HALO Sobat Pikiran Positif ....
Semoga kabar kalian baik adanya. Senantiasa penuh keberkahan dan kebahagiaan. Aamiin. Semoga pula kalian tetap merindukanku. Sama besar seperti rindu kalian kepada Jogja tercinta. Haha!
Seperti biasa, kali ini aku pun akan hadir dengan membawa kabar seputar Jogja. Wis, tho. Pokoke Jogja forever. Namuuun, bukan jenis Jogja yang gemerlapan ala high class lho, ya. Justru sebaliknya, blog ini kerap menampilkan yang undercover-undercover dari Jogja. Aliaaas ... bercerita tentang pojokan-pojokan Jogja yang bisa jadi luput dari pengamatan (kunjungan) kalian.
Adapun kali ini yang hendak kuceritakan adalah Bintaran. Iya, Bintaran yang menjadi lokasi Toko Roti Murni itu. Yang ternyata di seputaran situ banyak tempat kulineran asyik lainnya.
Beberapa asrama mahasiswa pun berlokasi di Bintaran. Salah satunya adalah Asrama Bundo Kanduang (Asrama Mahasiswa Sumbar). Asrama lainnya seingatku milik mahasiswa Sulawesi dan Kalimantan. Akan tetapi, aku lupa Sulawesi mana dan Kalimantan mana. Paraaah!
Beberapa asrama mahasiswa pun berlokasi di Bintaran. Salah satunya adalah Asrama Bundo Kanduang (Asrama Mahasiswa Sumbar). Asrama lainnya seingatku milik mahasiswa Sulawesi dan Kalimantan. Akan tetapi, aku lupa Sulawesi mana dan Kalimantan mana. Paraaah!
Ngomong-ngomong, mengapa kali ini aku ingin bercerita Bintaran? Yeah. Simpel saja jawabannya, "Sebab aku barusan ikutan Kelas Heritage Bintaran yang diselenggarakan oleh Komunitas Malamuseum. Sebagai bukti, ini nih kupamerkan dua stiker yang kudapatkan dari acara tersebut. Haha!
Beruntunglah aku kenal dengan Malamuseum. Sebab darinya, telah banyak kutahu informasi-informasi menarik tentang masa lalu Jogja. Salah satunya ya masa lalu dari kawasan Bintaran ini.***Tapi di tulisan ini aku belum membahasnya detil, ya. Insyaalah next postingan. ***
Yeah! Walaupun sudah terlampau sering bolak-balik melewati kawasan Bintaran, baru bersama Malamuseum itulah aku paham betul tentangnya. Dalam arti, menjelajahinya dengan jalan kaki sampai agak gempor dan mengulik kisah-kisah masa silamnya.
Aku pun baru paham alasan kampung tersebut dinamakan Bintaran. Rupanya nama itu berasal dari nama BPH Bintoro, putra ke-61 Sri Sultan HB II. Karena sang pangeran dahulunya bertempat tinggal di wilayah situ, terkenallah wilayah situ sebagai Kampung Bintaran.
Konon kediaman sang pangeran di lokasi yang kini menjadi Kafe Cangkir. Nah, nah. Bolehlah kalian yang kerap nongkrong di Kafe Cangkir berhalusinasi ketemu sang pangeran.
Yeah! Walaupun sudah terlampau sering bolak-balik melewati kawasan Bintaran, baru bersama Malamuseum itulah aku paham betul tentangnya. Dalam arti, menjelajahinya dengan jalan kaki sampai agak gempor dan mengulik kisah-kisah masa silamnya.
Aku pun baru paham alasan kampung tersebut dinamakan Bintaran. Rupanya nama itu berasal dari nama BPH Bintoro, putra ke-61 Sri Sultan HB II. Karena sang pangeran dahulunya bertempat tinggal di wilayah situ, terkenallah wilayah situ sebagai Kampung Bintaran.
Konon kediaman sang pangeran di lokasi yang kini menjadi Kafe Cangkir. Nah, nah. Bolehlah kalian yang kerap nongkrong di Kafe Cangkir berhalusinasi ketemu sang pangeran.
Ngomong-ngomong, kalian ada yang sering jajan ke Bakmi Kadin? Yang antrenya bagaikan menunggu jodoh datang? Itu termasuk wilayah Bintaran, lho. Kerenlah kalian bisa jajan di wilayah heritage. Hehehe ....
