HALO, Sobat PIKIRAN POSITIF? Masih ingat ceritaku minggu lalu 'kan? Tentang "Serunya Garebeg Besar EHE 1956"?
Nah. Kali ini aku akan sedikit mengobrolkan salah satu "komponen" yang terlibat dalam acara tersebut. Yang tak lain dan tak bukan adalah Abdi Dalem Kanca Abrit.
Sesuai dengan namanya, seragam Kanca Abrit (Teman Merah) didominasi warna merah. Tepatnya warna merah itu melekat pada baju dan peci. Adapun bawahannya berupa kain warna biru tua bermotif.
Dengan penampilan secetar itu, sudah pasti Kanca Abrit tampak mencolok. Yang berarti mudah ditemukan di tengah kerumunan.
Terlebih dalam acara Garebeg Besar EHE 1956, Kanca Abrit bertugas memikul gunungan. Sementara gunungan menjadi fokus utama acara tersebut. Ya sudah. Pasukan Kanca Abrit memang betul-betul tampil mencolok.
O, ya. Alas kaki Kanca Abrit juga mencuri perhatianku. Silakan cermati melalui foto berikut. Unik 'kan? Pakai lilit-lilit?
Baik. Kusudahi di sini cerita tentang Kanca Abrit. Semoga berfaedah. Bisa menambah wawasan dan pengetahuan kalian terkait Kraton Yogyakarta.
setiap tahun mereka memang pakai baju warna merah ya?
BalasHapusIya sesuai dengan namanya
HapusBelom pernah ikut serta ngerayainnya. Tapi kayanya seru sih acaranya. Tks infonya
BalasHapusNewsartstory
cen dadi cetar bingits yo mbak penampilan kanca abrit ini, aku awalnya gak ngira abrit itu lebih ke warna merah, aku pikir istilah apa begitu, eh ternyata.. :)
BalasHapuswarnanya berani, jumlah pasukannya juga banyak sih jadi pastinya lebih mudah untuk ditemukan nih Para Abdi Dalam.
BalasHapusseru ya bisa lihat langsung acara seperti ini.
Kanca abrit bahasa apa mbak? Belum pernah dengar bahasa Jawa itu. Berarti hanya istilah untuk para abdi dalem ya
BalasHapus"Kanca Abrit" itu artinya "Kawan Merah" dalam bahasa jawa. Masuk ke dalam krama inggil madya. Kalau jawa ngoko (biasa/kasar) jadinya "Kanca Abang"
HapusWah saya baru tau ini kalau ada seperti ini. Kata "Kanca Abrit" juga artinya "Kawan Merah". Hmm... insight yang menarik dan memberi pengetahuan buat saya.
BalasHapusJogja ini banyak banget lho karnivalnya. Dan itu salah satu hal yang kurindukan dari Jogja. Seninya, karnivalnya, acara²nya yang emang otentik dan pasti klik "oh ini pasti jogja". Kanca abrit ini tiap tahun terselenggaranya pada tanggal yang sama atau tergantung perhitungan kalender tertentu ya kak?
BalasHapusOalah ternyata abrit itu artinya merah. Sepertinya saya perlu mengupgrade pengetahuan bahasa Jawa nih, karena yang saya tahu merah itu abang
BalasHapusSepertinya seru yaa acaranya! Mau deh kapan-kapan ke Jogja buat lihat acara ini
BalasHapusPakai request perhatikan alas kaki, sih, jadi bener-bener kuperhatikan. Hehe... Langsung teringat pada gambaran alas kaki pada novel-novel silat jadul yang berlatar budaya Jawa.
BalasHapusKalau seragamnya merah memang mudah ditemukan
BalasHapusAku jadi penasaran keseruannya di lokasi
Pasti banyak human interest yang bisa jadi stok foto
Oh ya alas kakinya unik ya mbak. Penasaran kenapa mereka memakai alas kaki kyk gtu, apakah ada sejarahnya?
BalasHapusSelain sepatu dan seragamnya yang merah, outfit bawahannya kyknya juga menarik. Apakah itu semacam jarik gitu? Motifnya emang gitu atau ganti2 ya?
Belum pernah ikut acara beginian, next mungkin bisa coba ikutan kali ya. Kadang penasaran juga, sih
BalasHapusbaru denger tentang kanca abrit alias teman merah kalau seru ini bisa jadi destinasi wisata lokal belajar kebudayaan
BalasHapusMirip pakaian Turki ya, salut sama Jogja dengan segala herritagenya...
BalasHapuswah terimakasih loh, knowledge baru buat aku. baru tau banget tentang kanca abrit ini dan ternyata artinya teman merah ya
BalasHapus