~tinbejogja~
HALO, Sobat Pikiran Positif? Pernahkah kamu berada dalam situasi makbedunduk, tiba-tiba berhasil meraih cita-cita? Bahkan, ketika kamu tidak sedang memikirkannya. Plus kamu masih bingung mencari cara untuk meraihnya.
Misalnya nih, ya. Kamu punya impian untuk bertemu muka dengan Nicholas Saputra dan kemudian sarapan soto duduk bersebelahan dengannya. Sementara kamu samsek tak punya ordal yang berpotensi mewujudkan impian "retjeh" itu.
Tahu-tahu pada suatu hari, saat kamu sedang sarapan soto di sebuah warung, Nicholas Saputra datang bersama rombongan sepeda. Lalu, dia duduk persis di sampingmu. Apa enggak menyala, tuh?
Mungkin istilahnya, pucuk dicinta ulam tiba. Atau, bagai mendapat durian runtuh? Ah, entahlah. Entah apa istilah atau peribahasa yang tepat untuk menggambarkan situasi semacam itu. Bisa jadi istilah yang paling tepat ya makbedunduk itu tadi.
Sudahlah. Apa pun istilahnya enggak perlu diributkan. Yang jelas situasi makbendunduk itu lumayan bikin kaget. Namun, kagetnya kaget hepi. Jantung serasa nyaris copot. Ritme detaknya pun ugal-ugalan.
Nah. Pernahkah kamu mengalami hal demikian itu? Yang sesungguhnya bisa bikin sesak napas, tetapi ujungnya tertawa lepas. Gimana enggak tertawa lepas? Itu 'kan sebuah pengalaman menyenangkan. Sangat menyenangkan malahan.
Aku juga punya pengalaman menyenangkan serupa itu. Makbenduduk bisa menggapai cita-cita yang sekian lama terpendam dalam diam. Bahkan, ketika aku sedang lupa pada cita-citaku itu. Hehehe ... Sebagaimana yang kamu lihat pada foto di atas itu.
Yoiii. Aku memang telah lama punya cita-cita naik excavator. Telah beberapa tahun belakangan ini. Saking inginnya naik, sampai-sampai macam orang ngidam. Hanya saja apesnya, aku tak punya kenalan yang berpotensi bisa membantuku mewujudkan cita-cita tersebut.
Hingga suatu pagi aku jajan lupis di sebuah kampung di dalam tembok Kraton Yogyakarta. Usai jajan aku dan temanku tak langsung pulang. Kami memutuskan pura-pura jogging plus-plus.
Maksudnya plus pepotoan dan plus menuntaskan rasa kepo dengan isu pembongkaran deretan rumah warga. Yang lokasinya dekat tembok pembatas wilayah Kraton Yogyakarta. Kami ingin melihat, sudah sehancur apa kondisinya.
Sesampainya di lokasi, kami takjub dengan reruntuhan-reruntuhan yang ada. Pun, dengan alat-alat berat yang ada di lokasi tersebut. Luar biasa. Sederetan rumah tinggal dan kios mungil yang dahulu utuh berdiri, kini sudah tak lagi berbentuk bangunan. Entahlah berpindah ke mana orang-orangnya.
Dengan perasaan mendayu-dayu, aku jeprat-jepret mengabadikan segala keluluhlantakan tersebut. Hingga akhirnya tersadarkan bahwa ada excavator di situ. EXCAVATOR!
Misalnya nih, ya. Kamu punya impian untuk bertemu muka dengan Nicholas Saputra dan kemudian sarapan soto duduk bersebelahan dengannya. Sementara kamu samsek tak punya ordal yang berpotensi mewujudkan impian "retjeh" itu.
Tahu-tahu pada suatu hari, saat kamu sedang sarapan soto di sebuah warung, Nicholas Saputra datang bersama rombongan sepeda. Lalu, dia duduk persis di sampingmu. Apa enggak menyala, tuh?
Mungkin istilahnya, pucuk dicinta ulam tiba. Atau, bagai mendapat durian runtuh? Ah, entahlah. Entah apa istilah atau peribahasa yang tepat untuk menggambarkan situasi semacam itu. Bisa jadi istilah yang paling tepat ya makbedunduk itu tadi.
Sudahlah. Apa pun istilahnya enggak perlu diributkan. Yang jelas situasi makbendunduk itu lumayan bikin kaget. Namun, kagetnya kaget hepi. Jantung serasa nyaris copot. Ritme detaknya pun ugal-ugalan.