Iya. Kalian wajib tahu kalau 2/3 dari wilayah Jogja merupakan wilayah heritage. Jadi ke mana pun kaki melangkah, berjumpa dengan artefak masa silam adalah keniscayaan. Salah satu contohnya ya Bintaran ini.
Sebelum membaca tulisanku ini, mungkin kalian enggak paham kalau Bintaran menyimpan banyak sejarah. Idem denganku sebelum aku ikutan Kelas Heritage. Padahal, di seantero kampung tersebut berderet bangunan Cagar Budaya Rumah Indis.
Rumah Indis di Bintaran terdiri atas dua tipe. Yakni tipe premium (lebih megah dan luas) dan tipe biasa. Yang tipe premium contohnya adalah bangunan yang kini menjadi Museum Sudirman. Adapun bangunan lain yang tersebar di seantero Bintaran merupakan rumah-rumah Indis yang lebih kecil.
Sampai sekarang bangunan-bangunan kuno itu masih difungsikan. Jadi, masih lumayan terawat. Tentu dengan aneka macam peruntukan. Ada yang menjadi kafe, ada pula yang sekadar ditinggali.
Selain Museum Sudirman, Gereja Bintaran adalah bangunan megah lain yang terdapat di Bintaran. Tahukah kalian? Di kompleks Gereja Bintaran inilah SMA De Britto bermula. Eh, kalian tahu SMA kondang tersebut 'kan?
Singkat cerita, silakan langsung cermati foto-foto ini sajalah. Supaya kalian paham bahwa kalian sedang berada di wilayah Bintaran, andai kata suatu saat nanti nyasar di salah satu tempat dalam foto berikut. Hehehe ....
Iya. Kalian wajib tahu kalau 2/3 dari wilayah Jogja merupakan wilayah heritage. Jadi ke mana pun kaki melangkah, berjumpa dengan artefak masa silam adalah keniscayaan. Salah satu contohnya ya Bintaran ini.
Sebelum membaca tulisanku ini, mungkin kalian enggak paham kalau Bintaran menyimpan banyak sejarah. Idem denganku sebelum aku ikutan Kelas Heritage. Padahal, di seantero kampung tersebut berderet bangunan Cagar Budaya Rumah Indis.
Rumah Indis di Bintaran terdiri atas dua tipe. Yakni tipe premium (lebih megah dan luas) dan tipe biasa. Yang tipe premium contohnya adalah bangunan yang kini menjadi Museum Sudirman. Adapun bangunan lain yang tersebar di seantero Bintaran merupakan rumah-rumah Indis yang lebih kecil.
Sampai sekarang bangunan-bangunan kuno itu masih difungsikan. Jadi, masih lumayan terawat. Tentu dengan aneka macam peruntukan. Ada yang menjadi kafe, ada pula yang sekadar ditinggali.
Selain Museum Sudirman, Gereja Bintaran adalah bangunan megah lain yang terdapat di Bintaran. Tahukah kalian? Di kompleks Gereja Bintaran inilah SMA De Britto bermula. Eh, kalian tahu SMA kondang tersebut 'kan?
Singkat cerita, silakan langsung cermati foto-foto ini sajalah. Supaya kalian paham bahwa kalian sedang berada di wilayah Bintaran, andai kata suatu saat nanti nyasar di salah satu tempat dalam foto berikut. Hehehe ....
Museum Sudirman |
Rumah Indis yang kini jadi resto pizza dan grosir properti |
Kelir Petunjuk Cagar Budaya Rumah Indis |
Pendopo itu Kafe Cangkir |
Sisi barat kompleks Kafe Cangkir |
Rumah Indis minimalis |
RAMINGKEM |
Bangunan Heritage di belakang Ramingkem |
Sisi Belakang Gereja Bintaran |
MORAL CERITA:
Jogja memang istimewa, ya? Tempat pikniknya banyaaak.
Pasti banyak.. tinggal menunggu warganya untuk menuliskannya dan menceritakannya kepada orang lain, betapa Jogja itu indah dan punya banyak cerita..
BalasHapusIya ga sih
Iya, Mas. Semoga banyak warganya yang mau menceritakannya. Dan saya, menjadi salah satunya. Hahaha .... Doakan saya konsisten menuliskan tenatng Jogja. Tengkyuuu.
