HAI, hai, hai ....
Apa kabar kalian? Masih tetap berpikiran positif 'kan? Syukurlah kalau masih. Aku bahagia jika kalian senantiasa memelihara pikiran positif. Kalau bisa berpikiran positif, mengapa mesti berpikiran negatif? Iya 'kan?
Ngomong-ngomong, kalian masih bersedia menyimak ceritaku tentang Jogja? Baiklah. Kuanggap saja kalian bersedia. Jadi, aku bisa langsung bercerita. Haha!
Dan kali ini, aku hendak berkisah tentang sebuah tempat menarik di Jogja. Yang lokasinya tak jauh dari pusat kota. Dekat dengan keraton. Sangat dekat dengan Sumur Gumuling. Tapi sepertinya, belum banyak wisatawan yang ngeh akan keberadaannya. Terbukti di tempat tersebut wisatawannya tidak seberjubel di Sumur Gumuling.
Hmm. Tempat apakah itu? Tak lain dan tak bukan, itulah Situs Pulo Kenanga. Yang di kalangan warga Jogja lebih beken dengan sebutan Pulo Cemeti.
Apa kabar kalian? Masih tetap berpikiran positif 'kan? Syukurlah kalau masih. Aku bahagia jika kalian senantiasa memelihara pikiran positif. Kalau bisa berpikiran positif, mengapa mesti berpikiran negatif? Iya 'kan?
Ngomong-ngomong, kalian masih bersedia menyimak ceritaku tentang Jogja? Baiklah. Kuanggap saja kalian bersedia. Jadi, aku bisa langsung bercerita. Haha!
Dan kali ini, aku hendak berkisah tentang sebuah tempat menarik di Jogja. Yang lokasinya tak jauh dari pusat kota. Dekat dengan keraton. Sangat dekat dengan Sumur Gumuling. Tapi sepertinya, belum banyak wisatawan yang ngeh akan keberadaannya. Terbukti di tempat tersebut wisatawannya tidak seberjubel di Sumur Gumuling.
Hmm. Tempat apakah itu? Tak lain dan tak bukan, itulah Situs Pulo Kenanga. Yang di kalangan warga Jogja lebih beken dengan sebutan Pulo Cemeti.
Papan namanya |
Ini juga papan namanya |
Harga tiketnya murah sekali |
Situs Pulo Kenanga merupakan salah satu bagian dari Situs Pesanggrahan Tamansari. Lokasinya sekompleks dengan Sumur Gumuling dan Pemandian Tamansari. Bahkan, Sumur Gumuling dan Pulo Kenanga hanya berjarak satu rumah.
Tiket masuk ketiganya pun jadi satu. Entah beli tiketnya di loket Pemandian Tamansari ataupun di loket Pulo Kenanga, sama-sama bisa untuk menjelajah ketiganya. Berapa duit? Muraaah. Rp5.000,00 saja untuk wisatawan domestik.
Perihal Nama
Situs ini disebut Situs Pulo Kenanga sebab dahulunya dipenuhi bunga kenanga. Lalu, mengapa warga Ngayogyakarta Hadiningrat biasa menyebutnya Pulo Cemeti? Sebab bentuk asli bangunannya seperti cemeti. Demikian informasi yang kuperoleh dari berbagai sumber.
Namun sayang sekali, sekarang tiada lagi kenanga. Bentuk cemeti bangunannya pun tak lagi tampak. Untungnya masih ada reruntuhan yang separo utuh. Tepatnya reruntuhan menawan meskipun separo utuh.
Tiket masuk ketiganya pun jadi satu. Entah beli tiketnya di loket Pemandian Tamansari ataupun di loket Pulo Kenanga, sama-sama bisa untuk menjelajah ketiganya. Berapa duit? Muraaah. Rp5.000,00 saja untuk wisatawan domestik.
Perihal Nama
Situs ini disebut Situs Pulo Kenanga sebab dahulunya dipenuhi bunga kenanga. Lalu, mengapa warga Ngayogyakarta Hadiningrat biasa menyebutnya Pulo Cemeti? Sebab bentuk asli bangunannya seperti cemeti. Demikian informasi yang kuperoleh dari berbagai sumber.
