Minggu, 19 November 2023

BRI untuk Indonesia

128 Tahun yang Adaptif dan Luar Biasa

 
HALO Sobat Pikiran Positif? Aku mau cerita tentang BRI (Bank Rakyat Indonesia), nih. Yang rupanya pada 2023 ini telah mencapai usia 128 tahun. Wow, itu satu abad lebih!
 

Dokumentasi BRI


Sungguh sebuah pencapaian yang patut diapresiasi. Ternyata sudah selama itu BRI melayani rakyat Indonesia. Terlepas dari segala kelebihan dan kekurangannya, berarti BRI terbukti tangguh. Mampu bertahan eksis dari generasi ke generasi.

Sejarah Singkat BRI

Cikal bakal BRI berdiri tanggal 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah. Tentu belum menyandang nama BRI. Masih memakai nama dalam bahasa Belanda, yaitu De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden. Yang di kemudian hari dikenal juga dengan nama Bank Priayi. Pendirinya Raden Bei Aria Wirjaatmadja.

Bank Priayi itu berdinamika sesuai dengan kebutuhan dan kondisi zaman. Mengalami reorganisasi, bahkan perubahan nama. Hingga akhirnya tibalah babak baru, yang dimulai sejak Indonesia merdeka tahun 1945.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1946 Pasal 1, BRI dinyatakan sebagai bank pemerintah pertama di Republik Indonesia. Namun, operasionalnya terhenti pada tahun 1948 karena pecah perang untuk mempertahankan kemerdekaan RI. Setelah Perjanjian Renville operasionalnya kembali berjalan, tetapi dengan nama baru, yaitu BRIS (Bank Rakyat Indonesia Serikat).

Setelah kembali menjadi BRI, pada tahun 1960 malah berganti nama lagi menjadi BKTN (Bank Koperasi Tani dan Nelayan). BKTN itu peleburan dari BRI, BTN (Bank Tani dan Nelayan), dan NHM (Nederlandsche Handels Maatschapij).

Pada tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam BI (Bank Indonesia) menjadi BIUKTN (Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani, dan Nelayan). Tak terlalu lama kemudian, pada 18 Desember 1968 berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 1968, BRI kembali dinyatakan sebagai bank umum.

Kemudian pada tanggal 1 Agustus 1992, berdasarkan UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 21 Tahun 1992, status BRI berubah menjadi Perseroan Terbatas. Kepemilikannya 100 % di tangan pemerintah RI.

Namun, pada tanggal 10 November 2003 ada keputusan untuk menjual 30% saham BRI. Jadi, BRI menjadi perusahaan publik dengan nama resmi P. T. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., Perseroan Terbuka, sampai sekarang.

Begitulah faktanya. BRI sudah lama sekali membersamai kita. Merupakan salah satu bank tertua di Indonesia, yang masih beroperasi hingga sekarang. Sejak zaman BRI tempo doeloe hingga era digitalisasi BRI saat ini.

Tumbuh Kuat dan Hebat karena Adaptif

Orang Indonesia tentu tak asing dengan BRI. Walaupun bukan nasabah, pastilah tahu keberadaannya. Sejauh masih berdomisili di wilayah NKRI, sungguh keterlaluan kalau sampai tidak tahu BRI sama sekali.

BRI untuk Indonesia (baca: seluruh rakyat Indonesia), lho. Kantor cabangnya ada di mana-mana. Informasi yang kuperoleh, hingga akhir tahun 2022 BRI punya 449 unit kantor cabang di Indonesia. Belum lagi outletnya yang berjumlah ribuan. Plus sejumlah kantor perwakilan di luar negeri. Antara lain di Hongkong, Singapura, Taiwan, dan Amerika Serikat.

Dokumentasi BRI


Kantor cabang BRI tak cuma ada di perkotaan, tetapi merambah sampai ke pelosok-pelosok Indonesia raya. Itulah sebabnya sejak masih SD, aku sudah tahu BRI. Sementara domisiliku tatkala itu di sebuah desa sepi meskipun berstatus sebagai ibukota kecamatan. Masih tahun 90-an pula.

Ketika itu di kampung kami, kalau ada orang yang berkata mau pergi ke bank, serta-merta yang melintas di benak hanyalah BRI. Dia pasti hendak ke kantor BRI. Entah untuk utang-piutang, entah untuk urusan tabungan.

Ada satu rumusan unik yang kuingat. Pada zaman itu kalau ada yang pergi ke BRI, dia dianggap kaya dan keren. Mana ada orang miskin bisa menabung di bank? Mana ada orang miskin berani berutang pada bank yang mensyaratkan adanya jaminan? Hanya orang kaya yang punya aset berharga, yang bisa dijadikan jaminan berutang pada bank.

