Ayo, mengaku. Pada 14 Februari 2024 lalu, kalian ke TPS atau tidak? Yup. Ke TPS (Tempat Pemungutan Suara). Enggak lupa kalau pada tanggal itu ada pilpres sekaligus pileg 'kan? Enggak golput 'kan?
BTW aku bersyukur karena pada Pemilu 2024 ini batal golput. Walaupun sejujurnya, ketidakgolputanku tidak begitu organik. Maksudnya, aku tuh sesungguhnya berangkat ke TPS dengan terpaksa. Bukan demi tujuan mulia semacam menunaikan hak dan kewajiban sebagai WNI. Bukan atas nama kesadaran bahwa satu suaraku akan sangat bermanfaat, melainkan gara-gara ditelepon Pakdhe.
"Jadwal kita sampai setengah sepuluh. Nomor urut kita kecil, lho! Cepat berangkat. Undanganmu kubawa sekalian. Kamu langsung nyusul ke TPS saja. Cepat! TPS-nya di sebelah angkringan Pak Bambang."
"Lebih dari setengah sepuluh masih boleh kok, Pakdhe. Batas terakhirnya pukul satu nanti. Penjadwalan itu agar enggak numpuk saja antreannya," kataku.
"Enggak, enggak. Cepat, cepat. Segera ke sini saja kamu. Jangan bikin repot petugas!"
Singkat cerita, setelah gedubrakan mempersiapkan diri sehabis ditelepon Pakdhe, aku dan Adiba tiba di TPS dengan ngos-ngosan. Gimana enggak gedubrakan? Ditelepon sekitar setengah sembilan dan kami masih rebahan. Masih malas-malasan buat mandi. Haha!
Syukurlah saat turun dari angkutan daring, tanda waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh kurang tiga menit. Paaas banget. Syukurlah pula TPS-nya di tepi jalan. Begitu keluar mobil bisa langsung masuk barisan antrean. Nah, sembari antre itulah mata kami bergerilya mencari Pakdhe sekeluarga.
Yoiii. Aku batal golput sebab sungkan. Alamat KK dan KTP-ku 'kan numpang di tempat Pakdhe. Jadi, namaku tercantum di DPT situ. Bukan di tempatku berdomisili.
Sudah pasti ada jarak lumayan yang mesti ditempuh untuk sampai ke TPS. Butuh tenaga dan uang. Plus semangat (atau rasa sungkan yang besar hihi ...).
Dari tempatku berdomisili ke TPS memang cuma sekitar 2 km. Akan tetapi, itu jarak nanggung. Ditempuh dengan berjalan kaki bikin lelah dan berpotensi kepanasan/kehujanan. Ditempuh dengan kendaraan pribadi, enggak punya. Solusi terjitu ya naik angkutan daring.
Namun, masa tunggu orderan angkutan daring saat pemilu selalu lama. Jauh lebih lama daripada hari-hari biasa. Jauh lebih lama menunggu driver tiba daripada durasi naik angkutannya.
Maklumlah. Para driver, baik untuk sepeda motor maupun mobil, juga berpartisipasi dalam pemilu serentak 2024. Jadi, ada yang ke TPS dulu sebelum narik. Ada pula yang malah enggak narik sebab pulang kampung untuk mencoblos di sana.
Ah, kereeen mereka. Pulkam demi mensukseskan Pemilu 2024! Mereka luar biasa. Eee? Aku dan Adiba yang batal golput juga keren, dong. Kalau kalian gimana? Keren jugakah dengan tidak golput?
Pastilah aku keren karena aku nyoblos dengan penuh kesadaran dan kemauan hehe...nggak karena sungkan sama pakdhe
BalasHapusKlo aku pertimbangannya ongkos transportasi, Kak. Itu yg bikin malas ke TPS.
Hapusalhamdullilah kemarin bisa nyoblos setelah beberapa hal yang tidak memungkinkan, tetapi di menit menit akhir masih beruntung
BalasHapusAlhamdulillah bisa keren hahahaha ...
HapusSempat terpikir untuk golput sekelebatan. Gara-gara bingung mau milih paslon yang mana. Tapi buru-buru dikibas. Jadi tetap nyoblos, walau pemilu kali ini menjadi yang tergalau
BalasHapusHahaha galau-galau gimana gitu ya? Klo bagiku paling seru dan paling bikin ketawa juga sih.
