Minggu, 11 Agustus 2024

Mencari Gang Joko Pinurbo

HALO, Sobat PIKIRAN POSITIF? Semoga kalian sehat selalu dan senantiasa berpikiran positif. Masih mau membaca ceritaku 'kan? Oke. Kali ini tentang aksi Komunitas #purapurajogging yang setengah gagal mencapai tujuan utamanya. Hehe ...

Yeah? Namanya juga setengah gagal. Berarti setengah berhasil. Artinya, enggak gagal-gagal amat alias enggak begitu sukses; kalau diukur dari rencana awalnya. Apa boleh buat? Hidup memang acap kali begitu 'kan? Sering tidak mulus berjalannya sebuah rencana.

Mungkin kalian bertanya-tanya. Kegagalan dalam hal apa yang hendak kuceritakan? Apakah dalam hal bercita-cita? Hmm. Bolehlah dibilang begitu. Tepatnya cita-cita kami, aku dan kawan-kawanku di Komunitas #purapurajogging, untuk berswafoto dengan plang nama gang. 

Mungkin kalian bertanya-tanya lagi. Seistimewa apa plang nama gang tersebut? Kok bisa-bisanya kami jadikan cita-cita untuk bekgron berswafoto? Ow, tentu jauh lebih istimewa daripada Yogyakarta. Muehehe ...

Jadi, plang nama gang itu bertuliskan "Gang Joko Pinurbo". Nah, lho. Kalian tahu Joko Pinurbo atau tidak? Yoiii. Benar. Joko Pinurbo yang penyair itu. Yang punya sapaan tenar "Jokpin". Yang salah satu puisi karyanya lekat dengan Kota Yogyakarta. Selalu dipakai khalayak untuk mendefinisikan komposisi kota tersebut.

Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan

Ingat 'kan? Harus, dong. Keterlaluan kalau sampai enggak ingat. Terlebih jika di galeri HP kalian ternyata ada foto kalian sedang mejeng di Teras Malioboro 1 dan tepat persis di depan tulisan tersebut. 

Baik. Mari kembali ke soal Gang Joko Pinurbo yang berlokasi di Kemantren Wirobrajan. Bagaimana bisa kami, orang-orang yang ber-KTP Kota Yogyakarta (bahkan diriku tercantum resmi sebagai warga Kemantren Wirobrajan), sampai tidak bisa menemukan plang bertuliskan "Gang Joko Pinurbo"? 

Sementara dengan panduan Mbah Gugel, setelah berkali-kali kami cocokkan foto-foto di internet dengan posisi kami di TKP at that time, rasanya sudah betul. Semua pertandanya sudah cocok semua. Namun, mau gimana lagi? Sekian lama celingukan dan cekrak-cekrek di area situ tetap tak terjumpai tulisan yang kami cari.

Akhirnya kami putuskan menyusuri gang yang kami yakini sebagai Gang Joko Pinurbo itu. Tentu sembari berusaha menerka-nerka, yang manakah kiranya yang merupakan rumah almarhum Penyair Joko Pinurbo. Sudah pasti aku dan kawan-kawan tak berhasil. Maklumlah, ya. Enggak ada clue sama sekali tentang posisi dan bentuk rumah itu.

Harus diakui, kami mencari Gang Joko Pinurbo memang berdasarkan berita di internet. Cuma dipandu berita yang kurang detil. Kami super pede pasti bakalan menemukannya dengan mudah. Mengapa sepercaya diri itu? Karena lokasinya di Kampung Wirobrajan. Istilahnya, ming kono bae. Hanya di situ kok, pasti gampang ditemukan. KTP-ku saja satu kemantren dengan gang yang kami cari.

Eh, rupanya tak segampang ituuu. Terlebih kami sejak awal pencarian sudah terintimidasi oleh gonggongan anjing. Haha! Bagi orang yang tak takut anjing tentu biasa saja. Cuma digonggongi, kok. Masalahnya, kami ini 'kan kaum introvert yang takut anjing. Baru digonggongi saja sudah merasa akan diterkam! Hingga ambyar segala ide dan kreativitas kami dalam blusukan. Hehe ...

Ya sudahlah. Yang terpenting upaya kami mencari Gang Joko Pinurbo tak sia-sia. Karena usut punya usut, kami sesungguhnya telah menemukan gang tersebut. Adapun plang namanya memang sedang diperbaiki. Itulah sebabnya kami cari-cari tidak ketemu. Lhah ternyata memang tidak terpasang. Mestinya ada di posisi tulisan "Jalan Setiaki" (lihat foto di bawah).

Bagaimana kami bisa tahu? Sebab saat salah satu dari kami posting di FB, ada komentar dari seseorang yang menginformasikan bahwa plangnya sedang diperbaiki. Mungkin dia warga sekitar situ atau malah memang tetangga almarhum JokPin.

Perlu diketahui, nama Joko Pinurbo memang baru-baru ini dipakai sebagai nama gang. Setelah beliau wafat. Sebagai penghormatan sekaligus kenangan bahwa di gang tersebut pernah tinggal seorang penyair beken Indonesia yang bernama Joko Pinurbo. 

Yup! Itulah sebuah bukti nyata dari peribahasa "Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan budi". Semoga kita semua kelak akan meninggalkan budi dan kebaikan. 

32 komentar:

  1. Bulan Juli kemarin, alhamdulillah bisa kembali bertemu Jogja untuk liburan. Sayangnya belum sempat mampir ke Gang Joko Pinurbo.