Namun sayang sekali, sekarang tiada lagi kenanga. Bentuk cemeti bangunannya pun tak lagi tampak. Untungnya masih ada reruntuhan yang separo utuh. Tepatnya reruntuhan menawan meskipun separo utuh.
Sesuatu banget 'kan? |
Tinggal reruntuhan saja masih menawan. Apalagi saat utuhnya. Saat belum terdampak peperangan antara Kerajaan Inggris dan Keraton Yogyakarta (Geger Spehi pada tahun 1812). Saat belum terdampak bencana gempa bumi dahsyat (1840). Saat kondisi bangunannya belum serapuh sekarang. Pasti jauh lebih menawan. Iya 'kan?
Abad boleh berjalan. Tahun boleh berganti. Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat pun telah mengalami dinamikanya. Sultan demi sultan naik dan turun tahta. Tapi menurutku sebagai orang awam, kemegahan Pulo Kenanga tak serta-merta luntur. Iya. Kondisinya memang kian rapuh. Tapi pesonanya belumlah sirna. Hingga saat ini.
Abad boleh berjalan. Tahun boleh berganti. Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat pun telah mengalami dinamikanya. Sultan demi sultan naik dan turun tahta. Tapi menurutku sebagai orang awam, kemegahan Pulo Kenanga tak serta-merta luntur. Iya. Kondisinya memang kian rapuh. Tapi pesonanya belumlah sirna. Hingga saat ini.
Mengintip langit dari dalam reruntuhan bangunan |
Barisan pintu |
Mengapa "Pulo"?
Mengapa ada embel-embel "pulo" pada nama situs ini? Bukankah "pulo" (bahasa Jawa) berarti "pulau" (dalam bahasa Indonesia)? Sementara situs ini berada di tengah perkampungan padat penduduk. Tidak berada di tengah danau ataupun dikelilingi laut sebagaimana lazimnya sebuah pulau.
Baiklah. Mari kujelaskan barang sekelumit. Kondisi terkini Situs Pulo Kenanga memang kering kerontang. Sama sekali tak terkait dengan air. Akan tetapi, dahulunya tempat ini dikelilingi oleh air. Yup! Situs ini sebenarnya dibangun di atas pulau buatan. Yang berada di tengah segaran (bahasa Jawa) alias danau buatan. Jadi kalau hendak ke situ, mesti bersampan ria. Duh, emejing ....
Bayangkanlah. Betapa syahdunya bila saat kami sibuk narsis, mendadak reruntuhan menawan ini kembali utuh. Kemudian perkampungan padat di sekelilingnya berubah jadi segaran. Wow, wow, wow. Pastilah kalau hal itu terjadi, kami otomatis berganti status. Dari rakyat jelata yang jelita menjadi putri raja. Haha!
Terima Kasih, Sultan HB I
Menurutku, siapa pun yang narsis di Pulo Kenanga wajib menyampaikan terima kasih pada Sultan HB I. Mengapa? Sebab beliau adalah sang pemrakarsa dibangunnya kompleks Pesanggrahan Tamansari. Nah, lho. Andaikata beliau tidak menitahkan begitu, bisa jadi aku tak punya spot narsis sekeren ini. Iya 'kan?
Kukira kalian pasti setuju total bila Pulo Kenanga kusebut keren. Silakan amatilah foto-foto narsis ala fotografer amatiran di postingan ini. Terkhusus amatilah latar tempatnya. Bukan para modelnya. Benar 'kan? Memang keren 'kan?
Tak Kalah dari Kastil Eropa
Di sela-sela kesibukan jeprat-jepret kawanku berkata, "Kita kok seperti berfoto di kastil-kastil, ya? Kayak bukan di Jogja. Rasanya seperti di bangunan kuno Eropa."
Aku mengiyakan perkataan kawanku. Tentu sembari mencatat di benak, "Apa memang benar demikian? 'Ntar kucari informasi lebih detil tentang Pulo Kenanga, ah."
Beberapa hari kemudian, setelah membaca beberapa referensi, aku menemukan jawabannya. Ternyata dugaan kami benar. Selain ada corak Jawanya, arsitektur Pulo Kenanga memang bercitarasa Eropa. Hal demikian dapat dimaklumi mengingat arsiteknya (atau salah seorang arsiteknya) adalah orang Portugis.