Hapussemangat banget yah buat nyoblos, sepertinya lokasinya lumayan jauh kudu naek angkutan. kebetulan aku sih deket rumah TPS nya jadi datengnya setengah 12, sudah sepi tanpa antrian dan langsung coblos aja
BalasHapusHahahaha gara-gara takut diomeli pakdhe, Bang,
HapusNyoblos dong, akukan warga negara yang keren :D Meskipun di awal kampanye belum tau mau nyoblos yg mana, Alhamdulillah di detik2 terakhir hari pencoblosan yakin dengan pilihan....
BalasHapusSelamat ya, Kak. Anda warga negara yang keren.
Hapusgalau dr awal mau nyoblos siapa tapi akhirnya tetap menentukan pilihan jadi keren dong saya, meskipun gak dapet 5 surat suara krn nyoblos di perantauan hehe
BalasHapusTak jadi soal, Kak. Yang terpenting bisa ikut milih presidennya.
HapusSejak awal masa pemilu saya dan keluarga semangat untuk nyoblos. Jadi begitu hari H, kami antusias untuk datang dan memberikan suara untuk paslon pilihan kami hehehe
BalasHapusWah, sip, sip. Kayak Lebaran kan malah jadinya.
HapusAku juga antusias banget menyambut pemilu kali ini, dan belain pulang kampung biar nggak golput.
BalasHapusBagus, Kak. Keren sebagai WNI. Semoga pemimpin kita nanti bikin Indonesia kian maju.
Hapuskemarin jg sdh nyoblos. tpsnya jauh lgbhehe
BalasHapusAlhamdulillah. Keren semangatnya.
HapusTerima kasih atas apresiasinya.
BalasHapusSemoga saja pemilu yang sudah berlalu ini, berakhir dengan kata damai ya. Tentu saja, damai yang tetap menjunjung tinggi nilai demokrasi dan menjaga rasa kritis membangun bersama.
BalasHapusAmiiin YRA. Semoga, Kak.
HapusUntung nggak jadi golput ya. Medan berat memang tantangan. Salam.
BalasHapusHehehe begitulah.
Hapusaku ke TPS malah bingung mo milih siapa haha.. Kadang aku salut sama orang-orang yang datang ke TPS seperti ibu ibu atau kakek kakek yang udah sepuh. Rela ngantri, nunggu berjam-jam demi ikut pemilu walau mereka gak tau mau milih siapa.
BalasHapusIya, tipikal orang-orang taat pada aturan dan pemerintah.
HapusDi tempatku nggak tak kasih pembagian waktu Mbak.. Alhamdulillah masih bisa berjalan secara kondusif 😅
BalasHapusOh, dirimu KPPS ya?
HapusSeneng banget kalo org2 gak golput, sampe bela2in mudik demi bisa nyoblos ya. Semoga Indonesia bisa punya presiden yg amanah.
BalasHapusAmiiin YRA.
HapusPemilu kemarin nyoblos bersama sekeluarga, pilihannya sama juga sekeluarga kompak. Semoga Indonesia memiliki pemimpin yang bersih dan amanah kepada rakyat.
BalasHapusSemoga ya, Kak.
Hapussaya gak mau dooong golput, sayang suara, meski hasilnya yaaa gitu deh hikss, tapi setidaknya saya dengan sadar telah memberi hak suara saya, lokasi TPS juga gak jauh kok dari rumah, jalan kurleb 5 menitan pun juga udah sampe :D
BalasHapusEnak ya, Kak, kalau TPS dekat.
Hapusaku juga nggak golput mba
BalasHapussepertinya sejak aku punya hak untuk ikutan memilih, dari awal dulu belum pernah golput
malah seingetku waktu aku masih kuliah di luar kota, aku balik ke kampung halaman buat nyoblos :D
Wah, keren banget, Mbak. WNI yang baik.
HapusAku tadinya malas untuk nyoblos mbak, soalnya antriannya panjang, tapi kalo dipikir cuma lima tahun sekali sih, jadinya jam 11 ke TPS dan jam tengah 1 baru pulang.
BalasHapusSelamat ya, berarti Anda telah jadi WNI yang baik dan benar. Hehehe ...
Hapus