Jumat, 24 Agustus 2018

Bentang Merah Putih di Sungai Kumai

PAGI, 13-8-2018 ....

Seorang kawan yang berdomisili di Kalimantan Tengah (Kalteng) berkirim pesan ke WAG alumni SMP kami. Tepatnya sebuah pesan yang disertai dengan sebuah foto. Yakni foto mengenai suasana pagi itu di tepi sebuah sungai besar. Di situ diberi keterangan kalau nama sungainya Kumai.



Inti pesannya adalah memohon doa restu supaya acara pembentangan bendera berjalan lancar. Sudah pasti yang dimaksudkan bendera merah putih. Dan, o la la! Tatkala mengetahui ukuran bendera yang hendak dibentangkan, aku terpukau. Besar bangeeet. Gumamku dalam hati.

O, ya. Sebenarnya aku kurang ngeh dengan acara tersebut. Pembentangan bendera di tepi sungai? Acara apakah itu? Upacara bendera dalam rangka HUT RI? 'Kan belum tanggal 17?

Sebab mesti menyelesaikan aneka pekerjaan, sederet pertanyaan itu tak kulontarkan. Tepatnya kutunda untuk kulontarkan. Rencanaku setelah punya waktu luang nanti, baru mau konfirmasi ke si pengirim pesan.

Pagi pun pergi. Siang dan sore juga terlewati. Barulah bakda Magrib aku berkesempatan memegang HP lagi.

Ternyata, oh, rupanya. Si pengirim pesan WA yang hendak kumintai konfirmasi malah sudah berkirim pesan WA langsung kepadaku. Bukan sekadar di WAG. Video inilah yang dikirimkannya.



Mengapa Dilakukan Bentang Bendera?
Setelah menggali informasi dari sang teman dan googling, pahamlah daku. Acara Bentang Bendera itu merupakan acara yang diprakarsai oleh Polda Kalteng. Tujuannya untuk menumbuhkan lagi semangat patriotisme dan nasionalisme yang belakangan terasa memudar di kalangan masyarakat umum.

Dan ternyata, acara serupa juga dilaksanakan serentak di 13 lokasi lainnya. Yang tersebar di seantero Kalteng. Tapi yang dilaksanakan di Dermaga Panglima Utar Teluk Kumai Kotawaringin Barat itulah yang memang paling spektakuler.

Betapa tidak spektakuler? Bendera yang dibentangkan berukuran 702 meter, lho. Butuh 3 kapal besar pembentang seling, 4 kapal tagboat penyangga, dan 3 speedboat perapi untuk membentangkannya. Selain itu masih ada 2 kapal besar yang difungsikan sebagai penutup arus lalu lintas sungai. Padahal, bendera hanya terbentang kurang lebih selama 2 jam saja. Kalau kelamaan malah mengganggu arus transportasi sungai 'kan?

Sudah pasti acara penting tersebut dihadiri para tokoh setempat. Di antaranya Bupati Kotawaringin Barat dan Wakapolres Kotawaringin Barat. Sementara yang bertugas membentangkan bendera adalah puluhan personil dari Polres Kotawaringin Barat.

Foto Eksklusif
Beruntunglah aku. Sebab kawan SMP-ku terlibat langsung dan hadir on the spot, aku menjadi tahu kalau ada acara keren tersebut. Dan, bisa memperoleh foto-foto yang berbeda dari foto-foto yang tayang di aneka portal online; juga yang dimuat di media massa cetak. Itulah sebabnya kudokumentasikan di blog seperti ini. Hehehe ....

Baiklah. Daripada aku makin nggambleh tak karuan, lebih baik langsung kita lihat foto-fotonya deeeh. Dijamin seru.








Tak Sekadar Kain dan Warna
Tentu saja merah putih tak sekadar warna pada selembar bendera. Ada makna khusus yang tersemat di dalamnya. Dan tentu saja, ada kisah perjalanan serta kegagalan dan pencapaian di baliknya. Sejauh ini. Hingga NKRI menapaki usianya yang ke-73 pada tahun ini.

MORAL CERITA:
Patriotisme dan nasionalisme pun sekali waktu butuh diverbalkan dan disimbolkan. Meskipun yang jauh lebih penting adalah implementasinya, pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari.

***Semua foto dan video oleh Agus Supriyanto***




4 komentar:

  1. Keren banget ya, bendera jembatan hahaha.
    Ada saja kreativitas orang demi negara tercinta ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Tapi sedihnya,ada aja pula cara orang untuk ngacak2 negara ini.

      Hapus
  2. Mantap sekali ini. Sekali-kali perlu lah aku diajak. Hehehehe

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!