Entah mengapa saat berpose di bagian dalam reruntuhan, aku merasa sedang bermain film. Haha! Sungguh, deh. Itu semacam perasaan yang absurd dan imajinasi yang terlalu liar. Mestinya kalau imajinasiku lebih terkendali, aku membayangkan sebagai permaisuri raja. Yakni permaisuri yang sedang mendampingi raja untuk menikmati Jogja dari ketinggian.
Sebenarnya kedua imajinasiku itu sama liarnya, sih. Tapi imajinasi sebagai permaisuri lebih dekat dengan sejarah. Yup! Dahulu Sultan HB 1 memang kerap rehat ke sini. Baik untuk menikmati Jogja dari ketinggian maupun untuk mengawasi kanal air di seantero kompleks Pesanggrahan Tamansari.
Sebagai tambahan informasi, kini pengunjung Pulo Kenanga tak boleh memanjat ke puncak bangunan. Sudah pasti dengan alasan keamanan. Selain memang sudah terlalu tua, kerapuhan Pulo Kenanga kian bertambah dengan adanya gempa bumi 2006 silam.
Tak adakah upaya pemerintah untuk merenovasinya? Ada, dong. Apalagi Situs Pesanggrahan Tamansari tergolong salah satu dari 100 situs dunia yang terancam hancur. Pastilah pemerintah pusat dan daerah, beserta instansi dan pihak terkait, telah berupaya keras untuk melestarikannya.
Demikian ceritaku tentang Situs Pulo Kenanga (Pulo Cemeti). Demikian pula pameran foto-foto narsisku di situ. Dan ngomong-ngomong, tidakkah kalian menjadi tertarik untuk mengunjunginya juga? Jogja memanggil kalian, lho. Haha!
MORAL CERITA:
Narsis habis di suatu tempat sih, boleh-boleh saja. Tapi akan lebih baik kalau kita tahu juga sejarah yang terkandung di dalamnya.
Mengapa ada embel-embel "pulo" pada nama situs ini? Bukankah "pulo" (bahasa Jawa) berarti "pulau" (dalam bahasa Indonesia)? Sementara situs ini berada di tengah perkampungan padat penduduk. Tidak berada di tengah danau ataupun dikelilingi laut sebagaimana lazimnya sebuah pulau.
Baiklah. Mari kujelaskan barang sekelumit. Kondisi terkini Situs Pulo Kenanga memang kering kerontang. Sama sekali tak terkait dengan air. Akan tetapi, dahulunya tempat ini dikelilingi oleh air. Yup! Situs ini sebenarnya dibangun di atas pulau buatan. Yang berada di tengah segaran (bahasa Jawa) alias danau buatan. Jadi kalau hendak ke situ, mesti bersampan ria. Duh, emejing ....
Bayangkanlah. Betapa syahdunya bila saat kami sibuk narsis, mendadak reruntuhan menawan ini kembali utuh. Kemudian perkampungan padat di sekelilingnya berubah jadi segaran. Wow, wow, wow. Pastilah kalau hal itu terjadi, kami otomatis berganti status. Dari rakyat jelata yang jelita menjadi putri raja. Haha!
Narsis itu perlu (1) |
Narsis itu perlu (2) |
Narsis itu perlu (3) |
Terima Kasih, Sultan HB I
Menurutku, siapa pun yang narsis di Pulo Kenanga wajib menyampaikan terima kasih pada Sultan HB I. Mengapa? Sebab beliau adalah sang pemrakarsa dibangunnya kompleks Pesanggrahan Tamansari. Nah, lho. Andaikata beliau tidak menitahkan begitu, bisa jadi aku tak punya spot narsis sekeren ini. Iya 'kan?
Kukira kalian pasti setuju total bila Pulo Kenanga kusebut keren. Silakan amatilah foto-foto narsis ala fotografer amatiran di postingan ini. Terkhusus amatilah latar tempatnya. Bukan para modelnya. Benar 'kan? Memang keren 'kan?