Nah. Pernahkah kamu mengalami hal demikian itu? Yang sesungguhnya bisa bikin sesak napas, tetapi ujungnya tertawa lepas. Gimana enggak tertawa lepas? Itu 'kan sebuah pengalaman menyenangkan. Sangat menyenangkan malahan.
Aku juga punya pengalaman menyenangkan serupa itu. Makbenduduk bisa menggapai cita-cita yang sekian lama terpendam dalam diam. Bahkan, ketika aku sedang lupa pada cita-citaku itu. Hehehe ... Sebagaimana yang kamu lihat pada foto di atas itu.
Yoiii. Aku memang telah lama punya cita-cita naik excavator. Telah beberapa tahun belakangan ini. Saking inginnya naik, sampai-sampai macam orang ngidam. Hanya saja apesnya, aku tak punya kenalan yang berpotensi bisa membantuku mewujudkan cita-cita tersebut.
Hingga suatu pagi aku jajan lupis di sebuah kampung di dalam tembok Kraton Yogyakarta. Usai jajan aku dan temanku tak langsung pulang. Kami memutuskan pura-pura jogging plus-plus.
Maksudnya plus pepotoan dan plus menuntaskan rasa kepo dengan isu pembongkaran deretan rumah warga. Yang lokasinya dekat tembok pembatas wilayah Kraton Yogyakarta. Kami ingin melihat, sudah sehancur apa kondisinya.
Sesampainya di lokasi, kami takjub dengan reruntuhan-reruntuhan yang ada. Pun, dengan alat-alat berat yang ada di lokasi tersebut. Luar biasa. Sederetan rumah tinggal dan kios mungil yang dahulu utuh berdiri, kini sudah tak lagi berbentuk bangunan. Entahlah berpindah ke mana orang-orangnya.
Dengan perasaan mendayu-dayu, aku jeprat-jepret mengabadikan segala keluluhlantakan tersebut. Hingga akhirnya tersadarkan bahwa ada excavator di situ. EXCAVATOR!
Akhirnya tanpa babibu aku minta dipotret di depannya. Senyampang nemu alat berat impianku ini. Selagi cita-citaku berfoto dengannya bisa terwujud nyata. Alhasil, jadilah foto berikut.
"Kenapa tidak berfoto di dalamnya saja? Itu. Naik dari sana itu. Ayo!"
Seorang bapak muncul dari warung seberang jalan dan berbicara kepada kami. Rupanya sejak tadi dia mengawasi tingkah kami di depan excavator. Dia adalah operatornya.
Tentu saja itu tawaran emas. Bagai kerbau dicucuk hidungnya, kami pun mengikuti si bapak. Wow, wow, wow! Dengan setengah percaya saya segera naik dan mengambil posisi duduk nyaman di ruang kemudi excavator. Luar biasa, luar biasa! Nyaman sekali duduk di situ.
Siapa yang menyangka kalau pagi itu cita-citaku yang rasanya sulit tercapai, malah terwujud secara tiba-tiba? Sementara aku datang ke lokasi excavator justru dalam kondisi tak ingat pada alat berat itu.
Dalam hidup ini pastilah manusia banyak mendapatkan kesedihan dan kegembiraan. Silih-berganti sesuai dengan porsinya. Begitu pula halnya dengan kamu 'kan? Nah. Kalau pengalaman menyenangkanmu apa? Cerita dong, di kolom komentar.
Artikel ini adalah bagian dari latihan komunitas LFI supported by BRI.
Artikel ini adalah bagian dari latihan komunitas LFI supported by BRI.
Banyak hal-hal sederhana yang bikin kita happy ya kak. Salah satunya naik escavator.
BalasHapusBener bangeet dan itu bisa bikin kita selalu bersyukur.
HapusBeheuheuhe... iso wae si mbak yang satu ini! tapi aku setuju dengan istilah makbedunduk sih untuk sebuah cita-cita atau angan yang tetiba terjadi.... hmm.. opo neh ya? makjegagik? :))
BalasHapusKayaknya klo mak jegagik rada beda makna karo makbedunduk.
Hapushahaha, sesenang itu kah naik excavator? heheh. btw saya sendiri belom pernah naik itu, kayanya enak tuh keliling komplek naik itu, heehe
BalasHapus*Canda*
newsartstory
Hehehe ... iya lhoo, bisa sehepi itu diriku. 😁😁😁
HapusBahagia bener-bener bisa sederhana. Tadinya cuma jajan, malah jadinya bisa escavator. Pengalaman yang menyenangkan pasti. Bisa terbayang terus sampai sekarang.
