Minggu, 14 Juli 2024

Pelatihan Fotografi Kuliner




Ada yang tak tepat dengan foto di atas. Apakah kalian tahu itu? Jika tidak, temukan jawabannya di bagian akhir artikel ini. 😎

Halo, Sobat PIKIRAN POSITIF? Apakah kamu tergiur oleh foto makanan di atas? Kalau iya, berarti kita sama. Aku juga tergiur pas memotretnya. Bahkan, tergiurnya sampai sekarang. 

Maklumlah, ya. Tatkala tempo hari memotretnya aku memang sekadar memotret. Tidak kemudian mencicipinya. Hmm. Bahkan, aku tidak tahu pasti itu sesungguhnya apa. Hahaha!

Desas-desus yang kudengar di antara sesama peserta pelatihan, itu dari daging ayam. Nah, karena di mangkuk sebelahnya ada kuah kekgitu, plus ada buncis rebus dan wortel rebus serta kentang goreng, kuyakini saja sebagai steak ayam.

Kalau yang di piring satunya, yang bulat- ulat disunduki kayak sate itu, aku pun tak tahu namanya. Entahlah. Itu bakso ikan goreng atau cilor atau apalah-apalah. Karena tak nyicip sama sekali, sudah pasti kutak tahu sedikit pun. Plus kok ya lupa nanya gitu, lhooo.

Mungkin kamu heran. Aku nemu makanan-makanan itu di mana? Kok bisa-bisanya enggak gatal buat nyicip? Kok bisa tabah cuma memotretnya? Hehe ...

Ceritanya begini. Tanggal 13 Juli 2024 lalu aku ikut Pelatihan Fotografi Kuliner yang diadakan oleh PRA Kauman Ngupasan Yogyakarta. Bertempat di Gedung Aisyiyah (Gedung TK ABA) Kauman Ngupasan Yogyakarta.


Tahu sendiri 'kan, yang namanya fotografi kuliner tentu tak jauh-jauh dari makanan. Terlebih pesertanya ibu-ibu pemilik UMKM makanan dari Kampung Kauman Ngupasan Yogyakarta. Sudahlah pokoknya. Rupa-rupa makanan yang mereka bawa untuk difoto, valid enaknya. 

Yang fotonya kutampilkan di sini baru sebagian kecil, ya. Dengan kata lain, masih banyak produk kudapan enak yang belum kupamerkan. Antara lain masih ada martabak telur, martabak sayur, martabak pisang, apem, pukis, dan bakpia kumbu. 

Mungkin yang kamu kepo, produk kulinerku yang mana? Hmmm. Tentu saja tidak ada. Aku 'kan peserta spesial. Pas mendaftar bilang, "Saya mau ikut pelatihan ini, tapi saya bukan produsen makanan apa pun. Saya blogger yang kadang-kadang mesti mengulas makanan." 

Begituuu. 

Apakah seketika langsung diterima pendaftaranku? O, tentu tidak. Aku dijadikan WL dulu. Kalau kuota peserta kurang, baru diriku boleh ikut. Alhasil dari kuota 15 peserta, cuma ada 13 pendaftar. Alhamdulillah.

Yoiii. Begitulah caraku menjadi peserta Kelas Fotografi Kuliner tempo hari.

Oiya, balik ke atas. Apa sesungguhnya yang tak tepat pada foto paling atas? Begini. Jawaban ada pada warna biru di mangkok kuah steak. Kata Pak Thomas Dian, mentor kami tempo hari, warna biru kalau dipakai untuk pemotretan makanan mengesankan adanya kandungan racun. Lhadalah. Baru tahu akuutuuuh. Untung bisa ikutan pelatihan sehingga tahu soal ini. 😀😀

14 komentar:

  1. Udah bagus hasil jepretannya, apalagi angel kameranya. Tinggal konsisten aja jadi fotografer yang pro...


    Newsartstory

    BalasHapus
  2. wah, ini dari fotonya jadi kepingin makanannya mba.
    berarti udah sesuai kan ya sama tujuan fotografi kulinernya? hihi

    BalasHapus
  3. Asyiknya mbak ikutan pelatihan fotografi kuliner. Makin semangat makannya eh wkwkwkwkw semangat cekrek2nya juga donk. Iya ya kudu super sabar menata makanan maupun minuman di atas piring. Bahan piring atau alas serta warna dan bahannya juga bisa berpengaruh pada hasil foto. Mantap! Lanjutkeun mbak.

    BalasHapus
  4. Di era digital ini, visual memainkan peran yang sangat penting dalam menarik perhatian dan minat konsumen. Hal ini berlaku juga untuk industri kuliner, di mana foto makanan yang menarik dan menggugah selera dapat meningkatkan daya jual produk. Termasuk buat kita kita yang suka nulis atau ngonten kuliner, kudu belajar juga

    BalasHapus
  5. Lho saya baru tau kalau warna biru mengesankan ada kandungan racun. Tentu ini info yang penting. Terutama bagi mereka yang ingin berbisnis kuliner. Tapi, alasannya apa ya sampai diidentikan seperti itu?

    BalasHapus
  6. aku juga ngga punya produk makanan apapun tapi juga pengen banget bisa ikut pelatihan fotografi kuliner. Apalagi buat konten di blog atau medsos, pasti makin mendukung visual dari isi tulisan kita. Baru tahu juga kalau warna biru mengesankan ada kandungan racun hehe nice info.

    BalasHapus
  7. Aku pernah ikut pelatihan fotografi tapi nggak khusus kuliner dan itu cuma satu hari, jadi berasa kurang banget huhuhu... pengen belajar lagi biar terasah terus ketrampilannya yess....

    BalasHapus
  8. Aku pernah ikut kelas fotographynya kak cuma di tempat yg beda ..iya sih klo untuk kuliner itu nunjang banget ..biar enak dilihat makananbya dan tambah menggugah selera kalau hasil fotonya bafuss

    BalasHapus
  9. Sudut pengambilan objeknya sudah keren Bun. Memang benar sih, kalau makanan itu, akan jadi lebih menggugah selera jika di foto dengan serius. Ini penting banget dikuasai sebelum membuka bisnis F&B.

    BalasHapus
  10. salah banget aku baca tulisan ini sore-sore pas laper gini. anw, emang seru ya fotografi makanan. tapi kadang yang bikin pr itu kalo makanannya berkuah. jadi harus cepet-cepet difoto biar teksturnya nggak berubah

    BalasHapus
  11. Fotonya menggoda banget kak. Fotografi kuliner ini memang menurutku penting sih buat menampilkan sisi estetik makanan biar menggoda selera makan orang

    BalasHapus
  12. Widiih peserta istimewa nih nyempil sebagai blogger. Sekalian donk pedekate kali ada pengusaha makanan yang mau pakai jasa buat review makanannya hehe.
    Owalaaah jd sebaiknya buat makanan hindari warna biru atau gimana mbak? Apa ada kondisi khusus? Seneng ya bisa dapat ilmu fotografi :D

    BalasHapus
  13. Wahhh sudut-sudut pengambilan fotonya sangat estetik banget, makanannya terlihat jadi lebih menarik walaupun sederhana.

    BalasHapus
  14. pengambilan fotonya bagus mbak, yg lihat jadi lapar soalnya.. ehehehe

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!