ADA banyak warung bakso istimewa di Jogja. Salah satunya--menurut versiku--adalah Bakso Putu Sido Semi. Atau, kerap pula disebut Bakso New Sido Semi. Mengapa bakso tersebut kunyatakan istimewa? Ada dua hal yang menjadi alasannya. Pertama, nilai kelegendarisannya. Kedua, citarasanya.
Pasti kalian penasaran dengan wujudnya 'kan? Baiklah. Tak perlu penasaran lebih lama. Silakan cermati saja penampakannya di bawah itu.
Bulatan bakso, lontong, irisan tahu, mi kuning, irisan daging sapi, seiris tomat, dan cincangan seledri adalah unsur-unsur pengisi mangkuk. Termasuk sangat komplet 'kan? Maklumlah. Tatkala itu aku sedang kelaparan. Jadi, kuputuskan untuk meminta lontong juga. Hehehe ....
Nah! Dari sekian unsur pengisi mangkuk, ada dua yang merupakan ciri khas Bakso Putu Sido Semi. Yakni irisan daging sapi dan tomat. Tapi maaf. Di foto tak terlihat irisan daging sapinya. Sudah keburu kumakan sebelum kufoto. Haha!
Secara kasat mata, penampilannya memang terkesan biasa saja. Standar. Tak beda dengan bakso pada umumnya. Kalau diamat-amati pun penampilannya kalah seronok dengan bakso kekinian. Malah cenderung zadoel bersahaja. Tapi jangan salah. Citarasanya ngangenin, lhooo.
Hmm. Bagaimana ya cara tepat untuk mendeskripsikannya? Mungkin bolehlah disebut light. Gurih asinnya terasa lamat-lamat. Tak setajam citarasa bakso pada umumnya, pada zaman now.
Kuduga citarasa yang light itu merupakan citarasa khas zaman old. Sebab seingatku, rasa Bakso Putu Sido Semi sama dengan bakso lawasan yang kucicipi di Pasar Kangen 2018. Dan kalian mesti tahu, cikal bakal Bakso Putu Sido Semi memang berdiri tahun 1950.
Informasi tersebut kuperoleh dari kawanku yang merupakan pelanggan lama. Sejak bakso ini masih berlabel Bakso Sido Semi. Tanpa embel-embel "New" ataupun "Putu". Yang berarti sejak masih menempati lokasi lama.
Informasi tersebut kuperoleh dari kawanku yang merupakan pelanggan lama. Sejak bakso ini masih berlabel Bakso Sido Semi. Tanpa embel-embel "New" ataupun "Putu". Yang berarti sejak masih menempati lokasi lama.
Kalian perlu tahu, nih. Bakso Putu Sido Semi atau New Sido Semi sebenarnya merupakan sekuel dari Bakso Sido Semi yang berdiri tahun 1950 itu. Kubilang sekuel sebab operasional warung lama memang sempat berhenti. Tutup beberapa tahun. Konon karena ada persoalan internal keluarga.
Sedih juga ya mengetahui sejarah warung bakso legendaris ini. Tapi syukurlah ada cucu sang pendiri warung yang mau melanjutkan usaha. Meskipun dengan nama baru dan pindah lokasi.
Warung lama berlokasi di dekat Masjid Kotagede (Masjid Mataram). Menempati bangunan permanen dengan interior yang "aseli zadoel". Banyak meja kursinya.
Sementara warung sekuel hanya berupa warung tenda biru. Menumpang di halaman sebuah Balai RW. Mayoritas pembeli duduk lesehan di atas tikar.
Warung sekuel berlokasi di utara Masjid Perak, kompleks SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Masih tetap di wilayah Kotagede juga, sih. Istilahnya hanya bergeser sedikit dari lokasi semula.
***Silakan baca juga Ayo ke Kotagede Yogyakarta***
***Silakan baca juga Ayo ke Kotagede Yogyakarta***
O, ya. Meskipun pengelola utamanya berbeda, citarasa baksonya tak berubah. Tetap sama antara warung lama dan warung sekuel. Demikian rekomendasi kawanku.
Warung Bakso Putu Sido Semi pun menjual aneka camilan. Aneka es juga. Di antaranya es teh, es jeruk, es buah, dan es kacang hijau.
Ngomong-ngomong, es buah dan es kacang hijau plus ketan merupakan komoditi andalan. Itulah sebabnya aku nekad memesan es kacang hijau plus ketan. Sebagai akibatnya, perutku kekenyangan. Duuuh. Maafkan aku yang telah makan berlebihan, Tuhan ....
Demikian ceritaku tentang Bakso Putu Sido Semi atau Bakso New Sido Semi. Semoga bikin kalian baper dan laper. Laluuu, memintaku untuk nganter ke situ. Hehehe .... Tapi sebenarnya tidak susah kok mencarinya. Kalau kalian sedang mengeksplorasi Kotagede, sekalian mampir saja. Seperti sudah kujelaskan di atas, lokasinya dekat Masjid Perak.
Jadi kuncinya, temukan dulu masjid tersebut. Bila sudah ketemu, langsung saja melewati tempat wudunya dan bangunan-bangunan setelahnya. Berhentilah ketika tiba di sebuah jalan sempit beraspal. Tengok sebelah kanan. Bila ada tulisan "Kampung Trunojayan", berarti kalian sudah sampai lokasi tujuan. Tenda biru itulah dinding belakang warung baksonya.
Selamat jajaaan ....
Hehehe kuat ya mbak, makan bakso sama es kacang hijau ketan. Aku klo dah makan bakso bisanya minum es teh atau es degan. klo yang berat berat bakalan nggak bisa masuk dah kenyang duluan.
BalasHapusWih, berarti baksonya sudah melenda di Jogya, so far klo ke Jojja yang dicari lotek sam gudeg. next cobain baksnonya ya...
Aduuh, jadi maluuu. Ketahuan doyan makan bangeett. Hahaha!
HapusYoii bakso mesti dicobaak
Kalau ada waktu, tak mampir ke situ. Ketoke legendaris banget
BalasHapusLhooo, njenengan durung nate nyicip toh?
HapusKulo nggih dereng nate nyicip bakso menika. Ngiler mbak, pen jajan bakso ini...
BalasHapusHahaha... Ayuklah, cuss langsung ke Kotagede
HapusMbaak ... aku es kacang ijone wae. Baksone sithik wae ngincip penthol e limo ... limo kok sithik, hihihi
BalasHapusNyicipe semangkuk kuwi nek pentol lima hehehe
HapusPenampakan baksonya luar biasa Mbak, apalagi ditambahin tomat, seger banget...jadi pengen, Mbak...
BalasHapusThanks for sharing
Ohh, itu memang luar biasa bikin kenyang hahaha
Hapusweunaaak
BalasHapusHahaha iyaaa memang enaakk
BalasHapusduhhh...wenak bangett mbaa bakso nya bikin laperr
BalasHapushahaha iya nih...aku pun baca-naca komentar kalian jadi ngiler pingin ke Bakso Putu Sido Semi lagiiii
HapusWah... Mendadak jadi lapar... Sido semi itu yang dulu katanya jual minuman sarsaparella itu ya? Kapan2 mampir ah...
BalasHapusIyo Mbak Sapti, betuuull yg ituuh
HapusWaaah ... iki kok muantep surantep tenan yooow .. bakso diimbuhi irisan tomat 🍅.
BalasHapusKebayang segernya.
Lokasinya dekat Kotagede ya, kak ..
Baiklah akan kucari alamatnya 😉
Iya. Di Kotagede. Tepatnya di belakang Masjid Perak.
Hapus