SIANG itu lelah dan lapar telah menyergap kami, para peserta pelatihan menulis cerpen. Maklumlah. Sudah lewat tengah hari. Sementara sejak pukul 09.00 WIB, kami serius memeras otak demi cerpen.
Alhamdulillah acara akhirnya ditutup dengan kejutan. Ternyata, oh, rupanya. Kami diajak menghadiri acara selamatan atas dibukanya Toko Buku Natan. Yang berarti kami akan makan siang bersama dengan menu istimewa, yaitu tumpeng. Mana tumpengnya biru pula. Bikin kebahagiaanku kian membuncah saja. Haha!
Sejujurnya, sudah lama sekali aku ingin mencicipi nasi biru. Selama ini baru mampu menikmatinya dalam bentuk foto-foto. Iya, yang berseliweran di linimasa medsosku itu. Sungguh menyedihkan toh?
Alhamdulillah acara akhirnya ditutup dengan kejutan. Ternyata, oh, rupanya. Kami diajak menghadiri acara selamatan atas dibukanya Toko Buku Natan. Yang berarti kami akan makan siang bersama dengan menu istimewa, yaitu tumpeng. Mana tumpengnya biru pula. Bikin kebahagiaanku kian membuncah saja. Haha!
Sejujurnya, sudah lama sekali aku ingin mencicipi nasi biru. Selama ini baru mampu menikmatinya dalam bentuk foto-foto. Iya, yang berseliweran di linimasa medsosku itu. Sungguh menyedihkan toh?
Pada foto di atas tampak Bapak Achmad Charris Zubair (baju merah) bersiap untuk memotong tumpeng biru. Beliau didampingi oleh Bapak Nasir Tamara. Tentu sebelumnya ada acara seremonial, dong.
Selaku pemilik, Bapak Nasir Tamara bercerita singkat tentang Toko Buku Natan. Yang intinya, toko buku tersebut berusaha memenuhi kebutuhan khalayak untuk memperoleh buku-buku bergizi. Apalagi khalayak penulis dan calon penulis yang mutlak perlu banyak membaca.
Sementara itu selain membacakan doa, Bapak Achmad Charris Zubair juga menyampaikan informasi menarik. Guru Besar Fakultas Filsafat UGM yang asli Kotagede itu menuturkan bahwa setelah hampir 50 tahun, Kotagede kembali punya toko buku. Yakni Toko Buku Natan yang beralamat di Jalan Mondorakan 5 Kotagede Kotagede.
Dahulu sebelum ada toko buku besar seperti Gunung Agung dan Gramedia, ada sebuah toko buku besar di Kotagede. Lokasinya tepat di sebelah barat pasar. Namun sayang sekali, pada tahun 1970 toko buku tersebut tutup. Dan, baru pada tahun 2019 inilah ada toko buku lagi di Kotagede.
Wow! Senang sekali aku mengetahui informasi tersebut. Makin melengkapi pengetahuanku akan Kotagede. Membuatku makin jatuh cinta pada wilayah bersejarah ini.
Selaku pemilik, Bapak Nasir Tamara bercerita singkat tentang Toko Buku Natan. Yang intinya, toko buku tersebut berusaha memenuhi kebutuhan khalayak untuk memperoleh buku-buku bergizi. Apalagi khalayak penulis dan calon penulis yang mutlak perlu banyak membaca.
Sementara itu selain membacakan doa, Bapak Achmad Charris Zubair juga menyampaikan informasi menarik. Guru Besar Fakultas Filsafat UGM yang asli Kotagede itu menuturkan bahwa setelah hampir 50 tahun, Kotagede kembali punya toko buku. Yakni Toko Buku Natan yang beralamat di Jalan Mondorakan 5 Kotagede Kotagede.
Dahulu sebelum ada toko buku besar seperti Gunung Agung dan Gramedia, ada sebuah toko buku besar di Kotagede. Lokasinya tepat di sebelah barat pasar. Namun sayang sekali, pada tahun 1970 toko buku tersebut tutup. Dan, baru pada tahun 2019 inilah ada toko buku lagi di Kotagede.