Hasil pemanfaatan celah reruntuhan untuk memotret (1) |
Hasil pemanfaatan celah reruntuhan untuk memotret (2) |
Ada banyak gaya yang bisa dilakukan untuk berpose di situs ini. Demikian pula, ada banyak cara untuk menentukan cara memotret. Misalnya dengan memanfaatkan lubang di dinding rapuh penuh lumut. Yang hasilnya seperti terlihat pada dua foto di atas itu, lho. Keren 'kan?
Yeah! Apa boleh buat? Rasanya tiap sudut Pulo Kenanga kok menarik. Menyenangkan dipakai untuk berwisata kamera. Alias jeprat-jepret. Sekadar berwisata kamera di gapura berjelaga pun sudah membahagiakan sekali. Hehehe ....
|
Di gapura utara (dari arah Plaza Ngasem) |
Masih di gapura utara (dari arah Plaza Ngasem) |
Tak Kalah dari Kastil Eropa
Di sela-sela kesibukan jeprat-jepret kawanku berkata, "Kita kok seperti berfoto di kastil-kastil, ya? Kayak bukan di Jogja. Rasanya seperti di bangunan kuno Eropa."
Aku mengiyakan perkataan kawanku. Tentu sembari mencatat di benak, "Apa memang benar demikian? 'Ntar kucari informasi lebih detil tentang Pulo Kenanga, ah."
Beberapa hari kemudian, setelah membaca beberapa referensi, aku menemukan jawabannya. Ternyata dugaan kami benar. Selain ada corak Jawanya, arsitektur Pulo Kenanga memang bercitarasa Eropa. Hal demikian dapat dimaklumi mengingat arsiteknya (atau salah seorang arsiteknya) adalah orang Portugis.
Serasa main film ... (1) |
Serasa main film ... (2) |
Entah mengapa saat berpose di bagian dalam reruntuhan, aku merasa sedang bermain film. Haha! Sungguh, deh. Itu semacam perasaan yang absurd dan imajinasi yang terlalu liar. Mestinya kalau imajinasiku lebih terkendali, aku membayangkan sebagai permaisuri raja. Yakni permaisuri yang sedang mendampingi raja untuk menikmati Jogja dari ketinggian.
Sebenarnya kedua imajinasiku itu sama liarnya, sih. Tapi imajinasi sebagai permaisuri lebih dekat dengan sejarah. Yup! Dahulu Sultan HB 1 memang kerap rehat ke sini. Baik untuk menikmati Jogja dari ketinggian maupun untuk mengawasi kanal air di seantero kompleks Pesanggrahan Tamansari.
Sebagai tambahan informasi, kini pengunjung Pulo Kenanga tak boleh memanjat ke puncak bangunan. Sudah pasti dengan alasan keamanan. Selain memang sudah terlalu tua, kerapuhan Pulo Kenanga kian bertambah dengan adanya gempa bumi 2006 silam.
Bayangkan kemegahan bangunan ini di masa lalu |
Abaikan lumut-lumut itu (fokuslah ke kami hehehe ...) |
Tak adakah upaya pemerintah untuk merenovasinya? Ada, dong. Apalagi Situs Pesanggrahan Tamansari tergolong salah satu dari 100 situs dunia yang terancam hancur. Pastilah pemerintah pusat dan daerah, beserta instansi dan pihak terkait, telah berupaya keras untuk melestarikannya.
Demikian ceritaku tentang Situs Pulo Kenanga (Pulo Cemeti). Demikian pula pameran foto-foto narsisku di situ. Dan ngomong-ngomong, tidakkah kalian menjadi tertarik untuk mengunjunginya juga? Jogja memanggil kalian, lho. Haha!
MORAL CERITA:
Narsis habis di suatu tempat sih, boleh-boleh saja. Tapi akan lebih baik kalau kita tahu juga sejarah yang terkandung di dalamnya.
Benar-benar keren sekali. Dan harga tiket masuknya murah pula. Kapan saya bisa kesana ya ,biar bisa narsis, photo-photo gitulah.
BalasHapusAyo agendakan segera selagi masih boleh dikunjungi nihh
Hapusabis lihat foto2nya, ternyata sama dgn lokasi syuting di salah satu video klip.
