PANDEMI covid-19 masih berlangsung. Sobat PIKIRAN POSITIF masih sehat-sehat 'kan? Semoga. Pokoknya jangan pernah lelah untuk berpikiran positif. Demi menjaga imunitas tubuh dan pikiran.
Sebagaimana kita ketahui dan rasakan bersama, pandemi covid-19 sungguh mendinamiskan kehidupan kita. Dalam bidang apa pun. Terlebih dalam bidang perekonomian. Enggak peduli bisnis skala besar ataupun kecil, semua terdinamiskan (baca: terdampak).
PANDEMI covid-19 memang menumbangkan banyak usaha. Itu fakta. Namun kalau dikulik dengan teliti, ternyata juga menumbuhkan bibit usaha baru. Salah satu contohnya adalah KEN'S SRAWUNG.
KEN'S SRAWUNG yang berlokasi di seberang Pasar Ngasem (tepat di timur pertigaan) merupakan sebuah usaha kuliner yang dibuka pasca Lebaran 2020. Berbagai menu makanan berat, camilan, dan minuman tersedia di situ. Namun, signature-nya adalah paket mangut.
Nah. lho. Apakah kalian penyuka mangut? Kalau iya, pastilah langsung menetes air liur melihat foto berikut. Muehehehe ....
Di atas itu merupakan foto Mangut Iwak Pe (ikan pari yang diasapi) yang kupilih tempo hari. Sebagaimana penampakannya yang menggiurkan, citarasanya memang oke punya. Nendang. Kuah santannya segar pedas dan kekentalannya pas.
Bagaimana harganya? Tak usah khawatir. Harganya pun pas. Seporsi begitu plus nasi hanya dibanderol belasan ribu (under 15 K). Jadi kalau cuma ada duit dua puluh ribu di saku, tetap bisa makan sembari kongkow di KEN'S SRAWUNG.
Enggak minum, dong? Siapa bilang? Dengan uang sejumlah itu, kalian bisa tetap bergaya memesan Sereje (Sere Jahe) gula batu. Yang penyajiannya tidak langsung di gelas, tetapi di teko blirik. Asyik 'kan? Sudahlah minim bujet, masih pula teko bliriknya jepretable. Hahaha!
Selain bisa makan di tempat atau beli dibungkus, aneka menu KEN'S SRAWUNG dapat dipesan melalui Go Food dan Grab Food. Silakan tengok saja bila kalian punya aplikasinya. Namun saranku, jauh lebih bagus kalau kalian langsung datang ke lokasi.
Mengapa? Sebab selain menikmati makanannya, kalau makan di tempat kalian bisa sembari nongki-nongki. Meskipun kecil, warungnya bersih dan nyaman. Bangunan dan perabotnya pun lumayan bernuansa kekunoan. Seperti kursi penjalin yang kududuki tempo hari.
Ah, sudahlah. Tak perlu aku berpanjang-panjang kata lagi. Skuy, segera jumpai aku di situ. Enggak usah takut nyasar. Lokasinya strategis. Seberang Pasar Ngasem, pas timur pertigaannya. Kita bergaul alias srawung di situ. Yup! KEN'S SRAWUNG memang berarti 'disuruh srawung alias berkawan alias bergaul'.
Sedap ya makanane, apalagi tempatnya bagus banget mbak ??? Kalau aku yang punya sayang mbak tak jadian rumah makan mending tak jadikan rumah pribadi. 🤫🤭🤭🙏🙏
BalasHapusIni pemiliknya juga tinggal di situ kok, Mbak. Jadi klo makan di situ serasa makan di rumah sendiri. Hehehe .... Ada Wi-Fi pula.
HapusAlhamdulillah sampe saat ini masih sehat kak, dan semoga selalu sehat buat kita semua ya kak.
BalasHapusAamiiin. Iya, sehat itu modal banget utk melakukan hal2 yang ukhrawo dan duniawi.
HapusKalo aku kadang masak sendiri iwak pe karena lebih hemat biaya mbak. Iwak pe memang maknyus rasanya, tidak kalah sama ikan lainnya.
BalasHapusIya, Mas. Dimasak balur sambal juga uenaak.
HapusBTW klo iwak pe maasak sendiri, bagiku lebih gak ekonomis eee. Aku doang yg suka di rumah.
itu gelas seng legendaris + kursi sedan e mantul
BalasHapusiya gelas legendaris, belimbing.
HapusMasha Allah Mbaaaa, itu ikan pe aja, membayangkannya aja udah ngiler, ini dimasak mangut pula.
BalasHapusJadi lapaaarrr hahahaha
Weihhh, penggemar juga thooo
HapusDi Palembang, iwak juga berarti ikan, mbak.. Eh, nampaknya bahasa Palembang emang banyak terpengaruh sama bahasa Jawa sih. Nampakknya, bahasa kami adalah percampuran bahasa jawa dan melayu..
BalasHapusOhhh, ternyata begitu? Ada kosakata yang sama antara basa Melayu Palembang dan basa Jawa.
HapusHmmm. Bahasa Palembang campuran bahasa Jawa dan Melayu? ... Entahlah.
Bikin ngiler ah.
BalasHapusHarganya terjangkau pulak. Mantul.
Bhahahaha ... Betuul. Mari datang ke jogja bagian KEN'S SRAWUNG.
HapusTempatnya nyaman. Sereje keliatannya seger banget mbak...
BalasHapusIa, kecil namun nyaman. Bersih pula. Yups. Serejenya memang lezato. Apalagi diteguk saat hari sejuk menusuk.
HapusSereje (Sere Jahe) gula batu... lepas minum banyak buang angin, tak? hehehe
BalasHapusBhahahahaha. Enggak, kok. Amaaann.
HapusNjawani tempat e... Klo aku ayem mba klo Nemu tempat makan, rate nya "Jogja" jadi habis dari kasir...masih kenyang+raut mukanya tetep ceria.
BalasHapusBeda klo di tempat makan lokasi Jogja harga Jakarta... Habis dr kasir paling trus komentar.."nggo tau2...sesuk rasah baleni :-D
Hahahaha ngguapleki cenan nek harganya keterlaluan.
HapusKalo inget mangut iwak pe..saya inget bapak.
BalasHapusMaklum bapak anak pantai di Rembang dan akrab dengan makanan seperti itu. Saya sendiri suka, cuma tidak sefanatik bapak.
Masalahnya, di Bogor itu nyari ikan pe susah. Cuma kalau ke rembang sekarang pasti saya cari yang satu ini selain tempe daun jati..
Pingin ke Rembang lagi euy 😇😇
Lhooo, berarti saya dan bapak panjenengan tetanggaan kabupaten. Saya dari Pati.
HapusLoh.. hahahaha.. iya Mbak, sampe sekarang om dan tante masih tinggal di Rembang dan seharusnya tahun ini saya jalan jalan kesana lagi..cuma apa mau dikata, pandemi lah..
HapusKalau ke Rembang, kita sering ke Pati juga mbak.. maen kelayapan...
Yup, Rembang-Pati bersaudara, eh, bertetangga heheheh ...
Hapus