Wow! Senang sekali aku mengetahui informasi tersebut. Makin melengkapi pengetahuanku akan Kotagede. Membuatku makin jatuh cinta pada wilayah bersejarah ini.
Usai menikmati tumpeng biru dengan segala pelengkapnya, kami dipersilakan meninjau ruangan toko bukunya. Luar biasa! Meskipun tak begitu luas, koleksi buku yang dijual menakjubkan semua. Tak ada buku-buku retjeh (seperti buku karyaku) di situ. *Duh, aku jadi maluuu*
Cobalah perhatikan foto di atas. Amatilah buku-buku yang nampang di situ. Yang mana yang sudah kalian baca? Yang mana yang sedang kalian baca? Yang mana yang akan kalian baca? Yang mana yang hendak kalian beli? Yuk, mari sini. Ada juga lho, yang boleh diintip-intip isinya asalkan mengintipnya on the spot.
Toko Buku Natan ini merupakan International Book Store. Buku-buku yang dijual berstandar internasional. Jadi, yang tersedia tak melulu buku-buku berbahasa Indonesia.
O, ya. Koleksi yang tersedia di Toko Buku Natan membangkitkan kenangan tersendiri bagiku. Terkhusus yang terbitan Balai Pustaka. Asal tahu saja, masa kecilku dulu banyak kuhabiskan untuk membaca buku-buku terbitan Balai Pustaka. Baik yang kupinjam dari perpustakaan sekolah maupun yang merupakan koleksi pribadi bapakku. *Halah, jadi baper*
Begitulah adanya. Toko Buku Natan ternyata cocok juga untuk bernostalgia. Bahkan, tak hanya bernostalgia dengan karya sastra lama ala Balai Pustaka. Kalau kalian hendak meminang buku "berat" dan tebal dari Penerbit Afterhours, yang berjudul RADEN SALEH Awal Seni Lukis Modern Indonesia, di sini pun tersedia.
Atau, kalian sedang mencari-cari buku RENDANG Legacy to the World dan Kecap Manis yang juga dari Penerbit Afterhours? Atau, minat banget untuk membeli MUSTIKARASA Resep Masakan Indonesia Warisan Sukarno dari Komunitas Bambu? Tak usah khawatir. Toko Buku Natan siap sedia melayani. Keren 'kan?
Cobalah perhatikan foto di atas. Amatilah buku-buku yang nampang di situ. Yang mana yang sudah kalian baca? Yang mana yang sedang kalian baca? Yang mana yang akan kalian baca? Yang mana yang hendak kalian beli? Yuk, mari sini. Ada juga lho, yang boleh diintip-intip isinya asalkan mengintipnya on the spot.
Toko Buku Natan ini merupakan International Book Store. Buku-buku yang dijual berstandar internasional. Jadi, yang tersedia tak melulu buku-buku berbahasa Indonesia.
O, ya. Koleksi yang tersedia di Toko Buku Natan membangkitkan kenangan tersendiri bagiku. Terkhusus yang terbitan Balai Pustaka. Asal tahu saja, masa kecilku dulu banyak kuhabiskan untuk membaca buku-buku terbitan Balai Pustaka. Baik yang kupinjam dari perpustakaan sekolah maupun yang merupakan koleksi pribadi bapakku. *Halah, jadi baper*
Begitulah adanya. Toko Buku Natan ternyata cocok juga untuk bernostalgia. Bahkan, tak hanya bernostalgia dengan karya sastra lama ala Balai Pustaka. Kalau kalian hendak meminang buku "berat" dan tebal dari Penerbit Afterhours, yang berjudul RADEN SALEH Awal Seni Lukis Modern Indonesia, di sini pun tersedia.
Atau, kalian sedang mencari-cari buku RENDANG Legacy to the World dan Kecap Manis yang juga dari Penerbit Afterhours? Atau, minat banget untuk membeli MUSTIKARASA Resep Masakan Indonesia Warisan Sukarno dari Komunitas Bambu? Tak usah khawatir. Toko Buku Natan siap sedia melayani. Keren 'kan?
