aku berani, kok. Masak cuma naik kuda malah takut? Apalagi semua kuda di Bale Kuda Stable berjenis kelamin betina. Yang artinya mudah dikendalikan dan cenderung bersikap tenang. Lebih dari itu, kita tak langsung dilepas begitu saja. Ada mentornya, kok. Ketika sudah stabil berperan sebagai joki, barulah kita dilepaskan sendiri.
O, ya. Sebagai tambahan informasi nih, ya. Kebanyakan kuda tunggang dan kuda pacu ternyata memang betina. Mengapa begitu? Karena kuda betina mudah dilatih, berpembawaan lebih tenang daripada kuda jantan, dan relatif penurut. Duileee. Mirip aku bangeeet. Tapi dalam hal penurutnya lho, ya. Bukan dalam hal kemiripan paras. #Mohon jangan salah paham yaaa ....
PAKET YANG DITAWARKAN
Ada tiga paket wisata berkuda yang ditawarkan oleh Bale Kuda Stable. Jadi, pengunjung bisa leluasa memilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Tentunya sesuai pula dengan tingkat keberanian pengunjung yang bersangkutan. Haha!
Pertama, paket mengelilingi paddock yang bertiket Rp20.000,00. Sejauh pengamatanku, biasanya paket ini diambil oleh pengunjung anak-anak. Namun bisa jadi, seorang pengunjung dewasa yang sangaaat tipis keberaniannya pun mungkin akan memilih paket ini.
Kedua, paket mengelilingi paddock plus susur sungai yang bertiket Rp75.000,00. Ini paket solutif bagi orang seperti aku. Tak mau sekadar mengelilingi paddock, tapi juga takut berkuda lama melintasi jalanan desa.
Ketiga, paket mengelilingi paddock plus susur sungai plus melintasi jalanan desa di tepian Selokan Mataram yang bersejarah itu. Paket ketiga merupakan paket yang paling menantang. Rutenya terjauh. Dan tiketnya, tentu saja paling mahal. Yakni Rp250.000,00.
MEMANAH DAN BERKUDA
Setelah seru-seruan dengan kuda, aku baru menyadari sesuatu. Bukankah olah raga yang dianjurkan dalam agamaku (Islam) adalah berkuda dan memanah? Ya Allah. Mestinya aku lebih sering berkuda, dong. Hehehe .... Ini bukan modus lho, ya. Sebab faktanya, manfaat berkuda itu banyak. Maka wajar kalau menjadi anjuran.
Apa saja manfaat berkuda? Sejauh pengetahuanku, manfaat berkuda antara lain menstabilkan tekanan darah serta melatih keseimbangan, keberanian, dan ketangkasan. Nah, lho. Kompleeet 'kan? Konon ABK autis pun bisa diterapi motoriknya dengan cara berkuda dan berinteraksi dengan kuda.
Lalu, bagaimana dengan memanah? Hmm. Bagaimana, ya? Kalau menurutku sih, memanah itu bisa melatih konsentrasi dan keakuratan dalam membidik sasaran. Sebelas dua belas dengan manfaat berkuda, deh.
Dan asyiknya, di Bale Kuda Stable ada ajang panahan mini. Jadi, aku bisa sekalian belajar memanah. Tapi ya ampuuun. Memanah itu susah. Lebih susah lagi untuk memanah tepat di hatinya, eh, di targetnya. Hihihi ....
Aih, sudah yaaa. Sekian saja ceritaku ini. Sono, gih. Daripada cuma mupeng mantengin postinganku ini, lebih asyik kalau segera berkunjung ke Bale Kuda Stable. Untuk reservasi bisa menghubungi Pak Agung, ya. Nomor kontaknya 0878-3958-0689.
Kalau mau langsung ke lokasi pun mudah aksesnya. Ini nih, tolong dicatat alamatnya supaya tak nyasar. Kalaupun tetap nyasar, ya supaya nyasarnya tak keterlaluan. Haha!
Bale Kuda Stable Yogyakarta
Jln. Cebongan - Sidomoyo
Simping Janturan Tirtoadi Mlati
Sleman Yogyakarta
Berkuda, memanah + berenang lengkap sudah
BalasHapusWuahduhh aku gak bisa berenang..
HapusMantab liburannya. Tapi sepertinya masih gugup di atas punggung kudanya. Kurang rilek :-D
BalasHapusYoii, aku masih agak takyyuut
Hapusasikk berkuda dan memanahhh... mbak tinbe is the best lah pokoknyaaa~
BalasHapuskapan nih berkuda lagi? bareng yuk hihihi
Weaaalaaahh.... is the best apanyaaaaa?? Hahaha...
HapusSaya takut banget naik kuda, takut ditendang atau jatuh hahaha
BalasHapusTapi kayaknya gak seseram itu ya kalau di sini.
Wajib di coba sesekali deh :)
Di situ kami dikasih tau dulu cara naik kuda, Mbak. Enggak boleh mendekati kuda dari belakang sebab si kuda bisa menganggap kita sebagai ancaman, lalu nendang. Dll.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPaketnya lengkap. Jadi pengin ke sana, Mbak.
BalasHapusyuhuuu ke sanalahhh
HapusIni kenapa aku ketawa2 baca ceritamu mbak.
BalasHapusAku tuh sebenarnya takut naik kuda. Tapi pernah sekali naik kuda. Sama pemiliknya,jadi aku aman.
hahahaha....silakan ketawa, Mbaak... aku malah kini ingin bangeet berkuda lagi. Penasaran ... hihi..
Hapus