Alhasil kepalaku membesar, ketika suatu hari almarhum bapak mengajakku ke BRI. Tujuannya membuka rekening tabungan buatku. Tabungan khusus pelajar, tetapi aku lupa namanya.

Jika mengaitkan rumusan unik tersebut dengan situasi sekarang, aku jadi geli. Mengapa? Karena sekarang aku lumayan sering ke kantor BRI. Hanya saja kenyataannya, aku belum bisa disebut keren dan kaya. Hehehe ...

Lagi pula, ternyata bukan cuma orang kaya raya yang bisa meminjam modal usaha dari BRI. Siapa saja termasuk orang-orang dari golongan menengah ke bawah, asalkan sanggup mematuhi syarat dan ketentuan yang diberlakukan, bisa mendapatkan pinjaman modal usaha.

Kiranya hal tersebut sesuai dengan semangat reorganisasi yang dilakukan BRI pada tahun 1992. Tatkala itu dilakukan pemisahan bank umum dari sektor keuangan. Tujuannya memperkuat industri perbankan dan berfokus pada pemberdayaan perekonomian masyarakat.

Komitmen BRI untuk peningkatan perekonomian masyarakat konsisten dijalankan. Tak mengherankan kalau BRI kemudian ditahbiskan menjadi Pahlawan UMKM. Kenyataannya memang demikian. Banyak pelaku UMKM yang tertolong oleh kucuran dana usaha dari BRI.

Zaman berubah. Sudut pandangku terhadap BRI juga berubah. Seiring dengan inovasi-inovasi dan adaptasi yang dilakukannya. Kiranya inilah kunci yang membuat BRI bisa bertahan.

BRI memang adaptif dengan dinamika zaman. Keanekaragaman layanan perbankan yang ditawarkannya, yang mampu melayani kebutuhan lintas generasi, merupakan buktinya.

Ngomong-ngomong kalau kalian bertanya mengenai hubunganku dengan BRI, tentu bakalan kujawab "sangat baik". Apa alasannya? Karena sejak tahun 2010 aku menjadi nasabah setianya melalui jalur Simpedes (Simpanan Pedesaan). Ini nih, buktinya. 
 

Dokpri Agustina


Lalu, mengapa kupilih Simpedes? Sementara diriku merupakan warga kota? Penyebabnya simpel saja. Saat itu uang yang kubawa ke kantor cabang terdekat, hanya cukup untuk membuka rekening Simpedes. 

Jangan buru-buru berkomentar, "Kenapa tidak buka rekening secara online?" Hmm. Bukankah 13 tahun lalu digitalisasi BRI belum sekeren sekarang? Aku pun belum kenal internet.

Jadi, bersyukurlah kalian wahai generasi milenial dan genZy. Kini digitalisasi BRI telah massif untuk seluruh programnya. Bahkan, BRI berbaik hati mengklasifikasikan cara kalian mengatur keuangan.

Silakan cermati gambar di bawah ini. Lalu, jadikan pertimbangan untuk merencanakan pengaturan keuangan kalian.
 

Dokumentasi BRI


Sekali lagi, terlepas dari segala kelebihan dan kekurangannya, sejauh ini aku masih percaya bahwa memang BRI untuk Indonesia (seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali). Iya, BRI masih sangat layak kita jadikan solusi perbankan andalan.

Bagaimana bisa ragu, jika kinerja keuangannya senantiasa kuat? Pada kuartal III tahun 2023 saja, BRI berhasil mencetak laba sebanyak 44,21 triliun rupiah.

Penutup

Demikian ceritaku tentang BRI (Bank Rakyat Indonesia), yang tak pernah berhenti untuk berinovasi demi kepuasan seluruh nasabahnya. Yang kukenal sejak aku masih anak-anak hingga sekarang, saat aku sudah punya anak.

Memang cepat sekali waktu berlalu. Menyebabkan banyak hal berubah. Kiranya dalam hal ini hanya satu yang tak berubah, yaitu tetap setianya BRI untuk Indonesia.

Selamat menapaki tahun yang ke-128, BRI!
Semoga tetap kuat dan hebat sehingga bisa melayani masyarakat dengan optimal.



REFERENSI

bri.co.id
kompas.com
Pengalaman pribadi




38 komentar:

  1. Tadi sempat bingung kok umurnya sudah lebih tua dari NKRI. Ternyata namanya memang di rubah ya 😁

    BalasHapus
  2. Bank favorit emakku, dan sebagai rewardnya, emakku dapat hadiah motor dari BRI. Terima kasih, BRI

    BalasHapus
  3. Yang enak dari BRI cabangnya ada di mana-mana begitu juga dengan ATM-nya.

    BalasHapus
  4. Bank pilihan rakyat Indonesia... Dulu pilih bank BRI karena mudah atmnya dimana-mana. Skrng tetep setia karena fitur Brimo yang memudahkan segala macam transaksi.