HapusDidoain banget.. jadi pas nanti saya kesana lagi, panduan harus kemana sudah tersedia.. hahahahah
HapusHahaha.... Tunggu next articles. Namun sebetulnya, di postingan lama blog ini pun telah banyak... Silakan cari dg kata kunci jogja .. .. :)
Hapusterimakasih udah share ini mbak, saya ga tau sama sekali dengan Jogya, tapi bisa kenal sedikit-sedikit deh, ternyata banyak heritage yang ga diduga ada ada di Bintaran ya
BalasHapusAlhamdulillah tulisan ini bisa bikin pembaca tahu Jogja meskipun dikit-dikit. Hahahaha ... Makasih atas kunjungannya...
HapusHalo mbakkkk
BalasHapusDah lama gak main ke blog inih.
Paling suka deh sama rumah-rumah model jaman Belanda. Gak ada rumah jaman Belanda yang gak awet. Udah gitu gak panas lagi. Karna tinggi-tinggi bangunannya. Jendela sama pintunya juga besar-besar. Pengen punya rumah kaya gitu.
Haloooo Pa kabarrr. Sibuk teris, ya? Hehehe ... Yup, betul nangeet. Bangunan kolonial Belanda terbukti awet dan nyamaaan ...
HapusKampung bintaran yogya bagus banget, terlihat bangunanya yang kokoh dan udaranya yang masih asri banget. BTW, ini tante kok sudah lama gak membuat artikel baru, lagi sibuk ya tante?
BalasHapusHaloooo, iya lagi sibuk nyelesaiin draf buku. Alhamdulillah sudah kelar dan saat ini sedang ngedit calon blogpost terbaru.... Masih tentang Bintaran tapi lebih spesifik...
HapusTungggu yaa
Kalo nggak dijelasin, saya blass gak tahu bahwa Bintaran itu banyak rumah cagar budaya.
BalasHapusHehehe... Alhamdulillah ada manfaatnya tulisan ini.
Hapuspas aku kesana, dirimu jadi tour guide ya mba, pasti asyik tahu sejarahnua
BalasHapusHiyahiyahiya... Sing penting aku difotoooo. Hahaha!
Hapusselalu pengen tinggal di daerah bintaran ini karena jalannya terbilang luas dan banyak rumah heritagenya... tapi kalo udah jadi cagar budaya, pajaknya mahal :"""
BalasHapusIya, jalannya luas dan cukup lengang, syahduuuu.
HapusAku baru tahu ada Ramingkem asli ini ngakak banget sihhh sumpahhhh hahahahahha
BalasHapusHuahahaha ayoo budal diparaaaniii
HapusDi Bintaran yang sangat aku akrabi hanya Roti Murni. Dulu waktu masih berkantor di Balaikota Timoho tiap hari beli snacknya di Roti Murni. Berkat baca tulisan ini sekarang jadi lebih kenal dengan Bintaran.
BalasHapusHahaha ... Iya, ya. Malah roti Murninya yang kondang.
HapusWah tulisannya istimewa sekali bunda. Jadi tahu, Bintaran memang menyimpan banyak cerita ya. Aku kalau kesana seringnya nempelnya ke Sup_rindo Bund 😬😬
BalasHapusWuaaah, kamu anak belanja bangeeet. Hihihi....
HapusWah Mbak sering ikut acara Malamuseum? Aku pan kapan ajakin ya Mbak. Lagi nyari temen gitu hehehe
BalasHapusAhsiyaaapp!
HapusJogja, Jogja dan Jogja. Ya ampun aku jadi kangen banget pengen kesini lagi mbak. Apalagi kalau ngelihat tulisan dan foto2 Mbak Agustina tentang kota ini #Hiks
BalasHapusWah, bikin aku bingung. Harus bahagia atau ngerasa bersalah sebab bikin orang kangen Jogja. Hahaha!
HapusDaerah bintara arsitekturnya asyique-asyique... ak paling sering ke jagung bakar ramingkem, itu rumahnya juga merupakan rumah heritage
BalasHapusIya, bener.
HapusAda Raminten. Eh ada juga Ramingkem. Klo Raminten jadi keinget makanan. Klo Ramingkem, ternyata bangunan bersejarah. Jogja buaaaaaanyaaak banget spot menarik. Memang Jogja Ki istimewa di hati :)
BalasHapusRamingkem juga makanan ituuu
HapusTak kiro Raminten, jebulane Ramingkem wakakakakakak. Ah, seru lah kalo mau jelajahin kota Jogja tuh. Aku yang warga Sleman aja masih belum banyak explore. Dasare cah rebahan sih ya. Tapi kalo emang niat mau jalan2, opsinya banyak bangeeeeeeeeetttt
BalasHapus(((Tjah Rebahan)))
Hapus