Setetes embun di daun, lamban bergulir
Ketika jatuh ke tanah, terserap musnah
Begitu pun hatiku, diayun bimbang jawabmu
Terhempas dan hampa tak terkira
Mentari tersaput mega, enggan bersinar
Menusuk angin ke raga, jiwa gemetar
Terpuruk ku di sini, dipeluk bimbang sikapmudst ....
KALIAN tahu penggalan lirik lagu di atas? Kalau belum, mari aku beri tahu. Itu lagu milik KLA Project. Sebuah lagu zadoel dari sebuah grup zadoel. Judulnya entahlah. Aku sendiri juga bingung saat googling. Bingung untuk percaya pada info yang mana. Apakah "Terpurukku di Sini" ataukah "Bimbang"? Hehehe .... #Tolong kalian jawab, ya
Lalu, ada apa dengan lagu tersebut? Hmm. Enggak ada apa-apanya, sih. Aku hanya ingin bercerita bahwa aku punya kenangan dengan lagu tersebut. Haha! Kalau begitu, berarti ada apa-apanya dooong.
Yeah! Bolehlah disebut ada apa-apanya sedikit. Sedikit saja lho, ya. Sebab sebenarnya, kenangan terkait lagu di atas bukanlah kenangan asli milikku. Bukan kenanganku dengan atau tentang si dia, dia, dan dia. Tapi justru kenangan yang sama sekali tak menyangkut nasibku. Iya. Aku hanya saksi.
Ceritanya begini ....
Tatkala itu senja dan gerimis tipis. Aku pun terpaksa berlari-lari kecil saat pulang ke kos. Daripada basah kuyup lebih cepat 'kan? Maklumlah. Aku tak punya payung cantik ataupun jas hujan tampan sebagai pelindung.
Alhasil, aku pulang dengan cara yang lebih atraktif daripada biasanya. Selalu dalam kondisi berlarian. Selalu mlipir-mlipir di antara padatnya kompleks kos-kosan. Kadangkala berhenti sebentar di teras orang kalau lelah.
Hingga suatu ketika gerimis mendadak menebal. Spontan aku kembali mencari tempat berteduh terdekat. Ndilalah ada tempat berteduh, di dekat salah satu kamar kos cowok. Aku tahu kalau itu kamar kos cowok sebab celotehan mereka yang riuh rendah. Yang gemanya menembus hingga keluar jendela.
Ndilalah lagi, lagu KLA Project di atas sedang disetel kenceeeeeng bangeet. Dalam kondisi normal sungguh bikin pekak telinga. Tapi saat itu malah kuanggap kebetulan. Sebab lumayan bisa menemani kesendirianku, di tengah jebakan senja hujan. Haha!
Cukup lama aku terpuruk di situ. Hingga akhirnya kusadari sesuatu. Ternyata, oh, rupanya. Lagu itu selalu diputar ulang tiap kali selesai. Sementara sebagai backsound, seorang cowok terdengar berteriak-teriak mellow. Yang kemudian kutahu, ia sedang meratapi kisah asmaranya. Dan ratapan dramatis itu, selanjutnya disambut dengan koor tawa teman-temannya. O la la!
Mau tak mau, aku ikut tersenyum-senyum simpul sendiri. Di luar. Tanpa mereka ketahui. Hingga kini.
Dan kuyakin, saat ini mereka pasti akan tertawa juga bila mengenang peristiwa tersebut. Mungkin akan meledek habis-habisan si cowok yang meratap-ratap itu. Tetap tanpa tahu, kalau dulu itu aku ikut menguping. Haha!
MORAL CERITA:
Kita acap kali terseret pada pusaran kenangan orang lain tanpa sengaja. Tak mengapa. Malah bisa dijadikan sumber ide. Misalnya sebagai ide tulisan untuk blog seperti ini. Hehehe ....
Haha..kok bisa ngepasi lho mb... Bagus pengalamannya...aku seperti baca cerpen...👍👍
BalasHapusHaahaha... Itu lokasinya di daerah Terban
HapusWaaah aku suka Kla Porject :D Iya benar mbak.. kita bisa mendapatkan inspirasi selain dari diri sendiri juga org lain. Salam kenal ya :)
BalasHapusSalam kenal balik, Mbak :)
HapusTerpurukku Disini by KLA Project.
BalasHapusDulu aku juga ngefas grup ini. Gimana ya mbak, teman-teman kos juga pada suka nyanyi2, akupun terbawa nyanyi2. Aih..ingat cerita zaman ngekos,zaman masih kuliah dimana anak2 butuh hiburan. Minimal dari radio.
Oaaalaahh.. Judule Terpurukku di Sini thoo... Hahaha....
HapusYoi, Mbaaak. Dulu tuh radio is the best. Klo kini bedaaa. Hehehe
huhuh bener banget kak agustina,, terkadang memang dengan membaca dan banyak pengalaman dari orang bisa kita jadikan bahan untuk tulisan mengingat ide menulis kadang susah ya kk
BalasHapusYoiii, pokoknya rajin mengamati sekeliling aja hehehe
HapusBener juga sih, Teh. Bisa d.jadikan sumber ide.
BalasHapusIde menulis itu bisa dari mana aja ya, dari masalah sekalipun bisa :)
Yuhuuuu. Apalagi klo masalah itu adalah masalah perjalanan cinta kita hihihi... Bisa kian produktif nulis puisi kitaah
Hapushehehe... terpurukku di sini. iya sih adakalanya ternyata cowo lbh galau ya soal cinta daripada cewek. kalo cewek kan ga bakal nyorakin temennya gitu :P
BalasHapusIyaaaa, cowok tuh acap kali tega bangeeeet hihihi...
Hapuswah...ternyata pintar nyanyi juga mbak @Agustina ini….romantis
BalasHapusHahaha.... Suka nyanyi.... Dengan suara alakadarnya...
HapusLagu jamanku kuliah, Mbak. Terpurukku di sini... Itu cowok-cowoknya kalau tahu ada cewek yang merhatiin, mesti malu ya... :D
BalasHapusHahaha... Iya, Mbak, pasti mereka bakalan tersipu-sipu
Hapusiyaaaa aku juga sering begitu.. ujung2nya kadang malah nyama2in sama kenangan sendiri.. ikut galau ntar.. sebel deh
BalasHapusHahaha.... Malah jadinya ikutan baoer jugaaa
HapusPemilihan bahasanya menyejukkan. Penulis aliran fiksi memang keren yaa. Btw, pengalamannya asyik Bun 😍
BalasHapusAstagaaaaa .... Komentarmu ini baru kutahu setahun kemudian kurang 3 hari. Wow!
Hapus