APA kabar Sobat PIKIRAN POSITIF? Bagaimana libur Lebaran kalian? Menyala atau redup? Semoga menyala berkobar-kobar, ya.
Ngomong-ngomong, adakah di antara kalian yang berlibur ke Yogyakarta? Terkhusus di Jalan Malioboro dan Kawasan Malioboro? Pasti berjibaku dengan kemacetan 'kan?
Ngomong-ngomong lagi, tahukah kalian kalau Jalan Malioboro dan Kawasan Malioboro itu berbeda? Nah, lho. Ayo, dijawab. Jangan malah bingung dan gantian bertanya, "Apakah keduanya berbeda? Bedanya apa? Di mana letak Jalan Malioboro? Di mana pula letak Kawasan Malioboro?"
Hehe ... Keduanya memang berbeda. Dua hal yang berlainan. Mari simak penjelasanku berikut ini.
Jalan Malioboro adalah jalan yang membentang ke selatan, dimulai dari rel di Stasiun Tugu hingga perempatan Kepatihan (Kantor Gubernur DIY).
Adapun Kawasan Malioboro membentang panjang sejak dari Tugu Pal Putih (Tugu Yogyakarta) hingga ke alun alun. Meliputi Jalan Margo Utomo Jalan Malioboro, dan Jalan Margo Mulyo.
Penyebutan dan penentuan Kawasan Malioboro tersebut cenderung merujuk kepada faktor kebijakan pemerintah. Menunjukkan Area Ring 1 pariwisata DIY.
Nah. Jangan salah paham lagi, ya. Jalan Malioboro itu TIDAK dimulai dari rel Stasiun Tugu sampai Titik Nol, tetapi CUMA sampai perempatan Kantor Gubernur DIY.
Agar lebih jelas, silakan cermati foto-foto berikut. Yang horizontal berlokasi di Kawasan Malioboro. Yang vertikal berlokasi di Jalan Malioboro.
Ternyata beda ya mbak? Saya pikir kawasan Malioboro itu ya sama saja dengan jalan Malioboro. Kangen deh mau ke Yogyakarta lagi 😊
BalasHapusHehehe iyaa, beda. Klo kawasan Malioboro lebih luas.
HapusJogja selalu punya kenangan sendiri :") jadi pengen kesana lagi
BalasHapusAyo, Kak, Yogyakarta menunggumu.
HapusTerakhir ke Jogja tahun 2009 huaa udah lama ya. Paling asyik jalan2 di Malioboro lalu foto2 dan belanja di sana.Jogja emang selalu ngangenin.
BalasHapusHehe bagi wisatawan selalu bikin rindu, ya?
HapusKangen Malioboro, entah itu jalan maupun kawasannya, pokoknya pengen jajan terus hahaha :D Wisata belanja dan kuliner seakan tiada habisnya. Ga pernah bosan juga. Hotel2 di sana juga terjangkau banget ya, fasilitas udah kece.
BalasHapusYogyakarta tak pernah gagal bikin rindu, ya?
Hapuswawm uda banyak perubahan malioboro ya mbak, pedagang kaki lima uda diatur ya mbak.
BalasHapusBetul. Pedagang di emperan telah pindah di Teras Malioboro 1 dan 2.
HapusMalioboro semakin tertata rapi dan menyenangkan untuk dikunjungi. Memang benar benar didesain nyaman untuk dikunjungi oleh wisatawan dan sudah pasti seru buat berbelanja barang oleh oleh disana yah
BalasHapusIya, Bang. Kini Malioboro makin rapi.
Hapussaya jg baru tau beda ternyata hehe tp malioboro ini emang legend sih gak bosan2 pingin balik kesana
BalasHapussemoga penataannya bisa semakin rapi jd gak macet2an terus kl mau kesana hihi
Perbedaan yang sesungguhnya tak mengusik keseruan kita dalam menikmatinya kok, Mbak.
HapusKapan ya bisa jalan-jalan lagi ke Yogyakarta? ngangenin memang Yogya ini.
BalasHapusNext harus lebih dalam lagi explore nya, tidak hanya di jalan Malioboro saja, tetapi juga kawasan Malioboro nya dan juga kawasan-kawasan lainnya
Iya. Mengenali Yogyakarta tak cukup klo cuma sehari.
HapusSaya pernah ke Jogja namun karena sebuah agenda dinas saja jadi kurang mengeksplor lebih jauh Jogja yang disebut sebagai kota wisata.
BalasHapusOiya, kelak segera bisa mengulanginya.
HapusMakasi infonya mbak.. aku baru tau soalny bukan orang Jogja.. tapi jujur Jogja selalu ngangenin deh, bener2 istimewa di hati hihi
BalasHapusSama-sama.
Hapus