HALO, Sobat PIKIRAN POSITIF! Semoga kalian sedang dalam kondisi bahagia. Kalaupun situasi kalian ternyata kurang mengenakkan, semoga tetap bisa berPIKIRAN POSITIF.
Minimal, mari berusaha tetap waras dengan membaca tulisan ini. Insyaallah tulisan ini bisa menetralkan perasaan. Dapat mengembalikan pikiran positif yang mungkin sempat menghilang sebentar. Hehehe ...
Sesuai dengan judulnya, yaitu "Supaya Tak Terlupa, Arsipkan!", tulisan ini memang menyoal tentang arsip.
Lalu, apa yang dimaksud dengan arsip? Baik. Silakan simak penjelasan di bawah ini.
Pengertian kearsipan menurut UU Nomor 43 Tahun 2009 adalah hal-hal yang berkenaan dengan arsip.
Sementara arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media, sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Wow, wow! Panjang nian ya, pengertian arsip. Namun, tenanglah. Itu tak perlu dihafalkan, kok. Hanya perlu dipahami dengan sepaham-pahamnya agar tidak salah paham.
Gampangannya begini, lho. Arsip adalah sebuah upaya untuk menjaga ingatan zaman. Sebuah upaya pengumpulan dokumentasi atas hal-hal/peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau, terutama yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat.
Makin luas pengaruhnya, berarti makin besar nilai arsip dari hal/peristiwa yang bersangkutan.
Ingat. Yang menjadi koentji adalah pengaruhnya ke masyarakat. Dampaknya. Akibatnya. Menyebabkan gejolak atau tidak? Melahirkan perubahan/pembaharuan atau tidak?
Jadi, sedahsyat apa pun hal/peristiwa yang kita alami, sejauh tidak berpengaruh pada khalayak luas, ya cuma menjadi arsip pribadi. Tidak dibutuhkan oleh publik.
Sekalipun kita seorang tokoh publik, belum tentu tiap hal yang kita lakukan atau peristiwa yang kita alami layak dicatat sebagai arsip nasional. Apa iya, ketika kita terjatuh sehingga patah kaki bisa dijadikan arsip nasional?
Mungkin hal itu memang sangat berpengaruh pada kita secara pribadi. Akan tetapi, orang lain 'kan tidak ikut menanggung akibatnya. Aktivitas sosial di sekitar kita pun tetap berjalan normal. Tak terganggu.
Berdasarkan semua uraian di atas, sesungguhnya bisa disimpulkan begini.
Arsip merupakan suatu upaya untuk melawan lupa. Jika segala hal/peristiwa penting hanya disimpan dalam ingatan, tanpa didokumentasikan dalam bentuk apa pun, lambat-laun bakalan terlupakan zaman.
Bukankah ingatan manusia terbatas? Terlebih jika kemudian tertimpa-timpa sekian banyak hal/peristiwa penting lain yang lebih aktual.
Begitulah adanya. Hal-hal dan peristiwa-peristiwa memang harus dicatat rapi dalam bingkai dokumentasi resmi. Jadi supaya tidak ada hal/peristiwa penting yang terlupa, arsipkan segera!
O, ya. Kiranya foto di bawah ini juga merupakan sebuah arsip, yakni arsip tatkala kami menjadi tamu di DPAD (Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah) DIY.
Ternyata pengertian arsip itu sangat luas, tadinya saya pikir yang disebut arsip itu hanya sebatas berkas-berkas saja.
BalasHapusBegitulah. Selama ini kita memang cenderung mengira bahwa arsip adalah berkas belaka.
BalasHapusAku baru tahu makna arsip sesungguhnya. Selama ini kuliah sekretaris hanya sebtas pekerjaan mengarsip saja tp tidak tahu maknanya. Setelah membaca tulisan ini jadi tahu makna arsip sesungguhnya.
BalasHapusAlhamdulillah kalau sekarang jadi tahu.
HapusSetuju banget sih, kadang aku juga suka lupa kalau diceritain sesuatu. Eh tapi pas udah dikasih foto kebersamaan pernah kemana gitu jadi inget.. Menyimpan atau mengarsipkan suatu hal itu penting banget, apalagi kalau moment itu udh gak bisa diulang lagi..
BalasHapusBegitulah adanya.
HapusAku pikir arsip hanyalah sebatas berkas tp ternyata pengertiannya luas. Makasih untuk sharingnya kak
BalasHapusYoiii, sama-sama.
HapusKalau tak baca ini sebenarnya tergantung dari tujuannya dan siapa yang mengarsipkan. Dan benar juga, melawan lupa bisa dengan mengarsipkan sesuatu hal. ❤️
BalasHapusYa, memang demikian itu.
