BERMULA dari sebuah kejenuhan, kuputuskan untuk pergi ke suatu tempat. Katakanlah, aku pergi demi membunuh jenuh. Untuk membuang perasaan-perasaan sumpek yang mulai mengintimidasi jiwa.
Yeah! Kalian wajib tahu bahwa selama Ramadan, aku memang tak pernah keluar kampung. Bukan karena fokus beribadah lho, ya. Hanya saja .... Aku lemas kurang cairan kalau keluyuran ke sana kemari saat berpuasa. Hahaha!
Jadi mau tak mau, pemandangan yang itu-itu saja yang kujumpai. Orangnya juga yang itu-itu saja. Pak RW, Bu RW, dan para tetangga lainnya. O, iya .... Kadangkala sebagai selingan, aku juga berpapasan dengan Pak Sampah dan Pak Pos.
Jadi mau tak mau, pemandangan yang itu-itu saja yang kujumpai. Orangnya juga yang itu-itu saja. Pak RW, Bu RW, dan para tetangga lainnya. O, iya .... Kadangkala sebagai selingan, aku juga berpapasan dengan Pak Sampah dan Pak Pos.
Lalu, tempat apa yang beruntung kusambangi itu? Tak lain dan tak bukan, yang kusambangi adalah sebuah pusat perbelanjaan modern. Yakni Mirota Kampus. Tepatnya cabang yang dekat UGM. Jadi, lokasinya jauh dari tempat tinggalku.
Apa yang kulakukan di pusat perbelanjaan? Lho, kok masih ditanya? Sudah pasti mengamati orang-orang yang lalu lalang belanja, dong. Namun supaya tak kelihatan terlalu songong, aku pun "terpaksa" belanja beberapa item.
Entah mengapa aku merasa senang melihat antusiasme mereka dalam berbelanja. Baik yang datang serombongan, sekeluarga, maupun yang berdua saja dengan pasangannya. Bahkan, rasa senangku tak berkurang ketika antre lama sekali di kasir.
Hmm. Mungkin kesabaranku itu timbul dari keyakinan bahwa rakyat Indonesia banyak yang kaya. Alhamdulillah. Buktinya semua yang kulihat berbelanja besar-besaran. Iya sih, dalam rangka memenuhi kebutuhan berlebaran. Akan tetapi bila tak berduit, tentunya tak bakalan bisa belanja banyak. Iya 'kan? Mari berpikir positif saja.
Perbandingannya tak usah jauh-jauh. Silakan cermati saja isi keranjang biru di atas. Itu belanjaanku. Sangat mencolok 'kan bedanya? Hmm. Mengapa belanjaanku sedikit? Sebab kebutuhan dan isi dompetku memang sedang sedikit. Nah, lho. Berarti yang sobat missqueen malah aku toh? Haha!
Sudahlah. Kuakhiri saja tulisanku ini. Bila kalian menganggapnya tidak berfaedah, abaikanlah! Lupakan bahwa kalian telah membacanya. Haha! Mana bisa, ya? Kalian telanjur tahu isi tulisannya. Hehehe ....
MORAL CERITA:
Jangan pesimis dengan kondisi masyarakat. Masih banyak yang kaya raya, kok.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!