    BalasHapus
  2. Jiah, dah mencari2 sampai digonggong anjing ternyata plang namanya lagi diperbaiki ya mba. nanti dtg lagi mba biat foto2 kalo plang nya udah dipasang lagi hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoiii, Mbak. Sekarang recovery pemulihan keberanian dulu.

      Hapus
  3. Idenya unik banget mbak, swafoto di depan nama gang jalan. Pasti setiap nama gang punya sejarah dan artinya masing-masing yang berkesan ya mbak, seperti gang Joko Pinurbo ini. Keren banget emang Yogyakarta setiap sudutnya selalu punya cerita.

    BalasHapus
  4. Jogja ini memang kota seniman kok. Aku beberapa kali ke jogja pasti akan keingetan sama beberapa seniman Jogja salah satunya ya pak JokPin ini. Puengen banget explore jogja lagi, tapi mbrasak-mbrasak ke gang-gang kecil kayak nyari gang-nya Pak JokPin, seru banget. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang seruvklo blusukan. Bisa nemu hal-hal tak biasa.

      Hapus
  5. Oalah ternyata sulit juga ya mencari gang Jokpin hehehe. Ditambah gonggongan anjing udah berasa mau diterkam wekekekekeke... Untung ada komen yang memberitahu nama jalannya ternyata Jl, Setiaki. Beliau alm seniman hebat ya masya allah jadi tahu deh sekarang.

    BalasHapus
  6. Jokpin puisi-puisinya favorit banget, kata-katanya sederhana tapi punya arti yang begitu mantab. oh ternyata diabadikan sebagai nama gang ya, semoga jadi jujugan kalau pergi ke jogja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoìii, Mbak. Itu jadi nama gang di lokasi rumah almarhum.

      Hapus
  7. Nama komunitasnya unik: Pura-pura Jogging .. hehe
    Kegiatannya ga kalah unik, jogging sambil nyari gang Joko Pinurbo. Ah, jadi pengen gabung dong dengan komunitasnya, kayanya seru

    BalasHapus
  8. Sepakat sih kalau Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan, sengangenin itu Jogja, kangen dengan keramahan orangnya, aman lingkungannya di tempat yang saya tinggali dulu. Ternyata Joko Pinurbo ini seorang penyair terkenal ya, bahkan saya baru mendengarnya, terimakasih untuk sharing pengetahuannya mba, btw kayaknya harus dibuatin plangnya ya biar udah dicari

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, terlepas dari segala kekurangannya, Jogja memang candu rindu.

      Hapus
  9. Benar-benar karya Pak JokPin sangat menginspirasi dan membekas para pecinta sastra dari seluruh penjuru negeri. Kami berduka bersama ketika beliau berpulang. Nama beliau memang sangat layak disematkan menjadi nama jalan/gang sebagai sebuah penghormatan bagi beliau.

    BalasHapus
  10. Siapa sangka, mencari sebuah gang di Yogyakarta bisa jadi petualangan yang seru dan penuh kejutan. Pengalaman mencari Gang Joko Pinurbo ini mengingatkan saya pada cerita-cerita tentang orang yang tersesat di kota sendiri. Pasti ada dong temen temen lain yang mengalami hal serupa dan seru untuk diceritakan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pasti ada, Bang. Tiap orang tentu punya kisah hidup yang menginspirasi.

      Hapus
  11. Saya setuju dengan peribahasa gajah mati meninggalkan belang, harimau mati meninggalkan gading. Ini pembelajaran bagi kita supaya selalu berbuat baik agar meninggalkan jejak yang baik.

    BalasHapus
  12. benar-benar perjuangan ya mencari gang Joko Pinurbo ini, tapi syukurnya ketemu juga, gonggongan gukguk jadi gak apalah ya.
    btw baru tau nama Joko Pinurbo itu penyair beken.

    BalasHapus
  13. Sering ke Yogya tapi masih belum tau ada Gang Joko Pinurbo, padahal siapa yang tidak kenal Joko Pinurbo y. Besok lagi kalau ke Yogya sempetin ke sini ah. memang ya Yogya selalu bikin kanngen

    BalasHapus
  14. Aku pun kalau sudah dengar gonggongan anjing yang menurut radarku pas mendekat itu tuh anjingnya rada galak (atau memang rese dan galak banget) biasanya ya sama ... menyerah juga. Daripada kenapa-napa terus sampai niat jalan santai berubah jadi lari sprint kocar-kacir karena dikejar anjingkan yaaa. Eh, tapi memangnya ada berita apa sih yang bikin Gang Joko Pinurbo ini viral di medsos?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Viral karena gang itu dinamai Joko Pinurbo. Bikin penasaran di mana lokasi tepatnya.

      Hapus
  15. Semoga beliau tenang di sana
    Budi yang ditinggalkan kelak akan menjadi amal jariyah
    Salut sama mereka yang menjadikan beliau sebagai nama jalan
    Intinya beliau punya kebaikan tak lekang sepanjang masa

    BalasHapus
  16. aku tau soal Joko Pinurbo dari story temen aku
    apalagi aku termasuk jarang banget update soal dunia sastra, jadi ga begitu tau nama nama seperti joko pinurbo ini
    seru juga mbak kalau bisa explore ke tempat seniman terkenal seperti inin, kita jadi ikut bangga juga dengan karya-karyanya

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!

 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template