HapusSetuju banget dengan semua yang dituliskan. Apalagi buat aku yang mudah lupa, ingatan kemarin bisa dengan cepat tertimpa dengan ingatan hari ini, tanpa bekas yang tersisa. Makanya aku senang jurnalling dan mendokumentasi hal-hal penting yg terjadi di satu hari
BalasHapusOke, Kak. Kita hendaknyaemang berjiwa arsip.
HapusPasti asyik ya Mbak bisa ikutan acara seperti ini. Saya tuh dari dulu penasaran, gimana caranya mengarsipkan sesuatu dengan sistematis serta mengeliminasi hal yang sebetulnya tidak perlu diarsipkan.
BalasHapusSangat asyik. Caranya tahu dengan kuliah di kearsipan, Mbak. Hahaha!
Hapusnah ini juga lagi jadi concernku untuk mengarsipkan semua memori tentang anak di youtube or sosmed lain. semoga segera terlaksana deh soalnya hp udah mulai full mulu memorinya
BalasHapusAyo, ayo, jangan tunda lagi.
HapusKalau arsip hilang, celakaa! hiks. Setuju jika hal-hal dan peristiwa-peristiwa memang harus dicatat rapi dalam bingkai dokumentasi resmi maka agar tak terlupa, arsipkan segera!
BalasHapusArsip ilang beneran bikin puyeng.
HapusSetuju banget kak sesuatu yang disimpan/diarsip pastinya nanti buat kenangan kita ya. Siapa tahu berguna lagi suatu saat
BalasHapusYa, betul. Arsip adalah kenangan yang valid.
HapusSetuju sih ini harus diarsipkan, karena dari arsip ini kita bisa throw back memori yang waktu itu. Bahkan bisa membawa nostalgia perasaan juga
BalasHapusUjungnya bisa pula bikin baper hahaha ...
HapusArsip bisa diartikan lebih luas yah. Bahkan termasuk segala sesuatu dalam kehidupan.
BalasHapusTernyata begitu, Kak.
Hapuskalau aku cara mengarsipkan segala hal yang aku jalani dalam kehidupan sehari-hari, bukan cuma memotret atau mengambil gambar. tetapi juga menceritakan detailnya ke dalam tulisan. ya karena seperti yang ditulis artikel di atas, ingatan manusia itu terbatas.
BalasHapusKarena terbatas itulah, pengarsipan menjadi penting dilakukan.
HapusBener. Memori indah itu harus ada banyak bukti otentik alias arsip yg bikin kita bisa nostalgia sewaktu2. Terima kasih sdh diingatkan.
BalasHapusSama-sama, Kak
HapusSalah satu cara saya mengarsipkan momen -momen penting adalah membuatnya menjadi tulisan..ehehe.
BalasHapusSaya kurang pede kalau harus foto..
Hahahha ... sesungguhnya saya juga kurang pede klo pepotoan.
Hapussetuju banget ga semua wajib diarsipkan, yang bermanfaat mungkin baru bisa diarsipkan, tapi ini berlaku untuk urusan para pihak yang memang kaitannya dengan masyarakat, begitu juga dengan hal-hal pribadi tidak semua harus diarsipkan
BalasHapusBenar juga, Kak. Terkadang ada hal-hal penting yang cuma layak diarsipkan dalam ingatan.
HapusTernyata arsip itu maknanya luas ya. Kalau saya selama ini mengira diarsipkan itu disimpan biar nggak terlihat aja hehe
BalasHapusHehe diarsipkan justru supaya bisa dilihat generasi mendatang, Kak.
HapusBeneer, kalo udh menyangkut sejarah yg menyangkut negara atau daerah atau kota, bagusnya diarsipkan segala berita dan dokumen. Perpustakaan memang tempat paling pas untuk cari tahu berita2 yg pernah terjadi dulu.
BalasHapusAku inget banget, kalo di LN sendiri, jika mau cari berita yg udh terjadi lama, kebanyakan orang2nya DTG ke perpustakaan. Krn memang di sana yg terlengkap dan mudah dicari.
Ga tau sih kalo perpustakaan di Indonesia ini, Krn jujurnya aku ga pernah datangin. Cara paling mudah buatku, yg Googling skr ini 😁
Iya, Mbak, kalau di negara lain yang maju gitu, perpustakaan itu andalan banget, karena masyarakat paham fungsinya. Lhah kalau di negara kita banyakan dicuekin. Menyefihkan sejujurnya.
HapusAkupun sekarang jd rutin mengarsipkan berbagai hal nih
BalasHapusLanjutkan, Bang. Banyak manfaatnya.
Hapus