BalasHapusWaaah, video klipnya siapaaa
HapusVierratale - Faith (Official Video)
HapusWah, makasih infonyaaah
HapusAbang Ichal, aku sudah menonton videonya, iya...betttul...itu syutingnya di tempat ini....di Sumur Gumuling (sebelahnya) juga
HapusGa tau kenapa aku selalu suka kalau main ke sana. Walaupun sudah ada perubahan dan perbaikan, tapi ciri khas tempatnya ga pernah berubah. Cuma ya itu kalau mau foto-foto di Pulo Kenanga harus sabar dan cari waktu yang tepat.. Biar hasilnya juga maksimal..
BalasHapusDesember lalu aku kesana pas rame-ramenya. Jadi ga puas. hehe
Iya, Mas, kalau pas ramai pengunjung kita kesulitan banget untuk berfotoria sesuai mau kita. BTW habis dari tempat ini aku bergeser sedikit ke Sumur Gumuling...halah berjubel sehalii...mau foto aja antre lama, terus ada dua ibu yang diteriaki sekelompok anak muda sebab mereka sdh terlalu lama nunggu kedua ibu itu berpose ria...hehehe ...
HapusEh kapan hari saya baca mengenai tempat ini di mana ya? lupa saya saking sering blog walking ke mana-mana.
BalasHapusIh kereeeenn banget mbaa..
Noted banget kalau ke Jogja, saya harus foto2 di situ hahaha.
Harus bener2 ditulis nih sebagai destinasi ke Jogja :)
wajiiiib, Mbak. Sebab lokasinya tak jauh dari Titik Nol dan Malioboro...
Hapussayangnya sudah gak ada lagi pohon kenanga, yang tinggal hanyalah kenangan semoga kedepannya bisa ditanami kembali supaya lebih asri dan tentu semerbak baunya bisa menambah pesona pulo ini
BalasHapusiya, yang tertinggal hanyalah kenangan akan kenanga-kenanga itu.... hahaha .... Sepertinya perlu upaya ekstra keras deh kalau hendak menanaminya dengan pohon kenanga lagi.... Tapi dengan upaya keras, tak ada yang tak mungkin. Tentu seizin-Nya. Hehehe ... kenapa ujungnya jadi religius begini?
HapusBangunanya emang udh tua bangt yah kak kelihatannya. Banyak lumut juga hehe tapi seru buat wisata krna masih unik. Jadi pengen😅
BalasHapusBanyak lumut dan berserakan kisah masa lalu... hahaha .... Iya, ini sudah sangat tua usianya. Dibangun pada tahun 1750-an.
HapusMbak,itu kalo direstorasi pasti jadi bagus banget yah? Orang reruntuhan bangunan jadul aja keliatan megah itu. Apalagi bangunan aslinya.
BalasHapusPasti akan makin anggun dan megah kalau direstorasi. Tapi butuh waktu lama sebab mesti berhati-hati dan teliti. Maklumlah, ini heritage 'kan? Setahuku ada upaya-upaya untuk itu dari sebuah foundation dari Portugal yang bekerja sama dengan sebuah foundation Jogja.
HapusMbak sempet aku dulu k area tamansari tapi belum sempat ke area pulo ini.. padahal keren ya spotnya.. hihi jd pengen kesana
BalasHapusohh, waktu itu belum tahu info tentang Situs Pulo Kenanga ini, ya? Yoiii. Wajib kunjungan ulang deh, Mbak. Hahaha ...
Hapusselalu menarik untuk wisata ke tempat bersejarah
BalasHapusIya, Mas. Apalagi tatkala kita tahu kisah sejarahnya secara detil ...
HapusWah seru banget nih bisa travelling. Aku jadi pingin travelling lagi nih
BalasHapusyeah, bdilalah sempat Mbak...hahaha ...
Hapuswaktu ke jogja, gak tau ada situs ini. Seru juga ya, apalagi kalau bisa ngambil foto yang unik di sini
BalasHapusBerarti kode untuk kembali berlibur ke Jogja, Mbak. Hehehe....
HapusFoto-fotonya keren semua...pasti karena ada dua bidadari cantik, kalau ga ada sang bidadari, bangunan2 itu cuma bangunan tua doang...
BalasHapuswarna bajunya warna favoritku....
hahahaha ....bidadari tanpa sayap atau bidadari bersayap belati?
