APA kabar Sobat PIKIRAN POSITIF? Semoga sehat-sehat selalu dan bahagia tiada akhir. Biarlah pandemi Covid-19 saja yang berakhir. Kebahagiaan kita, jangan sampai berakhir.
Ngomong-ngomong, waktu melaju cepat sekali 'kan? Sudah mau Ramadan lagi. lho. Sementara rasanya, baru kemarin kita menjalani Ramadan yang tak biasa.
Ramadan memang senantiasa istimewa. Hanya saja, setahun lalu momen istimewa tersebut berlangsung dalam situasi tak biasa. Alhasil, Ramadan berlangsung dalam situasi yang bernuansa 'sesuatu'.
Semua mesti kita lakukan di rumah saja. Tak ada buka bersama, baik di masjid/musala maupun di tempat-tempat lain. Tak ada pula tarawih dan tadarusan bersama di masjid/musala. Pasar Tiban Ramadan di kampung tempatku berdomisili pun libur (semoga tahun ini buka meskipun dengan pembatasan tertentu).
Pendek kata, banyak tradisi Ramadan yang terpaksa 'rehat' gara-gara pandemi. Termasuk tradisiku bukber dengan adik-adik angkatan, yang biasa dilaksanakan dua hari sebelum Lebaran. Seperti yang terlihat pada foto di atas itu tuh.
Yeah! Mau bagaimana lagi? Tokoh utamanya 'kan tinggal di Jakarta dan tak bisa mudik ke Jogja. Lagi pula, tempat-tempat makan juga tutup. Pokoknya enggak kondusif untuk bukber situasinya, andai kata semua anggota gengs bisa ngumpul sekalipun.
O, ya. Meskipun tahun lalu tak ada bukber di masjid/musala, aku tetap tak perlu memasak untuk buka puasa. Mengapa? Sebab dapet jatah nasi kotak tiap hari dari Masjid Gede Kauman.
Nasi kotak tersebut bukan kami ambil langsung di masjid, melainkan didistribusikan melalui Ketua RT. Kapan-kapan insyaallah akan kuceritakan tentang hal ini.
Yang terpenting sekarang, "Ayo, ayo, segera bayar utang puasa tahun lalu bagi yang masih belum lunas!"
MORAL CERITA:
Jangan lupa membayar utang puasa Ramadan tahun lalu, ya!
wah baru tahu ternyata dikau di jakarta ya mba tina, takpikir di jogja...
BalasHapusenak ya di jakarta terkoordinasi bab makan, dapat jatah kotakan nasi dari masjid kauman, lumayan membantu juga sih. Jadi kepo sama lauknya hehe
iya..yang paling krusial adalah kudu cepet dilunasin tahun lalu buat oara cewek soalnya pasti ada bolongnya, termasuk aku hehehe
Mbaaaak, aku tinggal di Jogjaaaa. Yang di Jakarta adik angkatan pas kuliah. Dia irulah tokoh utamanya, artisnya, yang lain kan tinggal di Yogyakarta.
HapusSemoga ramadhan ini kondisinya lebih kondusif ya mba, jadi bisa bukber seperti dulu, semua orang pasti kangen bukber, termasuk aku yg non muslim juga selalu suka kalau ada yg ngajakin bukber hihihi.
BalasHapusHahahaha iya, Mbak, bukber dan pasar tiban Ramadan itu menurutku perayaan bagi siapa saja sih. Seruuu ramai-ramainya.
HapusAku nembe wae nyaur utang...hu..hu, keset . Mepet, nembe ngganti.
BalasHapusKangen anak2 sore2 pada bukber di masjid. Trus bnyak yang jualan makanan di pinggir jalan...
Yang penting mbayar. Hehehe....
HapusOiya, Mbaaak. Aku pun kangeeen pasar tiban ramadan.
Saya tahun lalu malah gak puasa, soalnya sakit asam lambung mbak moga puasa ini bisa full biar pahala makin banyak.
BalasHapusAamiiin. Semoga sehat sehaat sehaaat. Semangat dan selalu berusaha mikir positif, ya. Mikir pasto sehattt pasti kuaat sehingga bisa puasa. Insyaallah bisa.
HapusBTW aku tadi ke blogmu kok gabisa komeen.
bisa itu klik kolom komentar ya mbak, nanti ada formulir isi nama , email, sama link blog tante . lalu tulis komentar dan yang terakhir kirim.
HapusNah, iya. Rupanya itu WP, bukan blogspot ya? Daaan, aku lupa password WP-ku. Ampuuun, deeh. Hehehe ....
Hapusgpp mbak, meski ga busa buka bersama dan ketemu keluarga yang penting msih sehat, tetep semangat :D
BalasHapusSiyaaap, Mas. Alhamdulillah memang kalau masih sehat-sehat dalam kondisi seperti sekarang ini.
HapusSepertinya tahun ini pun memang tidak bisa buka puasa bersama, mudik juga dilarang padahal tahun kemarin juga tidak pulang, nanti disangka bang Toyib ngga pulang pulang.😂😂😂
BalasHapusHihihi tapi kalau Bang Thoyyib kan gak ngasih kabar?
HapusTahun ini kayaknya sih aku tetap bakalan menolak untuk bukber.. Hahaha.. Biarpun katanya sudah lebih baik, tapi rasanya masih terlalu dini untuk segera melepas kehati-hatian.
BalasHapusJadi, tak apalah tidak ada bukber tahun ini pun, yang terpentingkan puasanya..
Iya ga mbak?
Benar, Pak. Yang esensial (ibadahnya) dulu saja yang kita lakukan.
Hapus