    BalasHapus
  5. Wah, BRI memang bank rakyat terpercaya hingga pelosok desa pasti ada. Ternyata usianya sudah tua ya dengan kontribusinya terhadap negeri masya allah. Dulu anak2ku masih kecil pernah punya tabungan anak2 di BRI. Suka ada hadiah2 menarik nih BRI seru banget! Keren labanya mencapai 44 T, wow!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh, aku kok malah gak pernah dpt hadiah dari BRI huuaaa ...

      Hapus
  6. Udah 128 tahun aja yaa selama itu BRI menemani perjalanan finansial kita. Wkwkwk dari jamannya anak2 sekarang udah punya anak ya kak. Aku pertama kali buat rekening pas masuk kuliah itu ya ATM BRI 🥰

    BalasHapus
  7. Sejak kecil sampai sekarang hidup di kampung, hanya bank BRI yang ada dan dekat rumah. Bank lain numpuk di perkotaan. Saya bangga jadi nasabah BRI

    BalasHapus
    Balasan
    1. Toss, Mbak. Saya pun setia dengan BRI walaupun kini tinggal di kota.

      Hapus
  8. Pantesan bank ini merakyat bgt ya. Emang sejarahnya jg ditujukan utk nelayan dan petani. Bahkan sampe pelosok pun BRI masih menjuarai nih

    BalasHapus
  9. Wah ternyata tua juga ya umur bank ini. Di tempat saya yang notabene kota kecil, BRI paling mudah ditemukan soalnya cabangnya banyak

    BalasHapus
  10. Kalo ngomongin Bank, mungkin hampir tiap orang pasti punya BRI atau pernah punya bank ini. Aku juga pake BRI, karena kebetulan aku tinggalnya agak lumayan jauh dari kota. Sementara ATM BRI benar2 menjangkau sampai ke pelosok. Jadi lebih mudah buat narik uang kalau pakenya BRI.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, iya. Rata-rata perkenalan pertama orang Indonesia dengan bank, ya dengan BRI ini.

      Hapus
  11. Kayaknya kalau bicara Bank yang punya cabang hingga ke pelosok desa, hanya BRI yang memenuhi syarat. Layanannya itu benar-benar menyeluruh. Benar-benar hadir untuk rakyat. Setelah baca sejarahnya, jadi gak heran deh. Memang legend dan terbaik

    BalasHapus
  12. Pas saya masih kecil, BRI ini hanya the one and only yang ada di kecamatan. Kini BRI tumbuh semakin kokoh untuk mensejahterakan rakyat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau sekarang di ibukota kecamatanvada bank apa lagi biasanya, Mbak?

      Hapus
  13. Bank BRI saat ini masih bank dengan cabang terbanyak, namun sayang masih banyak kekurangan nya. Mulai dari segi biaya ini itu banyak banget. Tapi banyak juga ngebantu masyarakat dari program pinjaman nya. Sejauh ini aman pake BRI, maju terus.

    BalasHapus
  14. Wooohhh jadi tahu sejarah BRI. Ternyata dimulainya dari Purwokerto dan terkenal sebagai banknya para priyayi ya. Aku inget dulu tuh BRI identik dengan bank di pedesaan krn mudah sekali ditemukan di daerah2. Usianya udah 128 tahun dan sekarang bertransformasi juga ke digital ya mengikuti perkembangan zaman.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saingan dengan bank plecit klo di pedesaan tempoe doeloe. Eh, sekarang juga kali ya?

      Hapus
  15. Baru tahu ada perbedaan cara pengelolaan keuangan berdasarkan generasi hehe. Kerennya BRI selalu ikut menciptakan berbagai inovasi untuk membantu masyarakat mengelola keuangan dengan baik

    BalasHapus
  16. Baru tahu kalo bank BRI banyak banget namanya sebelumnya. Ada bank Priyayi, Bank Rakyat Indonesia serikat sampai bank koperasi dan nelayan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, kan baru tahu. Pantesan Mas Agus gak sayang ke BRI hahaha ...

      Hapus
  17. sekarang sudah ada cabang di singapur ya, mantap
    btw bri ini atm dan unitnya sampai di pelosok jadi gampang kalau mau tarik tunai di atm atau mau ke customer service, soalnya hampir tiap kecamatan ada bri unit
    enggak terasa sudah 128 tahun bri
    tetap jaya

    BalasHapus
  18. Ternyata sudah ada sejak lama ya ini BRI, saya masih setia pakai soalnya uang admin bulanannya hemat hehe

    BalasHapus
  19. Bank BRI ini memang bank tertua di Indonesia ya, bahkan dilihat dari umurnya saja sudah lebih dari nenekku dari ibunya ibuku.. Saya pun ada rek BRI untuk kebutuhan adsense di blog hhi

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!