HapusSudah lama gak melipir kesana, ternyata masih sama dengan zaman dahulu ya bu. Jepretannya bagus-bagus
BalasHapusRelatif masih sama dengan beberapa tahun lalu, tapi kalau dibandingkan dengan kondisinya puluhan tahun lalu ya bedalah...
HapusWah, sekarang ada tiket masuknya ya mbak? Jamanku dulu kok gratis aja, aku sering main kesana soalnya aku sekolah di smp n 16 jogja, deket banget sama situs wisata ini.
BalasHapusDan dari fotonya kelihatan kalau habis pemugaran yaa?
Iyaaa, aku beberapa kali ke situ yo baru tempo hari itu byr tiketnya, ada petugas dan meja tiket di pintu utara (dari Pasar Ngasem)... Ini kayaknya memang ada sedikit pemugaran.... Kan sempat ditutup untuk umum selama beberapa waktu.
HapusIya tuuuh. SMPN 16 sekompleks dg Pesanggrahan Tamansari.
👍👍👍
BalasHapusTengkiyuuh
Hapusini tempat main saya waktu kecil dulu, hahaha......
BalasHapusjadi ingat masa kecil.
Alhamdulillah klo postingan ini bikin bernostalgia.... Hihihi....
Hapusbikin kangen masa kecil mbak, masa bebas, serasa tanpa beban,
Hapushahaha............
Mari ke Jogjaaa... Ada banyak perubahan lho, di Jogja.
Hapusiya mbak, 3 bulan kemarin pulang rasanya udah seperti tempat asing, hahaha
Hapusoalaaah, sudah pernah mudik thooo
HapusMeskipun situs ini tinggal reruntuhan, tapi nilai artistik dan hitsnya tetap dapat. Pernah satu kali ke sini dan emang keren sih mba
BalasHapusIyaa, ternyata dijadikan tempat syuting video klip Vierratale juga dan hasilnya kereeeeen...
HapusIyaa, ternyata dijadikan tempat syuting video klip Vierratale juga dan hasilnya kereeeeen...
Hapuswah, di jogja banyak wisata yang menari ya mba..
BalasHapusbangunannya bersejarah banget, bagus banget buat foto-foto..
udah gitu tiket masuknya murah yaa cuma 5ribu aja
Betul Mbak, Jogja kaya obwis heritage yang menarik. Ayuklaah ke Jogja.
HapusBetul Mbak, Jogja kaya obwis heritage yang menarik. Ayuklaah ke Jogja.
Hapusini tempat wisata yang menarik sih, sesekali ke lokasi bersejarah kayak gini.
BalasHapusmeskipun tinggal puing2, tapi untuk foto2 boleh juga nih
Yoiiii, puing-puing yang bersejarah dan indah.
HapusWaahh!! Tempat wisata yang klasik menarik meski bernuansa sedikit mistik karena mungkin pesona dari bangunannya yang banyak mengisahkan sejarah.
BalasHapus😄😄
Iya, betul. Klasik dan menarik. Tapiiii mistiknya agak menakutkaankuu. Haha!
HapusTamansari ini meski dikunjungi berkali-kali nggak pernah ngebosenin. Tempatnya fotogenic alias instagramable.
BalasHapusSaya pernah lihat gambar Tamansari di masa lampau mbak, keren abis emang ya.
Iya, karya adiluhung tenan iniiih. BTW bangunan asli Tamansari memang top banget. Ada semacam kebun raya Bogornya juga.
HapusOh, ternyata penampakan pulau Kenanga itu seperti ini ... , unik juga ya ternyata buat lokasi fefotoan.
BalasHapusSelama ini cuma lihat penampakannya dari pasar Ngasem, sama sekali belum pernah naik kesana, padahal udah ke Taman Sari :)
walaahhhh, kenapa gak sekalian mampiiirr? Hehehe ...
HapusBucketlist nanti kalau ke Jogja wajib ke sini.
BalasHapusMurah pula.
Iya, murah bersejarah. Pokoknya wajib mampir sini ya klo ke Jogja
HapusSepertinya kesana harus ramai2 mba. Klo berdua aja sereem hehehe
BalasHapushahaha ...iya, dan tak boleh melamun-melamun... takutnya pas ada "sesuatu" yang lewat jadinya mampir ke tubuh kita sebab kura melamun...hehehe ...
