Rasanya keterlaluan deh, kalau kamu sampai tidak tahu posyandu balita. Terlebih kalau kamu tidak bertempat tinggal di apartemen atau kompleks perumahan mewah. Atau, permukiman lain yang cenderung individualistik lingkungannya.
Mengapa kubilang keterlaluan? Karena di mana-mana di seantero Indonesia, posyandu balita ini eksis. Istilahnya, di mana ada kampung di situlah ada posyandu balita (bawah lima tahun).
Kalau di sebuah kampung sampai tidak ada posyandunya, terutama posyandu balita, perlu dijewer tuh lurahnya. Masih bisa dimaafkan kalau ketiadaan posyandu balita itu disebabkan oleh tidak adanya balita. Namun, apa mungkin?
Rasanya nyaris tak ada kampung yang warganya berusia lima tahun ke atas saja. Kalaupun ada malah mencemaskan. Berarti proses regenerasi terhenti. Kelak di kemudian hari, kampung itu bakalan kehabisan penghuni.
Sekali lagi, memang keterlaluan kalau kamu tak tahu posyandu balita. Makin keterlaluan kalau ternyata kamu lulusan posyandu balita. Kok lupa sama "almamater"sendiri? Hehe ...
Adapun kalau dirimu kini seorang ibu dan anakmu masih usia balita, tapi kamu tak tahu tentang posyandu balita, ckckck ... Dapat dipastikan bahwa kamu tak pernah membawa buah hatimu ke situ. Pasti itu.
Duh! Jangan dilanjutkan dek, ya. Perilaku cuek pada posyandu balita itu sangat terlarang. Lebih-lebih kalau dirimu tak rutin membawa balitamu ke puskesmas atau rumah sakit buat cek ricek.
Ingatlah bahwa balitamu perlu posyandu. Tiap bulan harus dipantau tinggi dan berat badannya. Demikian pula, pertumbuhan dan perkembangannya.
Pertumbuhan itu meliputi kesehatan fisik. Ada gangguan kesehatan atau tidak? Berat badannya selalu bertambah tiap bulan atau naik-turun? Atau, malah selalu turun? Lingkar lengan dan lingkar kepalanya bagaimana?
Sementara perkembangan meliputi kemampuan si balita dalam melakukan respons dan stimulasi yang diberikan. Kepandaian dan keterampilannya selalu meningkat atau tidak?
Pokoknya hal-hal yang sejenis itulah yang akan dipantau posyandu balita. Yang tujuannya menyiapkan generasi emas Indonesia. Yang sehat lahir dan batin, no stunting.
Percayalah. Banyak untungnya bila mengajak balitamu rutin ke posyandu balita. Selain dipantau kesehatan dan kecerdasaannya, diberi vitamin gratis juga lho. Diberi obat cacing juga. Ada makanan tambahan untuk peningkatan gizi juga. Pokoknya diurusi betul, deh.
Nah. Bagaimana, nih? Masih ragu untuk ke posyandu balita? Jangan, dong.
Judul dan isi artikel ini secara spesifik menyebut posyandu balita. Tak hanya posyandu. Mengapa? Karena untuk memperjelas, agar tak menimbulkan kerancuan/pertanyaan.
Sekarang ini 'kan selain ada posyandu balita, ada pula posyandu remaja dan posyandu lansia. Ketiganya sama-sama posyandu, pos pelayanan terpadu, tetapi beda sasaran yang dilayani. Dengan demikian, beda pula tujuannya.
Semoga kamu dan kamu menjadi paham tentang dunia perposyanduan setelah baca artikel ini. Semoga.
Artikel ini adalah bagian dari latihan komunitas LFI supported by BRI.
Posyandu Balita itu penting banget! Selain untuk memantau tumbuh kembang anak, kita juga bisa dapat informasi soal gizi, imunisasi, dan kesehatan anak secara umum. Dengan rutin ke Posyandu, kita jadi lebih tenang karena kesehatan anak terjaga dengan baik.
BalasHapusNah, iti. Sesungguhnya begitu, tetapi banyak ortu tidak sadar.