BalasHapusHahahha beneeer sampai sekarang masih terasa serunya.
Hapuskalau naek eksavator kitanya jadi terasa kecil gitu yah kak, seru aja ngeliatin bagaimana driver eksavatornya bisa mengendalikan tangan tangan robot itu dan bisa pas gitu. Seru banget pastinya, kebakar ngga adrenalinnya kak?
BalasHapusBhahahaha berasa super keren, Bang.
Hapusmungkin ceritanya sederhana tapi maknanya bisa dalam gini ya kak. ttentang gimana kita bisa mensyukuri hal-hal kecil disekitar, yang tiba-tiba datang kaya kejutan baik dr Tuhan. wah..
BalasHapusBetul bangeeet. Syukur itu bikin hepinya bertambah.
HapusJujur aku belum pernah naik excavator, mbak. Terakhir alat berat yang kunaiki malah Forklift dan benar-benar nyenengin. Berasa jadi wanita perkasa kalau naik alat berat seperti itu. :D
BalasHapusHehe iya mbaak, rasanya gagah dan kerreen.
HapusAhahaha ya Allah Mbaaa. Berawal dari jajan pukis, berujung jogging ... eh terus mendapatkan pengalam seru. Wuaaaa ... kamu keren deh Mba. Kepikiran punya cita-cita merasakan sensasi naik excavator.
BalasHapusHehe ... BTW beli lupis, Mbak. Bukan pukis.
HapusWah, seru banget! Kayaknya pengalaman naik excavator itu bener-bener bikin jantung deg-degan! Aku juga pengen banget coba!
BalasHapusCobalah cari excavator dulu, Kak, lalu minta izin buat ikutan naik. Siapa tahu dibolehin.
HapusWah, turut senang dengan terwujudnya cita-cita yang sudah lama diimpikan ya, kak. Naik alat-alat berat emang semenyenangkan itu. Aku dulu sering lihat alat berat waktu ikut ayah kerja.
BalasHapusHahhaha iyaaa menyenangkan sekaliii.
HapusWah, pasti pengalaman yg tak terlupakan bisa masuk ke ruang kemudi ekskavator ya. Jadi penasaran juga bagaimana rasanya
BalasHapusBetul. Memorable sekali.
HapusHihihi, jadi ingat anak saya waktu masih balita. Setiap ada kendaraan truk atau excavator gitu, minta naik, berfoto dan itu kami penuhi. Alhasil sekarang ini banyak juga foto kenangan anak dengan berbagai excavator maupun mobil truk bahkan sampai tangki Pertamina. Hehe...
BalasHapusHahahaha sayang banget waktu aku kecil gak kekgitu.
Hapussederhana sekaliii tapi bisa bikin kita seneng yaa. jadi banyak mikir kalo sekarang buat happy aja standarnya kudu tinggi hehe. kita kyknya emang kudu banyak belajar juga ya sama anak2
BalasHapusBetuuul. Klo mau hepi aja standarnya tinggi, bisa-bisa gak pernah hepi.
HapusBahagia itu sederhana ya, Mbak :) Pernah merasa sebahagia itu karena keinginan terwujud. Salah satunya, aku kan suka soto mie Bogor, tapi selama di Bandung belum nemu yang rasanya otentik seperti di Bogor. Ehhh, suatu malam anakku pulang sambil nenteng soto mi Bogor. Katanya tadi meeting di rumah makan baru yang menu andalannya ya soto mi itu. Alhamdulillah.
BalasHapusNah, iya. Tepat persis kayak gitu.
HapusSeru ya naik excavator. Alat berat yang jadi favoritnya dua anak lelaki saya ni. hehe
BalasHapusWuaduh saya saingan sama bocah-bocah nih hiihihi
Hapusnaik excavator uhuuyy pengalaman yang unik yaa.
BalasHapusHihihi aku juga pernah mbak punya keinginan apa gitu, trus secara tak terduga dikabulkan Tuhan, pdhl kadang ngomongnya kek bercanda.
Jd paham kalau pikiran dan ucapan bisa jadi doa ya, bahkan saat kita dah lupa kapan kita ngomong kek gtu :D
Ehehe.. Jadi Ingat dulu semasa kecil pengen banget naik excavator. Hanya saja gak dibolehin karena takut narik narik tuas yang ada. Mesin jalan auto panik dah 🤣
BalasHapusBahagia itu sederhana ya. Saya senang membacanya. berfoto bersama excavator bisa jadi impian bagi seseorang yang menyukainya. Malah saya pun bahagia juga melihatnya.
BalasHapus