Kalian tak usah takut mendadak zadoel jika berada di Toko Buku Natan. Percayalah. Walaupun banyak koleksi zadoel di situ, kalian tetap bisa kekinian. 'Kan ada Wi-Fi gratisnya? Bukankah internetan merupakan salah satu ciri gaya hidup kekinian?
Baiklah Sobat PIKIRAN POSITIF sekalian, aku sudahi dulu ceritaku ini ya. Semoga bermanfaat bagi kalian. Dapat menginspirasi, bahkan mendatangkan rezeki yang berlimpah berkah. Aamiin.
MORAL CERITA:
Ayo berkunjung ke Toko Buku Natan. Hahaha!
Baiklah Sobat PIKIRAN POSITIF sekalian, aku sudahi dulu ceritaku ini ya. Semoga bermanfaat bagi kalian. Dapat menginspirasi, bahkan mendatangkan rezeki yang berlimpah berkah. Aamiin.
MORAL CERITA:
Ayo berkunjung ke Toko Buku Natan. Hahaha!
Aku udah bolak balik ke sini. Itu semua bangku agaknya udah aku dudukin, kalau kamar baru satu yang aku nodai,
BalasHapusHahaha... Ayo dong, nodai pula kamar-kamar lainnya. Hahaha!
Hapustempat paling bahagia untuk ulat buku😊
BalasHapusOhh betuuull sekali hehehe ....
HapusYa ampun baru tahu ada toko buku ini.Di sini ada buku-buku lama yang dicetak baru juga kah, Mbak? Kadang aku suka nyari buku lama tapi yg diproduksi baru. Biar pas dibaca lebih enakan gt.
BalasHapusInsyaallah ada. Lhah ituuuu, contoh judul sudah kusebutkan.
HapusMantepp nih ternyata ada toko seperti ini yaa di kotagede... free wifi lagi :D
BalasHapusIyaaa. Silakan mampir ke sana, Mas.
HapusWahhh sunggguh aku ingin berkunjung kesiniii mbakk
BalasHapusTancaapp... Dekat dari rumahmu kaan...
HapusWow... luar biasa! Setelah nyaris 50 tahun baru buka kembali. Lumayan nih bisa jadi alternatif buat mampir kalo pas jalan-jalan ke Kotagede :)
BalasHapusBukan buka kembali, Mbak. Ada toko buku lagi di Kotagede.
HapusWaktu baca judul Tumpeng Biru, aku kira warnanya biru gelap gimana gitu. Ternyata semu biru ya mb. Hehe. Unik si tapi, baru tau
BalasHapusIyaaa. Biru muda bangeeeet...
Hapusnasi biru yang dari kembang telang itu ya mb? aku juga pernah makannn, sama aja sih rasanya kek nasi biasa, sensasinya aja biruuu :D
BalasHapusYoiii, biru kembang telang. Ternyata rasanya pun biasa ....
HapusWah senangnya, ada free wifi yang bisa digunakan ya di toko buku ini. Salut sama seseorang yang masih concern mengurusi minat baca masyarakat dengan membangun toko buku. Semoga laris manis ya.
BalasHapusAamiin. Terima kasih, Manda. Ayo, kita sebagai narablog juga mesti concern pada peningkatan minat baca masyarakat juga.
Hapusenak banget toko bukunya, surga banget bagi pecinta buku, cuman free wifinya bisa mengganggu saya tuh mba, bikin nggak fokus ke bukunya hahaha
BalasHapusHahaha..... Tenang aja, Mbaak. Di dalam hanya tersedia sedikiiit kursi, kok. Enggak nyaman buat internetan di dlm toko. Hahaha!
HapusKota Gede mantap betul, sudah punya toko buku.'
BalasHapusdulu saya sering main ke sana, jadi ingin lagi kesana sekalian berkunjung ke toko buku Natan.
ayo ayo ...sekalian kulineran juga
HapusWeh Ada wifinya. Ada tempat nongkrongnya juga kah Mbak?
BalasHapusAdaaa, dooong .....
Hapus