HapusPosyandu Balita banyak manfaatnya mbak, perkembangan anak jadi terpantau secara teratur. Hanya saja, sekarang tuh banyak sekali kerempongan yang harus disiapkan oleh tiap RT yang kebetulan 'ngunduh' jadi penyelenggara Posyandu Balita. Camilan yang harus diberikan kepada balita ini sudah ditentukan jenisnya, ini klo di kota tempat tinggal saya mbak. Kadang2 jenis camilannya itu sulit dan cukup kompleks resepnya, plus memakan biaya yang lumayan di luar budget ibu2 di perkampungan. Enggak kayak dulu, misal yg ngunduh itu menyiapkan pisang ambon, roti marie dan bubur kacang hijau, atau masakan lain yang mudah diolahnya. Sekarang ndak boleh lagi. Kan ya agak gimana gitu yaaa *lha koq malah sambat :D
BalasHapusWeih kok malah nyusahin gitu ya aturan penyediaan camilan sehatnya?
HapusWah jujur saya baru tau kalau ada Posyandu Remaja dan Posyandu Lansia ini, Mbak. Soalnya yang paling sering denger itu Posyandu Balita doang di tempat saya.
BalasHapusSekarang posyandu sudah melayani segala usia, Mbak.
HapusBeruntunglah yang pengurus RT di lokasi tinggalnya sangat aware dengan keadaan para tetangganya sampai selalu mengingatkan para ibu dan nenek yang tinggal bersama balita untuk selalu dipantai tinggi dan berat badannya di posyandu setiap bulannya. Penting soalnya.
BalasHapusIya, bener bangeet.
HapusDi kontrakan lamaku, tidak ada posyandu balita tapi lansia, mbak! kalau yang punya balita biasanya, ngikut ke RW sebelah yang balitanya lebih banyak. Tapi salah satu kegiatan paling seru di posyandu balita itu, ramenya kader-nya udah kaya Guru TK. :D
BalasHapusOoh menarik. Menyesuaikan kondisi berarti.
HapusMenurutku, banyak orang tua yang belum sadar kalau posyandu itu nggak cuma buat timbang berat badan aja, tapi juga buat cek tumbuh kembang secara menyeluruh. Apalagi ada imunisasi gratis, jadi manfaatnya lengkap banget buat kesehatan si kecil. Harusnya makin banyak yang rutin ke posyandu
BalasHapusAda yang entah mengapa kok selalu malas bawa anak ke posyandu.
HapusEh, ada ya, Posyandu Remaja? Selama ini di daerah saya hanya ada posyandu balita dan lansia.
BalasHapusKeberadaan posyandu ini memang bermanfaat sekali, ya, bisa memantau perkembangan kesehatan dan pemenuhan gizinya.
Ke Posyandu merupakan langkah yang sangat baik untuk memantau kesehatan dan tumbuh kembang anak secara berkala. Selain mendapatkan informasi tentang gizi dan kesehatan anak, orang tua juga bisa berinteraksi dengan tenaga kesehatan dan orang tua lainnya, sehingga bisa saling berbagi pengalaman. Makasih sharingnya.
BalasHapusPosyandu balita emang penting banget, ya! Bisa cek kesehatan dan tumbuh kembang anak, gratis lagi. Ayo, rajin ke posyandu, biar balita kita makin sehat!
BalasHapusKeren banget posyandu balita tuh, lengkap ada vitamin, cek kesehatan, dan makanan tambahan. Yuk, ajak anak kita rutin ke sana biar sehat terus!
BalasHapusDulu banget RT ku punya posyandu balita sendiri. Kini karena jumlah balita makin sedikit posyandu digabung dari beberapa RT dan lokasinya di masjid yang kebetulan di situ juga ada sekolah TK/PAUD. Aku cuma pernah lewat saja tidak ikut dalam kegiatannya karena tidak punya anak balita lagi
BalasHapusWalaupun belum memiliki balita, tapi karena rumah deket banget sama posyandu jadi sering ikut dan liat secara langsung bagaimana proses dan alur pendaftarannya. Jadi nnti kalau sudah punya istri dan anak bisa lebih paham lagi kedepannya hhe
BalasHapusAku tau kalau posyandu balita dan posyandu lansia. tapi baru tau ada posyandu remaja, mungkin karena di tempatku belum ada y (atau aku yang nggak tau hehehe....)
BalasHapusSebagai orang tua baru, wajib banget tahu dengan Posyandu balita. Informasi ini bisa jadi tonggak awal dari generasi emas Indonesia yang kebutuhan gizinya sudah terpenuhi
BalasHapus