HapusBangunan tua, sampai yang reruntuhannya tetap instagrammable buat kita yang hobi cekrak-cekrek. Lebih bagus kalau kita tahu sejarahanya.
BalasHapusIya, Mbak. Kita bangga dan bersyukur banget dikadih kado beginian oleh-Nya.
Hapusnice post mba saya dah follow ..boleh follow saya balik
BalasHapusTengkiyuuh. Siap follback.
Hapussaya kira tempat ini pasti jadi tumpuan para pengantin untuk outdoor photoshoot😊
BalasHapusMasalahnya, banyak orang Jogja sendiri yang gak ngeh dengan kehadiran dan keeksotisan tempat ini. Hehehe...
HapusSayang ya danau buatannya sudah menghilang dan terganti dengan rumah penduduk. Jadi kemegahan masa lalu berkurang drastis
BalasHapusBwgitulah adanya. Faktanya memang menyedihkan. Kemegahannya tergerus zaman.
HapusWah, ternyata selain candi borobudur, di jogja masih banyak juga ya tempat wisatanya. JAdi pengen deh liburan ke Jogja hehe...
BalasHapusOhh, masih banyak bangeeet.. Ayo, ayo ke Jogja istimewa
HapusKalau pintar ngambil gambar, semua sudut jadi terlihat unik ya...
BalasHapusBetuuuuulll
Hapuswah ini sih deket rumah eyang saya.
BalasHapusdulu pas saya kecil sering main-main sampai sini. hihihi
lho, lho, rumah eyangnya di mana?
Hapusrumah eyangku di rotowijayan, mbak. heheheh
Hapusoalahhh pantesan...
Hapusluar biasa. hobi juga ya jalan jalan gini
BalasHapusHahaha.... Jalan-jalan gini gimana, Bang?
HapusWaaah..kereeen banget nich, bisa jadi referensi buat kita travelling selanjutnya. Makasih informasinya, bermanfaat banget.
BalasHapusYoiii, sama-sama. Dengan sepenuh rindu Jogja menunggumu.
HapusMalatya
BalasHapusKırıkkale
Aksaray
Bitlis
Manisa
LF2
Bursa
BalasHapusMersin
izmir
Rize
Antep
NUR
kastamonu evden eve nakliyat
BalasHapusantep evden eve nakliyat
balıkesir evden eve nakliyat
erzincan evden eve nakliyat
ankara evden eve nakliyat
V6P
9B069
BalasHapusMalatya Parça Eşya Taşıma
Manisa Lojistik
Trabzon Evden Eve Nakliyat
Kırıkkale Evden Eve Nakliyat
Bayburt Lojistik
58D1A
BalasHapusKarabük Evden Eve Nakliyat
Batman Evden Eve Nakliyat
Mersin Evden Eve Nakliyat
Bilecik Evden Eve Nakliyat
Konya Evden Eve Nakliyat
0255F
BalasHapusmobil sohbet bedava
tokat canlı sohbet siteleri
malatya canli sohbet bedava
bolu bedava görüntülü sohbet
trabzon bedava sohbet odaları
bitlis rastgele görüntülü sohbet uygulaması
kars görüntülü sohbet ücretsiz
kütahya canlı görüntülü sohbet
niğde görüntülü sohbet siteleri
13BFC
BalasHapusbitcoin hesabı nasıl açılır
kraken
ilk kripto borsası
binance
bitexen
probit
kraken
mexc
coin nereden alınır
C40C9
BalasHapusgörüntülü şov ücretli
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusC37FA
BalasHapuswhatsapp görüntülü show
5080F
BalasHapuswhatsapp görüntülü show
29E73B2ED5
BalasHapusmitosis
aethir
medi finance
aethir stake
emoji coin
moonbeam
dymension stake
puffer finance
rocketpool
27FF6E18F7
BalasHapuscam şov
cialis
stag
görüntülü şov
telegram show
lifta
ücretli şov
lady era
delay
7BD41EB88C
BalasHapussildegra
degra
stag
bufalo içecek
vigrande
ereksiyon hapı
viagra
sertleştirici
viga